15

4.3K 224 9
                                    

Sungguh Gracia ingin menangis rasanya.
"gua pulang naik apa ini nunggu taksi emang bakal lewat sini"
berkaca-kaca sudah mata Gracia

"mba Gracia ya"Gracia terkejut saat tiba-tiba sebuah taksi berada di depannya.

"eh iya pak saya Gracia kenapa ya?"

"ayo mba saya antar tadi ada yang menyuruh saya buat antar mba nya"ucap supir taksi yang berada di dalam mobilnya.

"hah siapa pak?"Gracia mengerutkan dahinya

"saya gatau namanya tapi tadi orangnya naik motor KLX gitu"

Gracia berpikir siapa kira-kira yang menyuruh supir taksi tersebut.

"nah mba itu yang nyuruh saya"ucap supir taksi saat melihat sebuah motor KLX dari kaca spion.

"kak Shani"gumam Gracia

"pak tunggu sebentar ya"Gracia berjalan menghampiri Shani di belakang taksi.

"kak Shani"panggil Gracia saat sudah sampai di dekat Shani.

Shani mengangkat alis di balik helm full face nya.
"itu kakak yang nyuruh"Gracia menunjuk taksi di depannya.

"iya"

Gracia berpikir bagaimana kakak kelasnya ini tau bahwa dia sedang kebingungan untuk pulang.

"gausah kebanyakan mikir cepet sana masuk"ucapan Shani menyadarkan Gracia.

"eh iya makasih ya kak"setelah mendapat respon anggukkan dari Shani Gracia berjalan menuju taksi.

"ayo pak jalan"

"iya mba"taksi pun berjalan dan Gracia sudah memberitahu dimana alamatnya.

Di tengah-tengah perjalanan sang supir bertanya pada Gracia.

"itu kakaknya ya mba?"tanya supir taksi

"yang mana pak?"

"itu loh yang nyuruh saya tadi buat antar mba nya"

"oh bukan pak itu kakak kelas saya?"

"kenapa ga di bonceng aja mba nya ya sama dia"ucapan supir itu tidak dapat Gracia jawab.

"oh karena ini mau hujan kali mba makanya teman mba menyuruh saya supaya mba nya ga kehujanan"ucap sang supir yang masih tidak di tanggapi Gracia.

"temen? emang kita temenan ya?"pikir Gracia saat mendengar ucapan supir taksi itu.

"tadi pagi kayanya kak Shani minta gua jadi temen nya apa gua iya in aja"

"mba"lamunan Gracia buyar karena panggilan itu

"kenapa pak?"

"itu temannya yang tadi ngikutin kita kasihan kehujanan"

"hujan"gumam Gracia

Saat melihat ke arah jendela mobil benar saja hujan dan dirinya tidak sadar akan hal itu padahal dirinya hanya melamun sebentar.

Gracia melihat kebelakang untuk memastikan ucapan supir taksi yang katanya Shani kehujanan dan ternyata benar Shani sedang mengendarai motornya dengan hujan yang menerjangnya.

"pak berhenti sebentar"Taksi yang di tumpangi Gracia pun berhenti karena perintahnya.

Shani yang melihat taksi Gracia berhenti mengerutkan dahinya bingung akhirnya Shani juga ikut berhenti di samping taksi Gracia.

"ada masalah?"tanya Shani saat kaca mobil Gracia terbuka.

"kak neduh dulu kamu kehujanan"teriak Gracia takut Shani tidak mendengar suaranya karena hujan.

Thank you SHANI!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang