"Hai Alvert, lama tidak bertemu." Saat Alvert mendengar suara gadis itu menyapa, saat itulah memori lamanya kembali terulang.
"Liliana," panggil Alvert. Gadis itu tersenyum, Liliana berjalan mendekat menghampiri Alvert yang kini berdiri diam menatapmya.
"Kamu terlihat semakin tampan, membuatku semakin suka padamu." Wajah Alvert mengkerut, dia merasa aneh mendengar perkataan gadis di depannya ini. Rasa muak dan benci.
"Apa yang kau inginkan? Kuharap kau tidak akan melakukan rencana licik lagi pada keluargaku." Terdengar tawa dari Liliana. Liliana menepuk bahu Alvert beberapa kali.
"Tenanglah, aku tidak akan membuatmu menderita lagi," katanya. Liliana menyeringai. "Tetapi, aku akan membuat kakakmu menderita."
"Kau--" Alvert yang ingin memukul Liliana di depannya segera terhenti saat ada seseorang yang menahan pergelangan tangannya. Alvert menoleh, sosok lelaki yang dikenal lebih tua darinya, dia adalah Louise, orang yang cukup di kenal di Akademi ini.
"Lihat, kau sudah emosi saja saat menyangkut hal tentang kakakmu."
"Jangan macam-macam Lili! Aku akan membuatmu menyesal saat kau mencelakai kakakku!"
"Oh lihat itu, hubungan kalian berdua sepertinya kembali baik, bukan?" kekeh Liliana, dia kengeluarkan sesuatu dari saku bajunya.
"Aku akan memberimu peringatan, Alvert. Patuhi semua permintaanku kali ini, dan kakakmu akan selamat." Alvert merasakan sebuah energi sihir masuk kedalam tubuhnya. Mata Alvert membulat, melihat Louise lah yang melakukan hal itu.
Liliana menyeringai senang, sesuatu yang dikeluarkan dari saku bajunya adalah sebuah suntikkan yang segera ia suntik pada Alvert, memasukan cairan yang pastinya mengandung banyak energi sihir Iblis.
"Sial---" perkatan Alvert terhenti saat tubuhnya terasa begitu lemas. Sebuah sihir hitam menahan kakinya dari bawah, Alvert tidak bisa bergerak sedikitpun.
"Itu adalah energi lansung dari Raja Iblis, bukan nona Alice."
Alice? Siapa itu? Dan raja iblis? Alvert merasakan rasa nyeri yang semakin menjadi, erangan kesakitan keluar dari belah bibirnya. Pergelangan tangannya mulai menimbulkan sebuah rangkaian rumit bewarna hitam yang tidak Alvert ketahui begitu jelas. Sudah pasti, Louise yang kini memasukan energi sihirnya kedalam tubuh Alvert, semakin banyak energi iblis yang Alvert rasakan.
"Kalian benar-benar... " Alvert merasa tidak berdaya. Tubuhnya ingin jatuh pingsan saat itu juga jika tidak ada yang menahannya dari belakang.
"Manusia menjijikkan!"
Crackk
Sebuah gumpalan Es muncul dari bawah, gumpalan itu membentuk menjadi runcing tajam yang berhasil menusuk lengan Louise. Darah keluar dari lengannya, darah bewarna hitam yang kini menetes.
Liliana dengan cepat menjauh, dia menjaga jarak. Tatapannya berubah tajam saat bertemu dengan seseorang yang menyelamatkan Alvert.
"Kak Kazel?"
Alvert terlihat begitu terkejut, ternyata Kazel yang kini menolongnya. Lelaki berwajah tampan yang biasa selalu menampilkan ekspresi kemarahan kini menatap tajam apda Liliana dan Louise.
"Kalian," panggil Kazel. Kazel mengenal dua orang di depannya ini. Satu gadis yang dulu pernah ia temui, dan satu adalah lelaki yang dikenal memiliki sihir hitam namun, dia manusia. Menurut rumor yang ia dengar, nyatanya Louise sepertinya benar-benar iblis.
"Sialan, sejak kapan kalian berdua dekat begini?" Liliana tertawa, dia merasa begitu heran dan sangat kesal.
"Benar-benar menyebalkan, rencanaku jadi berantakan seperti ini," gerutunya. Liliana menarik Louise untuk mendekat padanya. Darah iblis yang menetes kini bergerak ke tangan Liliana, Liliana menyeringai senang energi sihirnya bergabung dengan darah yang mengalir.
![](https://img.wattpad.com/cover/346384433-288-k128916.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Son Of A Bastard Duke [S1] [ SEGERA TERBIT ]
FantasyNo Romance ---- Son Of A Bastard Duke [S1] ( Putra Duke Yang Bajingan ) Rian adalah lelaki berusia 24 tahun yang antisosial. Dia hanya pekerja kantoran biasa yang muak pada hidup dan memutuskan mengalihkan kehidupan pada dunia Novel. Rian lelaki yan...