"bunda"
Suasana yang hening dalam mobil kembali hidup karena suara dari Shani.
"kenapa?"
"boleh mampir ke minimarket bentar?"
"boleh"
"pak berhenti ya"ucap Shani pada supir.
Tidak perlu menjelaskan akan berhenti dimana pada supir, Shani pikir supirnya pasti mendengar pembicaraannya bersama Salsa.
"mau ngapain kak?"
"ada yg mau di beli, kamu mau nitip?"
"ngga kak"geleng Gracia
"bentar yaa"sebelum keluar Shani menyempatkan untuk mengelus tangan Gracia yang berada dalam genggamannya.
Perjalanan menuju rumah Shani harus tertunda sedikit karena Shani yang ingin membeli sesuatu.
Tidak lama menunggu Shani akhirnya kembali memasuki mobil.
"bun"Shani memberikan minuman pada bundanya.
"pak"dan juga pada supirnya.
Mobil kembali jalan.
"ini buat kamu"Shani mengeluarkan buah yang di beli untuk Gracia."melon??"Gracia menerimanya buah melon dari Shani yang sudah di kupas dan siap di makan.
"iyaa, terkahir kita face time kamu bilang pengen melon tapi di rumah kamu lagi gaada terus juga kamu nya lagi mager keluar jadi sekarang aku beliin, maaf ya baru aku beliin sekarang"jelas Shani
Gracia menatap haru pada Shani.
"eeh kok nangis gee"Shani panik saat melihat air mata yang turun dari Gracia.Salsa yang berada di samping Gracia langsung menoleh.
"gre kenapa?"ucap Salsa yang juga ikutan panik.Ah iya posisi mereka bertiga duduk di belakang dan Gracia yang menempati posisi tengah.
"aku terharu"isak Gracia
"aku aja bahkan udah lupa pernah bilang mau melon tapi kamu masih inget aja"
Memang waktu itu saat keduanya sedang melakukan face time, Gracia bilang sedang ingin melon namun dia sedang malas untuk keluar jadi lah baru sekarang Shani bisa membelikannya karena saat itu mereka sedang berjauhan.
Sebenarnya tidak sulit untuk Shani memberi Gracia ini itu saat keduanya sedang berjarak, namun Shani ingin memberikannya langsung pada Gracia dengan tangannya sendiri.
"inget dong"Shani menarik Gracia kedalam pelukannya dan mengelus punggungnya agar Gracia dapat menghentikan tangisannya.
"makasih ya kak"ucap Gracia yang masih terisak.
Shani yang gemas pun tidak tahan untuk tidak mengusak rambut Gracia.
"sama-sama"ucapnya dengan nada gemas."bunda"panggil Gracia yang masih memeluk Shani.
"kenapa gre?"
"makasih yaa udah melahirkan kak Shani, aku senang"ucap Gracia dengan nada yang seperti anak kecil.
Salsa tertawa mendengar ucap Gracia.
"iya sama-sama, kalo kamu senang ambil aja Shani nya tapi jangan di jauhin dari bunda yaa Shani nya"canda Salsa"iya bunda aku gaakan jauhin kak Shani dari bunda kok"ucapnya masih dengan sisa isakan.
"gemas banget sii"Shani mengeratkan pelukannya.
Kenapa kekasihnya itu semakin hari semakin seperti anak kecil yang membuatnya sangat menggemaskan, Shani sangat suka melihat Gracia yang menggemaskan seperti ini. Ingin sekali dia menggigit pipi Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you SHANI!!!
Teen Fiction"ge aku hanya menjaga mu sampai kamu menemukan laki-laki yang tepat laki-laki yang benar-benar tulus mencintaimu seperti diriku" shani dengan segala kesempurnaan cinta tapi hanya bisa dinikmati sesaat karena ini soal norma dunia dan akhirat