"shan, kita pulang dulu yaa"
Shani yang sibuk memandang Gracia menoleh karena suara Jinan, "baguss"ucap Shani
"kak"Gracia mencubit perut Shani.
Jinan dan ketiga temannya mendekat ke ranjang Shani, "gatau terimakasih lu udah di jenguk"Jinan menyentil kening Shani.
"kak jinan tangannya"omel Gracia saat kening Shani di sentil oleh Jinan.
"dih galak banget bocil"ledek Jinan
"shan kita balik dulu yaa"pamit Shafa
"makasih"Shani mengangguk.
"awas kalian jangan aneh-aneh mumpung berdua di sini"Jinan menunjuk Shani dan Gracia.
"aneh-aneh apasi kak"Gracia menepis tangan Jinan.
"yakali aja kan kalian khilaf"
"matamu, udah sana hush hush"Gracia mengusir Jinan dan yang lainnya.
"anjir di kira kita ayam kali"ucap Hoky
"udah ayo"Gibran menarik teman-temannya.
"daah shan"ucap Gibran sebelum menutup pintu.
"kak Jinan ngeselin tau kak, kok kamu yang hidupnya lurus lurus aja mau temenan sama kak Jinan si"
"anggap aja Jinan itu aku versi negatifnya ge"kekeh Shani
"parah banget temannya di bilang negatif"
"bercanda, ayo ge minum obat"
"oh iya, bentar"Gracia berjalan ke arah nakas untuk menyiapkan obat Shani.
"duduk dulu kamunya"suruh Gracia
"iya ge"nurut Shani
Sudah ada obat dan air putih di kedua tangan Gracia, "nih kak"Gracia menyodorkan tangan yang ada obat.
"tapi nanti itu ya gee"
"iyaaaa"jawab Gracia dengan senyum.
Sebenarnya tidak ada rasa takut untuk Shani minum obat, namun tidak apa kan modus pada kekasihnya sendiri.
Obat yang berada di tangan Gracia, Shani ambil lalu memasukkannya ke dalam mulut, "nih minum"Gracia memberikan air putih untuk mendorong obat masuk dan di terima oleh Shani.
"udah gee"ucap Shani saat obatnya sudah tertelan.
"yaudah yuk bobo udah jam setengah 10"
"kok bobo"
"kamu harus banyak istirahat jadi harus bobo sekarang"
"katanya.."ucapan Shani terpotong karena bibirnya sudah terbungkam oleh bibir Gracia.
"suka modus ya pacar aku sekarang"ucap Gracia dengan bibir yang masih menempel.
"aku suka ini geee"Shani sedikit melumat bibir bawah milik Gracia.
Sedang Gracia tersenyum saat Shani yang memulainya, "ayoo ge lanjut"kekehan terdengar di telinga Shani.
Gracia berpikir Shani sudah jago untuk hal ini karena dia sudah mau memulainya duluan, ternyata masih sama. Shani tetaplah Shani.
Melihat mata Shani yang terpejam membuat Gracia memuja wajah yang berada sangat dekat dengan wajahnya, perlahan bibirnya pun mulai bergerak melanjutkan aktivitas yang sedang mereka berdua lakukan.
"geee"gumam Shani di tengah aktivitas tersebut.
"heem?"
"udaaah"ucap Shani
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you SHANI!!!
Teen Fiction"ge aku hanya menjaga mu sampai kamu menemukan laki-laki yang tepat laki-laki yang benar-benar tulus mencintaimu seperti diriku" shani dengan segala kesempurnaan cinta tapi hanya bisa dinikmati sesaat karena ini soal norma dunia dan akhirat