"kamu mau ikut?"
Posisi Shani dan Gracia saat ini adalah mereka berdua duduk di atas kasur Shani dengan Gracia yang bersandar pada bahu Shani sambil terus menduselnya.
"kemana?"Gracia mengangkat kepalanya.
"kumpul sama anak osis"
"emang gapapa aku ikut?"
"gapapa, kenapa emang nya"
"ikut kalo gitu"
"izin sama orang rumahmu"
"oke"
Gracia langsung meminta izin pada kedua orang tua bahwa dirinya akan telat kembali ke rumah.
"di kasih izin?"tanya Shani
Gracia mengangguk
"kamu wangi banget siii"Gracia mendusel wajahnya pada legan Shani.
"geee geli"Gracia tidak mendengarkan nya.
"geee"
Shani akhirnya pasrah membiarkan Gracia bertindak semaunya.
tok tok
"ayo makan malam jangan pacaran mulu"ucap Salsa yang muncul di pintu.
"eh iya tan"Gracia menjauhkan tubuhnya dari Shani.
"duluan bun nanti nyusul"ucap Shani
"yaudah bunda duluan"
"aisssh malu aku"
"malu kenapa?"
"pasti di liat bunda kamu aku nempel nempel sama kamu, lagian bunda kamu ngetoknya sambil buka pintu"dumel Gracia
"ngapain malu"
"ya malu aja"
"yuk makan"Shani turun dari kasur
Mereka berdua keluar kamar untuk makan malam bersama.
Di meja makan sudah ada Bara dan Salsa yang sudah duduk menunggu mereka.
Shani menarik kursi untuk Gracia.
"duduk"
"makasih"
"sok manis"cibir Salsa yang sudah duduk
Shani duduk tanpa memperdulikan ucapan Salsa.
"Gracia"panggil Bara
Gracia yang mendengar namanya di panggil oleh ayah kekasihnya merasakan debaran pada jantung nya.
Bukan Gracia jatuh cinta pada ayah kekasihnya itu, dia takut karena tadi Bara tidak mengatakan apapun atau bicara apapun padanya bahkan setelah menampar Shani pun Bara langsung pergi.
"iya om"jawab Gracia dengan pelan
"liat saya"ucap Bara
Nada Bara yang tegas malah semakin membuat Gracia takut. Tangan Gracia yang berada di bawah memegang baju Shani dengan erat.
Gracia menatap Bara
"kalau Shani macem-macem sama kamu bilang sama saya biar saya pukul nanti"ucap Bara dengan nada yang sudah terdengar sedikit Santai.Gracia menghembuskan nafasnya perlahan. Dia mengira Bara akan memarahi nya, astaga dia sudah berprasangka buruk.
"iya om"ucap Gracia dengan senyumnya.
"kamu takut sama saya?"
"emm ngga om"
"boong"ucap Shani tiba-tiba
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you SHANI!!!
Teen Fiction"ge aku hanya menjaga mu sampai kamu menemukan laki-laki yang tepat laki-laki yang benar-benar tulus mencintaimu seperti diriku" shani dengan segala kesempurnaan cinta tapi hanya bisa dinikmati sesaat karena ini soal norma dunia dan akhirat