30

6K 799 18
                                    

"Putra Mahkota, sebuah kehormatan karena anda bersedia datang lansung ke Akademi Yurkenia ini." Para penjaga gerbang Akademi Yurkenia memberi salam hormat kepada Albert yang baru keluar dari kereta kuda.

Albert datang setelah mendengar berita dari kepala sekolah bahwa Akademi mereka diselimuti perisai Iblis dari dalam. Membuat, mereka tidak bisa keluar dari sana, oleh sebab itu Mereka membutuhkan kemampuan Albert untuk bisa melepaskan perisai itu.

"Dimana Mrs.Shifia?"

"Beliau berada diruangan, beliau tidak bisa menyambut anda Putra Mahkota, karena kami tidak bisa keluar dari sini."

"Aku mengerti itu," katanya. "Aku hanya mampir sebentar kesini melihat situasi, jika sudah gawat aku akan turun tangan."

"Anda tidak bisa lansung melepaskan perisai ini?"

Albert tersemyum. "Tentu saja bisa," jawabnya. "Tetapi, keadaan masi terlihat baik, aku juga mendapat laporan gerbang wilayah Utara kita mulai di bobol oleh para iblis," jelas Albert.

"Sampaikan kepada Mrs.Shifia. aku harus mengurus gerbang wilayah utara terlebih dahulu. Berikan sinyal darurat jika muncul bahaya disini."

"Aku juga akan meninggalkan Calion dengan pasukannya di sini." Calion yang disebut mulai menampakkan diri bersama pasukan yang bertugas bersamanya.

Para penjaga mengangguk mengerti, mereka memberi hormat. Walau terhalang dengan perisai, mereka masi bisa berkomunikasi jika memiliki jarak yang dekat.

"Kami akan menyampaikannya."

Calion menatap gedung Akademi Yurkenia yang berdiri megah. Kini terlihat sedikit samar karena tertutupi perisai para iblis. Dikepalanya memikirkan tentang Kazel, Rian, dan Juga Alvert.

Apakah mereka bertiga baik-baik saja?

***

Pasti kalian bertanya, jika akademi ditutupi oleh perisai para iblis bagaimana Killian bisa datang kemari?

Jawabannya sederhana. Killian menjelaskan dia sudah berada di akademi ini lima hari yang lalu. Killian mengikuti Duke Volso yang saat itu memberi banyak laporan beberapa hal tentang Akademi Yurkenia.

Lalu, kenapa Killian tidak lansung bertemu dengan Rian sejak lima hari yang lalu? Jawabannya, karena Killian diberi tugas oleh ayahnya sendiri untuk ikut mengurus beberapa hal pada akademi Yurkenia.

Tentang tingkatan belajar para murid, tentang sihir-sihir yang harus dikuasai, dan banyak hal lagi. Semua itu tersusun dalam dokumen yang Killian harus bantu, itu kata ayahnya.

Rian menceritakan masalahnya. Dimana Alvert yang menjauhinya, Kazel yang tiba-tiba meminta maaf walau tidak terdengar tulus, Theo yang memberikan bukti pada Rian. Killian mendengar itu dengan begitu patuh, dia menyimak sejak tadi.

"Aku tidak menyangka kamu melalui hal yang begitu luar biasa, Arian."

Rian tertawa kecil. "Benar, itu sangat luar biasa."

"Jadi, apa yang kau ingin aku bantu?" Rian tersenyum mendengar pertanyaan Killian.

"Aku ingin kau menemaniku."

"Menemanimu?"

"Hum, Aku akan lansung mencari dalang dibalik semua ini nanti sore. Kau juga pasti sudah mendengar penghalang yang muncul disekeliling Akademi ini kan?"

"Benar, para murid juga heboh. Lebih heboh karena orang yang mencuri beberapa barang murid mulai ketahuan."

"Huh? Siapa itu?"

"Kalau tidak salah, namanya Theo.. apa yah?"

Apa? Theo? Rian menatap Killian terkejut. "Apa maksudmu Theo Yuland? Kau serius?!"

Son Of A Bastard Duke [S1]  [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang