"Blast light."
Alkeri mengerutkan keningnya saat banyaknya bola cahaya berukuran kecil mengelilingi tubuhnya. Tepat saat Alkeri ingin menghancurkan bola-bola cahaya yang mendekatinya, Bola cahaya itu segera meledak, mengeluarkan ledakan yang begitu besar.
Albert menatap dengan wajah dinginnya. Tangannya terangkat, bola-bola cahaya muncul disetiap kepala para iblis dibawah. Saat tangannya turun dengan cepat, sebuah laser begitu kecil menembus masing-masing kristal iblis, inti dari membunuh mereka.
Semua para iblis dibawah mati begitu saja. Hanya meninggalkan Alkeri yang masi dilanda ledakan dan Alice yang melihat dengan kemarahan dibelakang. Serta, Calion dan pasukannya yang menonton sejak tadi.
Albert menyeringai. Ternyata, Alkeri tidak kalah begitu saja. Lelaki iblis itu mengerang kesal, tangan kanannya sudah putus akibat sihir ledakan Albert.
"Putra mahkota sialan!" Alkeri merasa begitu kesal dia menatap Alice.
"Pergi masuk kedalam Alice, serahkan saja ini padaku."
Alice menatap dingin. "Lakukan dengan benar, Jika kau tidak ingin mati ditanganku." Alkeri mendengus menatap Alice yang mulai terbang masuk ke Akademi dengan hewan iblisnya.
Sedangkan disisi Albert, Albert sadar jika Alice akan menyerang bagian dalam. Kedua tangan Albert membentang lebar, kemudian menyatu kearah Akademi, Albert menarik nafas dalam sebelum mengucapkan mantra.
"Colapso, diablo."
Sebuah peluru cahaya yang begitu besar segera meluncur menyerang dinding yang melapisi Akademi. Kekuatan yang begitu besar membuat siapapun berdecak kagum melihatnya. Beberapa pihak mereka masing-masing menutup mata karena melihat betapa besinarnya cahaya serangan Albert.
Crack
Dinding mulai retak. Bertepatan masuknya Alice kedalam Akademi, dinding Akademi pun hancur.
"Calion, selamatkan bagian dalam." Calion segera mengangguk. Dia dengan cepat berlari masuk kedalam Akademi. Matanya fokus menatap Alice yang mulai menyerang dari atas sana.
Ini bahaya, diliat begitu saja sihir hitam milik Alice begitu kuat. Sekali serangan sudah bisa membunuh beberapa orang. Untung saja murid-murid yang berada ditingkat rendah sudah diamankan.
Tetapi, Saat mendengar obrolan seseorang, Calion lantas menoleh.
"Dia adalah pelayan pribadi kak Rian saat di mansion. Tetapi, aku baru mengetahui fakta ini saat bersama mereka. Hadres, adalah iblis yang menyamar, selama ini.. dia mengawasi kak Rian sejak lama."
"Dan juga, kak Kazel, sudah sepenuhnya berubah menjadi iblis."
"APA?!"
Kaki Calion otomatis berhenti, saat itulah dia tahu sebuah fakta.
***
Rian duduk, menahan kepala Killian berbaring di atas pahanya. Matanya berubah menjadi emas Kedua tangannya mulai mengeluarkan cahaya bewarna emas yang menyelimuti tubuh Killian perlahan.
"Mekarlah, bunga kehidupan."
"Lífið."
Kazel menatap terkejut, termasuk Hadres yang sangat tau sihir apa yang baru saja Rian gunakan.
"Sudah kuduga, kau menyembunyikan kekuatan yang begitu besar." Hadres yang masi tidak bisa mengendalikan tubuhnya memaksa untuk bangun. Karena Rian yang masi fokus untuk menyembuhkan luka-luka Killian yang begitu besar, Rian tidak bisa mengendalikan Hadres dengan lama, apalagi ini adalah kali pertamanya Rian menggunakan kedua sihir ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/346384433-288-k128916.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Son Of A Bastard Duke [S1] [ SEGERA TERBIT ]
FantasyNo Romance ---- Son Of A Bastard Duke [S1] ( Putra Duke Yang Bajingan ) Rian adalah lelaki berusia 24 tahun yang antisosial. Dia hanya pekerja kantoran biasa yang muak pada hidup dan memutuskan mengalihkan kehidupan pada dunia Novel. Rian lelaki yan...