a.n.
typo(s) are exist
btw sambil dengerin lagu yang di multimedia ya!!:)---
"Widih, anjir. Leh uga nih, alusannya Athalla," celetuk Bian, yang sedang berkumpul bersama Ezra dan teman-temannya yang lain. Ezra hanya mendengus sebal, lalu kembali menenggelamkan dirinya kepada ponsel yang berada di tangannya.
"Athalla ngalus mulu. Yang itu didiemin aja?" kali ini komentar keluar dari mulut Arzan. Ezra hendak menyumpali mulut cowok satu itu dengan seribu biji cabai, kalau saja teman-temannya yang lain tidak ikut berkomentar.
"Gila lu, baru deket sama yang itu, eh deket sama yang lain lagi."
"Saik dah Athalla, emang. Mending yang lagi lo alusin buat gue aja."
Ezra hanya dipanggil Athalla--yang tentu saja merupakan panggilan yang diberikan oleh anak-anak cowok, dan diambil dari nama belakangnya--jika dirinya sedang diberi gencatan senjata, seperti dalam kondisi ini, misalnya.
Ternyata, komentar teman-temannya tentang "alusan baru", membuat Ala, menengok sejenak kepadanya. Dan secara langsung, kejadian kontak mata pun terjadi diantara mereka. Ala buru-buru memalingkan muka, ketika sadar bahwa yang ditatapnya, menatapnya juga.
Gila, udah punya alusan aja itu orang. Terus, kejadian dua minggu lalu, maksudnya apaan? Ala menggerutu sebal, karena merasa bahwa takdir sedang bermain-main dengannya.
Bahkan, dua minggu setelah kejadian Ezra mengungkapkan itu, menghilangkan keperawanan di bibir Ala, dan menggendongnya ke UKS ketika Ala pingsan, cowok itu merasa seolah-olah tidak ada kejadian apa-apa setelahnya. Dia--tepatnya, mereka--malah mengacuhkan satu sama lain. Mencoba mencari ketenangan, padahal hati keduanya sudah berteriak-teriak ingin disatukan. Oke, mungkin gak se-lebay itu. Tapi, intinya gitu.
"Eh, Zra. Bukannya dia mantan lo, ya?" tanya Bian, ketika iseng membuka display picture orang yang 'katanya' sedang didekati oleh Ezra itu.
"Hah? Mantan Ezra? Yang dulu mutusin lo, 'kan?" Arzan pun terperangah. Sedangkan, teman-temannya malah memandanginya dengan tatapan seolah-olah berkata geblek-lo-mau-aja-sih-sama-orang-yang-udah-ngebuang-lo-gitu-aja.
"Gue gak ngalus, tolol. Itu dianya mulu yang ngechat. Masa iya gak gue bales?" kali ini Ezra mencoba untuk angkat bicara.
"Ya kali gitu, masih sayang. Terus, ntar balikan, deh," cetus Bian santai. Ezra hanya bisa terdiam, bingung akan perasaannya yang tiba-tiba menjadi labil.
Ala mendengar sedikit banyak percakapan diantara cowok-cowok itu, dan seketika hatinya merasakan sakit yang teramat dalam.
Emang lo, cowok brengsek. Kang bokis. Sok ganteng, tapi php iye. Waktu itu aja ngomong sayang ke gue, taunya i'm not the only one. Makan tai aja lo sana sama Kalila, Ala bersungut-sungut dalam hati, sambil menyumpahinya dengan sejuta sumpah serapah yang sudah disiapkan olehnya.
---
Arsha melihat bahwa akhir-akhir ini, sedang ada yang aneh di dalam diri sahabatnya. Namun, semenjak kejadian Ezra-Ala berjauhan satu sama lain, Arsha tidak menanyakan apapun. Tetapi, kali ini, rasa penasarannya melebihi apapun. Dan, dia harus segera menanyakan perihal ini kepada Ala.
Ketika bel pulang berbunyi, Arsha langsung menyambangi meja Ala. Ala yang sedang membereskan buku-buku yang bertebaran di meja, mengerutkan keningnya. "Lah? Lo ngapa?" tanyanya dengan nada yang menyiratkan sedikit gurauan kepada Arsha.
Arsha langsung menggeleng. "Harusnya gue yang nanya sama lo. Lo kenapa?"
Ala agaknya sedikit kaget, ketika mendengar pertanyaan umpan balik dari Arsha. Pasalnya, selama ini, Ala merupakan salah satu diantara sekian orang yang bisa menjaga rahasia dengan baik. "Lah, kok gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Something and Nothing
Teen FictionBagaimana jika aku menganggapmu lebih dari something, sedangkan kamu bertindak seolah-olah aku itu nothing? cover made by: pizzajunkie Copyright © 2015 by yasmin