Rian dibawa kembali keruangan kemarin, dimana darahnya kembali diambil dan dia kembali disuntikan cairan aneh. Tetapi, kali ini dia tidak merasakan apapun, seakan cairan itu hanya berfungsi satu kali untuknya.
"Kau terlihat baik-baik saja." Gadis itu menatapnya, memutari tubuhnya memeriksa keadaannya.
"Kita perlu menambah dosis cairannya, Kyoga," kata Alice.
"Benar, Nona Alice. Namun, kita bisa melakukannya hari lain." Alice mengangguk setuju.
"Apa yang kau rasakan?" Alice bertanya. Rian melirik. Apakah dia perlu menjawab pertanyaan itu?
"Jawab!" Alice mencekik leher Rian membuat Rian menyeringit. Dia merasakan rasa sakit dilehernya, nafasnya mulai tertekan. Sungguh, mengapa banyak sekali orang yang mencekik lehernya?
"Nona, jika anda mencekiknya dengan begitu kuat, dia tidak akan bisa menjawab," kata Kyoga.
"Oh, benar juga." Alice melepaskan cekikannya, dia menatap Rian dengan tajam menuntut jawaban.
"Aku merasa sehat," jawab Rian dengan santai.
Alice heran, dia melirik kearah Kyoga. Mereka terlihat membahas sesuatu yang tidak di dengar oleh Rian. Apakah itu telepati? Rian tidak tau, dia terlalu banyak berpikir beberapa hari ini.
Sudah berlalu selama tiga hari Rian diculik disini. Selama itu pula sudah tiga kali darahnya diambil dan Rian disuntik cairan itu.
"Kalian." Rian memanggil, membuat Alice dan Kyoga melihat kearahnya.
"Apa tujuan kalian memgambil darah kami? Dan... Kutukan itu."
Tidak ada jawaban, melainkan Alice menarik Rian membuat Rian terpaksa berdiri. "Kau ingin tau?"
"Tentu saja aku ingin tau. Dan, tujuan kali memgambil Killian Volso."
"Oh, kau ternyata mengenalnya?" Alice tertawa geli. "Tidak heran sih, kalian kan sesama bangsawan."
"Nona."Alice menoleh saat Kyoga memanggil. Alice tersenyum.
"Kyoga, bawa dia berkeliling markas kita."
"Anda ingin dia melihatnya?"
"Benar, tunjukkan semuanya pada anak ini." Alice mendorong Rian dengan santai membuat Rian kembali duduk di atas kursi. Alice menyeringai, kakinya mulai melangkah pergi dari ruangan itu.
Kyoga tampak menghela nafas, dia berjalan mendekat. "Inilah mengapa aku selalu memperingati untuk berhati-hati dalam ucapanmu." Rian tampak bingung mendengar perkataan Kyoga.
Kyoga kembali menghela nafasnya berat, mulai menarik Rian untuk berjalan ke arah lain.
Rian dibawa berjalan sebuah lorong yang besar dengan Cahayanya cukup cerah tidak seperti lorong yang biasa ia lalui. Tetapi, di sepanjang lorong itu terdapat sel-sel penjara yang mengurung Ras lain, auranya begitu berbeda dari biasanya.
Rian bertanya-tanya, apa yang terjadi pada mereka? Rian melihat, Salah satu Ras Elf tetapi memiliki tanduk di kepalanya layaknya seorang iblis.
"Orang-orang yang ada disini, adalah keturunan setengah iblis dan setengah ras lain." Rian tampak terkejut.
"Seperti Killian Volso juga."
Killian juga?! Dia setengah iblis? Tetapi, kenapa di Novel tidak pernah dijelaskan?!
"Mengapa kalian juga menculik aku? Padahal aku bukan setengah iblis," kata Rian.
"Itu karena kekuatanmu mengandung iblis."
"Ha?" Kyoga tidak menjawab melainkan dia membawa Rian kesebuah ruangan besar dengan banyak tanaman disana. Tanaman hias, bunga-bunga indah yang bewarna-warni, begitu cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Son Of A Bastard Duke [S1] [ SEGERA TERBIT ]
FantasíaNo Romance ---- Son Of A Bastard Duke [S1] ( Putra Duke Yang Bajingan ) Rian adalah lelaki berusia 24 tahun yang antisosial. Dia hanya pekerja kantoran biasa yang muak pada hidup dan memutuskan mengalihkan kehidupan pada dunia Novel. Rian lelaki yan...