6.1 Mungkin Tidak Seburuk Itu

188 66 4
                                    

Dalam hatinya, Izzy mengutuk dan mengumpat pada siapapun itu Sir Oxley, dan juga, pada dua orang tak berperasaan yang duduk tenang di ujung sofa yang jauh darinya itu.

Menjadi perawat pribadi? Mimpi buruk apalagi ini?

Orang yang ingin memiliki perawat pribadi biasanya hanya memiliki dua kriteria. Satu, super kaya raya. Dua, super sombong dan angkuh. Dan tampaknya, Sir Oxley ini memiliki kedua kriteria tersebut. Yang artinya, itu adalah mimpi terburuk.

"Kenapa aku?" tanya Izzy dengan suara setengah berbisik. Lehernya terasa tercekik saat mendengar berita tidak menyenangkan itu.

"Kenapa tidak?" Prince balas bertanya dengan alis terangkat. "Sir Oxley bebas memilih siapapun yang ia kehendaki untuk merawatnya. Walaupun..."

Pria itu mengamati Izzy dengan pandangan yang jelas sangat meremehkan. "Aku tidak mengerti mengapa dia memilihmu."

Itu kejam, tetapi Izzy mengangkat dagunya kali ini, tidak ingin terintimidasi oleh pandangan remeh dan kata-kata kasar Prince.

"Jika Anda sendiri tidak mengerti alasan dia memilihku, kenapa Anda tidak mengajukan perawat-perawat di ruang naratama saja?"

"Izzy," tegur Dokter Smith pelan. Pria itu jelas menganggap Izzy telah bicara tidak sopan pada pria yang paling berkuasa di rumah sakit.

"Begini, Miss Winter," Dokter Champbell berdeham sebelum kembali bicara, "percayalah, itu juga adalah hal pertama yang kukatakan pada Sir Oxley. Tetapi, dia bukan jenis pria yang bisa menerima saran orang lain, dan dia kukuh dengan apa yang diinginkannya."

Sial! Itu justru jauh lebih buruk lagi. Seorang pria kaya yang arogan, angkuh, dan keras kepala adalah jenis spesies paling menyebalkan di muka bumi ini.

"Aku memiliki banyak pekerjaan di unitku. Kalian tahu sendiri, selama ini Unit Gawat Darurat selalu dianaktirikan, dan tidak mendapat staff dalam jumlah memadai walaupun pekerjaan kami adalah yang paling sibuk."

Dokter Smith kembali menatapnya dengan pandangan menegur, tetapi Izzy tidak peduli. Jangan dipikir unitnya bisa kehilangan satu orang perawat tanpa memasukkan perawat lain untuk menggantinya. Itu jelas akan menambah beban kerja teman-temannya.

"Aku rasa, itu sama sekali bukan urusanmu, Miss Winter," kata Prince angkuh. "Rumah sakit ini milikku dan aku bebas mengatur di mana para perawat mesti bertugas."

Kedua tangan Izzy mengepal di atas pangkuannya. Sialan, Jenkins! Pria itu jelas sama angkuhnya dengan pasien yang sewenang-wenang itu. Kenapa ia bisa menyukai pria seperti Prince?

"Anda tidak bisa..."

"Ya! Aku bisa! Bahkan jika aku ingin kau dipecat sekarang, aku juga bisa melakukannya!" potong Prince kejam. Tatapan matanya menusuk Izzy seperti elang yang akan memangsa induk ayam yang lemah.

"Jadi...katakan padaku sekarang, Miss Winter. Kau memilih pergi merawat Sir Oxley, atau pergi dari rumah sakit ini tanpa surat referensi?"

Kali ini Prince tersenyum. Namun, senyumnya bahkan jauh lebih kejam daripada nada suaranya, dan tanpa sadar Izzy bergidik. Tampaknya, hatinya melakukan kesalahan besar dengan jatuh cinta pada orang ini.

"Setidaknya perbantukan perawat lain untuk unitku. Kami semua sudah kewalahan selama ini," bisiknya dengan lirih. Memohon kemurahan hati Prince. Seandainya pria itu masih memiliki kemurahan hati.

"Aku akan memikirkannya," sahut Prince kemudian. "Tapi sebenarnya, aku tidak berharap kau akan lama merawat Sir Oxley. Dia bukan pria yang mudah, kau tahu? Dia mungkin akan muak padamu dan mengusirmu dalam satu atau dua hari."

Izzy menahan amarahnya, tetapi apa yang Prince katakan mungkin memang benar. Memangnya sehebat apa dirinya sampai bisa membuat pria sekaya Sir Oxley itu puas dengan dirinya? Ia jelas berada jauh di bawah standar para perawat di naratama.

"Jadi, bagaimana kalau menunggu satu sampai dua hari sebelum aku mencari penggantimu di UGD?" tanya Prince lagi seakan tahu apa yang sedang Izzy pikirkan.

"Bagaimana dengan jam kerjaku?"

Izzy tahu pada akhirnya, ia tidak memiliki pilihan selain menyetujui semua perintah sewenang-wenang ini.

"Kurasa, itu tergantung Sir Oxley. Aku khawatir dia akan membutuhkanmu selama dua puluh empat jam."

Izzy mengernyit. "Bagaimana Anda bisa memberikan pengaturan jam kerja karyawan pada seorang pasien? Apa Anda tahu bahwa aku bahkan belum pulang dan tidur selama dua hari?"

Prince tersenyum miring yang dulu menjadi senyum favorit Izzy. Namun, sekarang tampaknya, tidak lagi. Setidaknya untuk saat ini.

"Sir Oxley bukan pasien biasa kalau kau lupa. Dia salah satu pemegang saham di sini. Dan juga..." Lagi-lagi Prince tersenyum miring, "...masalah kau belum pulang atau tidur, itu sama sekali bukan urusanku."

Brengsek! Izzy menatap Prince dengan marah, tetapi sudut hatinya tahu bahwa ia tidak bisa melakukan apa-apa untuk mendapatkan haknya beristirahat.

"Kalau begitu, jika tidak ada yang Anda bicarakan lagi, aku ingin undur diri untuk mendapatkan waktu istirahatku sebelum bekerja besok!" kata Izzy tegas sambil menegakkan tubuh.

Lagi-lagi, Prince mengangkat alisnya. "Kata siapa kau bisa pulang sekarang? Sir Oxley ingin kau mulai bekerja malam ini."

Izzy melongo. Manusia kejam macam apa yang akan berurusan dengannya itu? Seandainya pria itu pernah menjadi anggota parlemen Inggris, Izzy yakin dialah yang menciptakan undang-undang yang tak berperikemanusiaan.

"Sir, sudah kubilang..."

"Dan sudah kubilang juga," potong Prince tenang, "apa yang kau inginkan sekarang sama sekali bukan urusanku. Kau akan mendapat bonus besar dengan merawat Sir Oxley yang jumlahnya mungkin melebihi gajimu di UGD. Kau tidak tertarik? Aku tahu kau bukan orang kaya. Setidaknya sekarang."

Izzy melirik Dokter Champbell dan Dokter Smith yang agak kaget mendengar kata-kata terakhir Prince, tetapi memilih untuk tetap menutup mulut.

Prince jelas seorang tiran, dan Izzy tahu ia tidak bisa melakukan apapun untuk merubah hal tersebut.

"Di mana Sir Oxley dirawat?" tanya Izzy akhirnya dengan harga diri yang hampir runtuh. Prince jelas orang yang paling tahu tentang keadaan keluarga Winter setelah peristiwa itu.

Prince tersenyum lebar seakan berkata, akhirnya!, dan menoleh pada dokter Champbell yang juga tampak lega.

"Antarkan Miss Winter ke ruangan Sir Oxley, Dokter Champbell." Lalu Prince menoleh pada dokter Smith. "Dan kau, tinggallah sebentar. Ada yang ingin kubicarakan denganmu."

Izzy menatap dokter Smith yang mengangguk padanya seakan memberikan semangat yang hanya disambut bibir Izzy yang cemberut. Rasanya seluruh tubuh Izzy terasa lemah, tetapi yang jauh lebih buruk lagi, kepalanya terasa berdenyut-denyut sekarang. Ia jelas-jelas hanya butuh tidur. Tetapi Izzy tahu, ia tidak akan mendapatkannya untuk waktu yang sangat lama. Yeah, keadilan tidak selalu terjadi pada pegawai rendahan sepertinya, dan jelas, itu sesuatu yang buruk. Sangat buruk.

The Cursed Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang