74

4.6K 289 24
                                    

"nah"Gracia dengan cepat berlari menunju pintu saat mendengar suara motor Shani.

Gracia sedari tadi memang menunggu di ruang tamu agar jika Shani sampai dia bisa langsung menyambutnya.

Gracia berdiri di depan pintu menunggu Shani yang membukanya. dengan senyum yang menggemaskan dan menampilkan gingsul miliknya.

"tada"teriak Gracia saat Shani membuka pintu.

"astaga"kaget Shani sambil memang dada nya.

"kaget aku ge"

"kak lihat"Gracia merapihkan rambut miliknya.

"kamu potong rambut ge?"

"iya gimana bagus ga?"tanya Gracia dengan semangat.

"kok diam"senyum yang sedari tadi mengembang kini menghilang karena Shani yang hanya diam melihatnya.

"kamu ga suka ya aku rambut pendek"ucap Gracia dengan bibir yang maju.

"suka, aku suka kok"Shani menarik pinggang Gracia.

"tapi kok gitu responnya"

"aku kaget ge kamu tiba-tiba rambutnya udah pendek aja, ga bilang aku dulu waktu mau di potong"

"sengaja biar surprise"

"bagus kok aku suka"Shani mengelus rambut baru milik Gracia.

"bohong yaa"Gracia memicingkan matanya.

"benar ge, cuma aku lebih suka ngeliat rambut panjang kamu tapi rambut kamu yang sekarang juga aku suka"

"kenapa lebih suka aku rambut panjang?"

"gatau suka aja ngeliat yang rambut panjang"

"yaaah"

"kenapa?"

"nanti kamu pasti ngeliat cewe lain yang rambutnya panjang, tau gitu ga aku potong sependek ini tadi"Gracia menaruh kepalanya pada pundak Shani.

"aku bilang aku suka ngeliat kamu rambut panjang bukan cewe lain ge kalau yang lain mah terserah mau panjang pendek botak sekali pun aku ga peduli ga tertarik juga aku"jelas Shani

"yang bener"Gracia dengan semangat mengangkat kepalanya.

"heem"

"aah seneng banget deh di bucinin sama kamu"Gracia melingkarkan tangannya di leher Shani.

Shani terkekeh melihat Gracia yang seperti anak-anak ini.
"sebenarnya kamu makin cantik ge rambutnya kaya gini"

"aaa kak Shani"

"kamu jangan keluar ya kalau ga sama aku"

"hah kenapa?"

"nanti banyak yang lirik"

"cemburu yaa kalo aku di lirik orang lain"

"iyaa"jawab Shani dengan jujur

"bisa aja anak perawan"Gracia menguyel pipi Shani.

"lucu banget bibirnya maju-maju gini"Gracia tertawa saat melihat Shani yang pasrah.

"oh iya ayo masuk"mereka berdua sampai lupa jika masih berada di depan pintu.

"looh ge kok ke dapur?"bingung Shani saat Gracia menuntunnya ke arah dapur.

"kamu tau ga kenapa aku nyuruh kamu kesini?"

shani menggeleng pelan
"ngga"

"aku mau masak buat kamu"senang Gracia.

"aku semalem nontonin youtube tau buat liat tutor"

Thank you SHANI!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang