Hari kedua sekolah Gracia masih berangkat bareng Agam. Masih seperti kemarin banyak bisik-bisik yang penasaran ada hubungan apa Agam seorang kapten basket dengan gadis yang di boncengnya.
Gracia turun dari motor saat sudah sampai di parkiran di tangan kanannya terdapat paper bag yang berisikan jaket milik Shani yang akan dia kembalikan hari ini, itu juga kalau mereka bertemu kalau tidak nanti saja lah Gracia malu jika harus menghampiri Shani nya langsung.
"kamu jadi kan nanti ketemu mamah papah ku?"Gracia menatap Agam yang sedang membernarkan rambutnya.
"iya jadi kok aku udah mempersiapkan diri dari malam tau"Agam memperlihatkan senyum nya.
"brun..brum"sebuah motor KLX berhenti tepat di sebelah motor milik agam.
"yaudah yuk aku antar kamu ke kalas"Agam menggenggam tangan Gracia
"kenapa?"Gracia tidak bergerak saat Agam menarik tangannya.
"emm kamu duluan aja ya aku ada urusan dulu"
"oh yaudah aku duluan ya"sebelum Agam meninggalkan Gracia dia menyempatkan untuk mengusap rambut Gracia.
"harus banget nih di depan gua"batin Shani yang baru saja melihat adegan romantis tersebut.
"kak"Gracia menghampiri Shani yang sedari tadi menontonnya
"kenapa?"Shani mengangkat sebelah alisnya
"ini aku mau balikin jaket kakak yang waktu itu aku pinjam udah di cuci kok"Gracia menyerahkan paper bag nya dan langsung di sambut oleh Shani.
"makasih ya kak"dengan senyum manisnya Gracia mengucapkan terimakasih.
"heem sama-sama"baru saja Shani ingin melangkah tapi Gracia menghadang jalannya.
Shani mengerutkan dahi nya saat Gracia yang berada di depannya sedang menatap dirinya yang benar-benar di tatap dari atas sampai bawah.
"kenapa?"
"aku boleh nanya ga?"
"apa?"masih dengan muka plat nya Shani menjawab pertanyaan Gracia.
"emm hoodie yang kakak pakai sekarang itu sama persis dengan hoodie yang aku dapat waktu MOS kemarin"
Gracia memperhatikan hoodie Shani untuk memastikan benar atau tidak hoodie tersebut sama dengan hoodie miliknya.
Shani menghembuskan nafasnya "terus"dia membiarkan Gracia bertanya semaunya.
"apa kotak yang kemarin aku dapat itu dari kakak bukan dari osis"
"iya"jujur Shani
mereka berdua saling tatap"berarti..."Gracia menggantungkan ucapannya
"surat"tebak Shani
"iya itu dari kakak?"
"heem"
"maksud dari surat nya apa ya kak?"semakin panjang pertanyaan Gracia
"bisa baca?"
"bisa"Gracia mengangguk
"apa isi suratnya"
"emm aku ingin masuk ke dunia mu dan ingin mengenal mu lebih jauh"dengan kapasitas otak yang pas pasan Gracia mengingat apa isi surat tersebut.
"yaudah"
"ck yaudah apaaaa"kesal Gracia
"nih orang gabisa ngomong yang bener apa ya greget gua"batin Gracia pada Shani yang bicara setengah setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you SHANI!!!
Teen Fiction"ge aku hanya menjaga mu sampai kamu menemukan laki-laki yang tepat laki-laki yang benar-benar tulus mencintaimu seperti diriku" shani dengan segala kesempurnaan cinta tapi hanya bisa dinikmati sesaat karena ini soal norma dunia dan akhirat