Ala baru saja memasuki kamarnya, saat ponsel di kantongnya berbunyi. Ala merasakan badannya lengket-lengket, jadi dia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.
Setelah mandi, Ala segera memakai baju, lalu bergulung seperti ular di tempat tidur. Ala segera mengecek notifications-nya. Matanya melotot, kala melihat salah satu chat LINE.
Alvarez Fazi: alaa
Alvarez Fazi: bsk brgkt sm gue yaaMati gue, batin Ala.
Pasalnya, setelah bercerita panjang lebar mengenai kejadian yang datang silih berganti di kehidupannya--yang tentu saja tentang cowok--, entah mengapa, Ala memutuskan untuk agak menjaga jarak dari Fazi. Ala buru-buru membalasnya.
Shalana Fasya: ha? lo salah kirim kali?
Ala pun segera mengirimkan chat kepada Arsha.
Shalana Fasya: woy helP me
Shalana Fasya: help
Shalana Fasya: tolong aku
Arsha Safiya: apasih alana baju orphan, berisik
Shalana Fasya: skali lg manggil gt gw tampol bsk liatin aja
Arsha Safiya: ALANA BAJU ORPHAN
Shalana Fasya: bct
Arsha Safiya: jd ada apasih? kok lu heboh bgt?
Shalana Fasya: fazi ngajakkin ke skolah bareng bsk, lalu GUE HRS JAWAB APA tolong aku kawan
Arsha Safiya: iyain aja, kali si ezra liat gt lu punya gebetan baru
Arsha Safiya: impas kan
Shalana Fasya: fazi bukan gebetan gue anjink
Arsha Safiya: emng bukan, tp akan
Shalana Fasya: ah emng ga mutu curhat ama lu
Arsha Safiya: HAHA good luck alana baju orphan-ku!Ala sengaja tidak membalasnya, karena Arsha membawa-bawa ledekkannya ketika mereka duduk di kelas sepuluh. Entah ada angin apa, Arsha tiba-tiba meledeknya seperti itu. Ala yang merupakan cewek baper, tentu saja langsung mencak-mencak ketika diledek seperti itu. Pertemanan yang aneh, memang.
Setelah sesi curhatnya dengan Arsha--yang justru tidak membuahkan hasil--, Ala memutuskan untuk mengiyakan ajakkan dari Fazi. Sekalian, mencoba melupakan sejenak tentang Ezra beserta gebetan baru alias mantannya.
Alvarez Fazi: enggak ko
Alvarez Fazi: mau yaa? bsk pagi gue jemput jam 6
Shalana Fasya: okeeSetelah mengetikkan balasan kepada Fazi, Ala iseng-iseng membuka aplikasi ask.fm. Betapa terkejutnya ia ketika kolom question-nya dipenuhi tentang seputar kedekatan Ezra dengan.. Kalila.
kak, ezra lagi deket sama kalila ya?
perasaan kakak gimana waktu ezra deket sama cewek lain?
lo ngeship ezra balikan sama kalila gak?
bilangin ezra dong suruh cepetan balikan sama kalila, gue gemes liat mereka lucu banget
Dan beratus-satus questions lainnya, membuat Ala jengah. Ia pun segera menutup aplikasi tersebut, lalu memutuskan untuk mendinginkan pikirannya sejenak, alias tidur.
---
"ADEK, CEPETAN TURUN!!" teriak Kania, yang berada di ruang makan. "ITU TEMENNYA UDAH NUNGGUIN DARITADI!!"
Ala yang baru saja keluar dari kamar, buru-buru pergi ke ruang makan. "Iya, Ma. Adek udah disini." ujar Ala seraya mengambil roti tawar beserta selai favoritnya, nutella. "Gak usah teriak, oke?"
"Lagian, kamunya lama banget. 'Kan kasian, temen kamu udah nungguin juga," ucap Kania sewot. Ala hanya bisa geleng-geleng, sambil memakan sarapannya.
"Eh, yang diluar itu siapa?" tanya Dendra, yang duduk disamping Ala.
"Temen."
"Alah, pacar kamu kali," sahut Kania, sengaja karena berniat menggoda anak keduanya.
"Pacar Fasya kan, Ezra, Ma?" Dendra mengeluarkan peryataan yang kedengarannya malah seperti pertanyaan.
Ala yang akhir-akhir ini memang sangat sensitif dengan nama itu, buru-buru bangkit dari duduknya. "Adek udah selesai. Berangkat dulu, ya. Assalamualaikum." ucap Ala datar, segera menyalimi mama dan kakaknya. Ala pun segera keluar dari rumah.
Kania memandangi kepergian Ala dengan menaikkan sebelah alisnya, sementara Dendra seakan teringat sesuatu.
"Astaghfirullah, Ma," sergah Dendra. "Mereka kan lagi selek, aku malah ngomongin Ezra. Pantes aja dia langsung pergi gitu aja."
Kania hanya bisa geleng-geleng, sementara pikirannya sibuk menerka-nerka apa yang sedang terjadi diantara anaknya dan Ezra.
---
"Pagi," ucap Fazi, ketika Ala baru saja keluar rumah. Fazi segera membukakan pintu mobil untuk Ala, lalu berjalan memutari mobil.
"Gak usah repot-repot gitu, kali," ujar Ala. "Gue nyalain radio, ya?"
"Buat kamu, apa, sih, yang enggak?" Fazi malah melayangkan pertanyaan kepada Ala, sambil terkekeh tentunya.
Tunggu, apa? Kamu? Emang lo siapa? batin Ala pun berkecamuk. Ala malah geleng-geleng sendiri, yang justru membuat Fazi meliriknya penasaran. "Lo kenapa hobi banget geleng-geleng sendiri, sih?" tanyanya sembari melirik ke Ala. Ala yang dilirik seperti itu, tentu saja merasa.. salting.
"Kok gue? Emang gue kenapa?" tanya Ala dengan wajah begonya.
"Ya gitu, geleng-geleng sendiri," ujar Fazi santai.
"Enggak, kok."
Fazi langsung menatapnya penuh perhatian, seraya mengacak rambutnya. "Lo, lucu banget, sih."
Semakin salting, Ala pun malah berteriak. "Fazi, eyes on the road! Kalau kita mati, gimana?!"
Fazi pun terkekeh, lalu kembali memperhatikan jalan. Sedangkan Ala? Dia berteriak, agar bisa menyembunyikan semburat merah yang muncul di kedua pipi tirusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something and Nothing
Teen FictionBagaimana jika aku menganggapmu lebih dari something, sedangkan kamu bertindak seolah-olah aku itu nothing? cover made by: pizzajunkie Copyright © 2015 by yasmin