"Hanya ini yang kau punya?" tanya Nathaniel saat melihat hanya ada dua koper mungil yang Izzy bawa selain kandang Leo.
Izzy mengangguk. "Satu koper berisi pakaian dan kebutuhan pribadiku, satu lagi berisi semua pakan dan vitamin Leo."
Nathaniel menunduk mengamati kedua koper itu. "Setidaknya punyamu yang lebih besar kan?"
Izzy terkikik pelan sebelum menggeleng. "Itu berisi semua keperluan milik Leo."
"Yang benar saja, Isobel! Koper kucingmu bahkan lebih besar daripada punyamu??"
Nathaniel sudah tahu gadis macam apa yang berurusan dengannya. Namun, ia sama sekali tidak menyangka jika Izzy memang sama sekali berbeda dengan gadis lain yang selama ini ia tahu.
Para wanita itu selalu repot dan suka merepotkan. Mereka memiliki pakaian satu lemari penuh, tetapi akan selalu berkata tidak punya baju saat akan keluar. Belum lagi urusan merias wajah dan rambut yang selalu memakan waktu.
Nathaniel pikir semua gadis seperti itu. Namun, dirinya ternyata salah. Izzy sama sekali tidak seperti itu. Jika hal itu tidak terlihat dari penampilannya yang sederhana, itu jelas terlihat dari rumahnya yang sangat sederhana ini. Dan sekarang, semakin terlihat dari koper gadis itu. Izzy sama sekali tidak repot dan tidak ingin merepotkan.
Hati Nathaniel mendadak diliputi sedih. Izzy seperti itu karena ia sebatang kara. Selama ini tidak ada yang mengurusnya, tidak ada yang memperhatikan kebutuhannya atau menyediakan makan untuknya di rumah. Hal itu jelas membuat Izzy tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan tidak merepotkan. Karena siapa yang akan ia repotkan jika dirinya sendirian?
"Kau yakin tidak ada yang tertinggal?"
Izzy menggeleng. "Aku belum sempat membongkar apapun sebelum kembali ke rumahmu tadi."
"Tapi kau akan tinggal di rumahku untuk waktu yang belum diketahui sampai kapan, dan juga..."
Ucapan Nathaniel terhenti karena pintu yang tiba-tiba menjeblak terbuka, dan seorang gadis berambut pirang pendek dan berdada besar memasuki ruangan sempit itu.
"Izzy! Apa yang terjadi? Mrs. Chester bilang ada pertengkaran di halaman tadi?" tanya gadis itu sambil menghampiri Izzy.
Gadis itu cukup cantik, dan dari suaranya tampak benar-benar peduli pada Izzy.
'Kuharap Jenkins tidak membuat masalah dengan Izzy atau aku benar-benar harus menghajarnya!'
Nathaniel sedikit terkejut mendengar pemikiran penuh kemarahan itu. Pikiran itu bukan milik Leo, jadi jelas itu milik si pirang.
Dulu, saat awal-awal turun ke bumi, Nathaniel bisa membaca pikiran setiap manusia yang ia temui. Pengecualian pada wanita yang membutuhkan bantuannya, dan juga kepada Thomas. Sejak dulu, ia tidak bisa mendengar pikiran mereka.
Lalu, seiring berjalannya waktu ia menjadi manusia, kemampuan itu perlahan-lahan menghilang bersamaan dengan kemampuan istimewa lain yang Nathaniel miliki. Menurut Thomas, ia menjadi jauh lebih 'manusia' karena setiap hari berinteraksi dengan manusia biasa.
Ia agak heran dengan itu karena meskipun Thomas menjadi manusia jauh lebih lama darinya, pria itu memiliki beberapa kemampuan istimewa yang tidak Nathaniel miliki. Ia menduga, apa yang terjadi padanya adalah bentuk hukuman yang sedang sang ayah berikan padanya.
Nathaniel tidak mendengar apa yang kedua gadis itu bicarakan karena sibuk dengan pikirannya sendiri, tetapi kemudian ia mendengar pikiran penuh kelegaan, dan juga rasa kesal.
'Jenkins sialan! Seharusnya tadi aku ada di sini untuk menendang kemaluannya! Apa sih yang Izzy lihat dari si idiot itu?'
Si pirang ini benar-benar peduli pada Izzy, dan entah bagaimana, itu membuat Nathaniel merasa lega. Setidaknya, Izzy memiliki seseorang yang tulus padanya. Dan bahkan meskipun dua gadis itu sangat berbeda, mereka jelas terlihat saling menyayangi. Si pirang ini adalah tipe 'repot' yang tadi Nathaniel pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Angel (TAMAT)
Ficción GeneralVERSI LENGKAP SUDAH TERSEDIA DI KARYAKARSA Nathaniel dikutuk menjadi manusia dan diusir dari Eyden, tempat tinggal para malaikat, karena kesalahan fatal yang tidak bisa dimaafkan. Sang ayah memberinya 'tugas' sebagai syarat agar dirinya bisa kembali...