CH.27 RANIA TERGUNCANG

192 28 1
                                    

Elia masih berada di rumah sakit menunggu Rania yang kini sudah dipindahkan ke kamar perawatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elia masih berada di rumah sakit menunggu Rania yang kini sudah dipindahkan ke kamar perawatan. Elia sama sekali tidak habis pikir dengan orang yang sudah berbuat seperti ini kepada Rania. Bisa-bisanya dia tidak memiliki hati nurani sama sekali.

Elia terus memandangi wajah Rania yang terlihat tenang dalam keadaan tidurnya. Berkali Alvino selalu mengirimkannya pesan singkat, hanya untuk bertanya tentang kondisi Rania.

Hingga sore ini, Elia dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang pastinya sangat berarti bagi Rania.
Elia tidak menyangka kalau orang itu akan datang ke sini setelah sebelumnya Elia sudah memberikan kabar padanya.

"A-Adek. A-adek ke-ken-napa t-ttidur?" Kalimat yang dikeluarkan oleh pria itu memang tidak lancar. Terbata-bata.

Dia adalah Anggra. Sosok Kakak yang selalu dicintai oleh Rania tapi dibenci oleh Ayah kandungnya sendiri karena kelebihannya itu.

"Kak Anggra dan Om Agung baru sampai?" tanya Elia kepada Agung Samudera. Pria paling setia yang berada di sisi Emil dan selalu menjadi orang kepercayaannya.

"Iya, El. Kita dari Bandara langsung ke sini. Bagaimana Nona Rania?" Agung menatap iba tubuh Rania.

Sementara itu Anggra dengan langkah kakinya yang terseok-seok berjalan mendekati brankar tempat adik tercintanya tertidur lelap.

"Ad-adek, bba-nggun. Kka-kak datang." Anggra mengusap rambut Rania dengan penuh kasih sayang.

"Kondisi Rania benar-benar memprihatinkan, Om. Saya bahkan ga akan kuat jika menjadi Rania," jawab Elia lesu.

"Bagaimana dengan Tuan Emil?"

"Masih dalam penyelidikan. Tuan Emil tidak bersalah, begitu juga dengan Rania. Hanya saja pihak Polisi masih harus menyelidikinya agar tidak terjadi kesalahan pengusutan."

"Hm -Agung mengangguk- kamu tenang saja. Kalau memang Tuan Emil dan Nona Rania tidak bersalah, mereka pasti akan mengeluarkan Tuan Emil secepatnya." Agung nampak berpikir sejenak. "Tapi bagaimana bisa Nona Rania sudah keluar?" sambung Agung.

"Rania dibebaskan dengan menggunakan jaminan oleh pria bernama Antoni dan dia jugalah pelaku utama penyiksaan Rania," jawab Elia dengan suara tertahan. Matanya berkilat menyiratkan kemarahan besar.

"Om, ad-adek ka-kapan bangunnya?" Anggra menghampiri Agung dengan wajah melas. Berulang kali dia mengelus pipi Rania tapi Adik kecilnya itu masih tidak memberikan respon apa pun.

"Sebentar lagi, Tuan," ucap Agung lembut.

Sesaat kemudian, pintu kamar rawat Rania terbuka.

Menghadirkan sosok pria tegap, tinggi, berambut cepak masuk dan mengagetkan Agung saat pertama kali melihatnya.

"Alvino?" desis Agung pelan.

Tidak jauh berbeda, hal yang sama juga terjadi pada Alvino. Dia nampak tertegun saat bertemu dengan Agung. Terakhir kali mereka bertemu adalah saat Alvino dipukuli oleh anak buah Emil.

BLACK ROSE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang