23

6.6K 932 27
                                    

"Raja.. iblis?"

Mendengar perkataan orang itu membuat Rian membeku. Rian terdiam melihat sosok itu yang mulai melepaskan rantai di kedua kakinya, hanya menyisakan rantai yang mengikat kedua tangannya.

"Ikut aku."

"Kemana?" Sosok itu tidak menjawab, melainkan menarik rantai yang mengikat kedua tangan Rian dengan kuat. Rian mendengus sebal, mengikuti dengan paksa.

Rian dapat melihat jalan yang ia lalui, sebuah lorong panjang sedikit cahaya. Hanya ada cahaya sihir yang menerangi sepanjang perjalanan.

"Jalan cepat!"

"Ukh!"

Rian meringis sakit saat sosok itu menariknya begitu kuat, menyeretnya untuk berjalan lebih cepat. Rian dapat melihat pergelangan tangannya lecet, itu membuatnya kesal.

"Bisakah kau sedikit lembut? Kau menyiksaku."

"Aku tidak ada kewajiban untuk memperlakukanmu dengan baik," jawabnya. "Jika kau lupa, kau diculik sekarang." Rian memutar bola matanya malas.

Rian kembali melamun, dia tiba-tiba baru teringat. Mengapa Rian begitu sehat sekarang? Bukankah sebelumnya dia disuntikkan cairan kutukan sebanyak dua kali? Mengapa jadi sehat walafiat?

"Itu karena kekuatanku, bodoh."

"Huh?"

Sosok itu menoleh menatapnya saat mendengar suara Rian. "Ada apa?" Suaranya bertanya ketus. Rian segera menggelengkan kepalanya menjawab dengan cepat.

"Tidak ada apapun!"

"Menyusahkan sekali." Terdengar dengusan dari sosok berjubah itu. Rian mengabaikan. Rian kembali fokus pada suara yang kembali ia dengar.

"Siapa kau sebenarnya?"

"Aku Arian."

"Jangan bohong, aku tidak mungkin dibodohi segampang itu."

Tidak ada jawaban darinya membuat Rian menunggu dengan sabar. Rian sampai disebuah ruangan petak yang besar, terdapat meja dan kursi disana, sebuah ranjang juga ada diujung ruangan.

"Apa yang ingin kau lakukan padaku?"

"Mengambil darahmu."

"Apa?" Rian menyeringit. Rian dipaksa untuk duduk di kursi, kakinya kembali diikat menyambung dengan kaki kursi membuat Rian tidak bisa bergerak dari sana.

Sosok itu melepaskan tudung jubahnya, memperlihatkan wajahnya yang cukup tampan berkulit tan. Matanya bewarna hitam legam yang begitu tajam melirik Rian. Lelaki itu terlihat mengambil sesuatu di kotak dekat ranjang.

Sibuk memperhatikan lelaki itu, Rian mendengar suara lamgkah kaki dari lorong lain. Langkah kaki  itu semakin mendekat, hingga sebuah suara menyapa gendang telinganya.

"Apa kau memperlakukan mainan kecil kita dengan baik, Kyoga?"

Suara itu.. terdengar seperti gadis kecil?

Lelaki yang ternyata bernama Kyoga itu menoleh. "Benar, Nona Alice."

Gadis bersurai Biru gelap dengan kuncir dua yang menjuntai. Mata Hitam legamnya menatap Rian dalam. Senyuman angkuh terlihat, dengan lambang iblis di pipinya.

"Kerja bagus, Kyoga. Kakak pasti suka dengan tangkapan kita kali ini."

Kyoga membungkuk hormat. Gadis yang dipanggil Alice itu duduk di depan Rian, dengan senyuman lebarnya. "Salam kenal, Arian Asterope."

"Siapa kau?" Rian menatap tajam.

"Tidak perlu terlalu waspada seperti itu. Aku Alice, bawahan setia Raja Iblis."

Son Of A Bastard Duke [S1]  [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang