15

8.5K 1.2K 59
                                    

Note : Chapter ini hanya dipenuhi dengan Pov Alvert.

.
.

"Kak Rian?! Kak! Kau dimana?!" Alvert bangun dengan memegang perutnya yang terdapat luka cukup besar disana. Alvert berjalan tertatih-tatih memanggil Rian dengan suara yang keras namun, hal itu semakin membuat keadaannya memburuk.

Alvert menggeram, dia terbatuk-batuk, tubuhnya terasa sakit, melihat Shion dan Carlina yang ikut bangun karena mendengar teriakannya.

"Tuan muda Alvert?! Anda tidak apa?!" tanya Shion tampak panik. Carlina sudah terlihat cukup tenang sekarang.

"Bagaimana keadaan and--" saat Carlina ingin membantu Alvert ucapannya terpotong dan Alvert menepis tangannya. Manik biru gelap Alvert menatap dengan tajam.

"Tidak usah pedulikan aku! Kak Rian sekarang hilang!"

"Apa?! Kita harus mencari Tuan muda Rian sekarang." Shion sudah tampak panik, Carlina mencoba untuk tetap tenang.

"Shion, tenanglah," pinta Carlina.

"Sebelum mencari tuan muda Rian anda juga harus diobati dulu, anda bisa kehilangan banyak darah nanti, tuan muda Alvert." Carlina berkata dengan perlahan dan tenang, supaya tidak memancing emosi Alvert lebih dari ini. Alvert itu, walau terlihat menggemaskan dan penurut pada Rian nyatanya, lelaki yang menjadi putra bungsu duke itu sangatlah mengerikan saat marah.

Alvert berusaha untuk tenang, dia kembali duduk kali ini menyandar pada pohon. Tidak ada gunanya jika dia mencari kakaknya sedangkan dia sendiri menjadi sekarat nanti. Shion mulai mengobati lukanya, Alvert dapat melihat bahwa tangan Carlina juga terdapat luka namun, wanita itu dengan cepat mengobati lukanya sendiri. Tubuh Shion juga banyak luka untung saja hanya luka kecil.

Alvert menatap sekeliling, keberadaan monster yang menyerang mereka hilang secara tiba-tiba setelah membuat Rian tercampak ke ibukota. "Sial!" umpat Alvert.

"Tenanglah tuan muda Alvert, tuan muda Rian juga pasti akan baik-baik saja, terlebih disana ada pasukan putra mahkota," kata Carlina sambil mengawasi keadaan ibukota dari ujung bukit itu.

"Kau bodoh atau apa?! Kau lupa kalau kak Rian itu dibenci sama teman-temannya kak Calion karena pernah membuat masalah dengan mereka?!"

Carlina mengutuki dirinya yang bodoh. "Tapi, tuan Calion tidak mungkin membiarkan Tuan muda Rian terluka begitu saja."

Rasanya Alvert ingin tertawa. "Kalian ini sudah berapa lama sih bersama kak Rian? Kalian tidak tau kalau Kak Calion dulu juga pernah mencelakai kak Rian?!"

Shion bungkam. Alvert tertawa sinis, lukanya sudah ditutup ia bangkit dari duduknya. "Hanya karena dia tidak melukai kak Rian lagi, bukan berarti kebenciannya pada kak Rian hilang begitu saja."

Alvert menarik nafasnya dalam. "Karena tujuan kita sama, aku akan memberi kalian perintah." Shion dan Carlina hanya mengangguk. Lagian, kedua kesatria itu adalah kesatria yang paling setia pada Rian, pastinya Alvert akan memanfaatkan mereka.

"Shion, kau pergi ke ujung kota, bisa saja kak Rian mencari perlindungan disana. Carlina kau di gerbang kota sedangkan aku akan masuk ke pusat kota."

"Tidak! Ada banyak monster di pusat kota, anda bisa terluka, tuan muda Alvert," kata Shion. Khawatir dengan keadaan adik dari tuan Rian-nya itu.

"Kalian meremehkan ku?! Aku bisa menjaga diriku sendiri," kata Alvert dengan tatapan tajamnya. Auranya berubah menjadi dingin dan mencengkam. Sosok asli Alvert telah ia tunjukkan.

Shion meneguk salivanya sedikit gugup. Carlina berdehem, dia memberi hormat. "Baiklah, sesuai perintah anda."

"Carlina!" Shion masi menentang namun dibalas gelengan Carlina. Akhirnya Shion terpaksa menurut.

Son Of A Bastard Duke [S1]  [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang