Nathaniel merenung mendengar itu. Ia sudah tahu tentang hal tersebut. Manusia memang makhluk yang paling mudah untuk dialihkan perhatiannya. Terutama, jika ada sesuatu, atau seseorang, yang jauh lebih menarik di depannya.
Apa mungkin Izzy juga akan teralihkan semudah itu? Bukti bahwa gadis itu mencintai Jenkins selama bertahun-tahun adalah satu fakta kecil yang mengatakan jika Izzy tidak mudah teralihkan.
Namun, Nathaniel tahu ini bukan tentang dirinya. Bahkan jika ia berusaha lebih keras lagi, itu semua mungkin tidak ada gunanya. Izzy tidak akan pernah jatuh cinta padanya seperti apa yang Nathaniel rasakan sekarang.
Jatuh cinta? Rasanya Nathaniel ingin tertawa keras setiap kali mengatakan itu dalam hatinya.
Ia? Malaikat paling rupawan di Eyden, jatuh cinta pada manusia biasa dan lemah seperti Izzy?
Dulu, Nathaniel akan tertawa keras jika ada yang mengatakan itu di hadapannya. Sayangnya, sekarang ia tidak bisa tertawa karena itulah yang sebenarnya terjadi.
Nathaniel telah jatuh cinta pada Izzy. Terlalu cinta hingga tidak melihat gadis itu membuatnya gelisah. Membuatnya merasa buruk. Kenapa cinta harus seperti ini?
"Apa sekarang akhirnya Anda akan mengakui kepada saya jika Anda memang telah jatuh cinta padanya?"
Nathaniel mendesah kalah, mengangguk kecil, dan berbisik, "ya, aku memang mencintainya. Apa aku juga melakukan kesalahan, Thomas?"
Thomas mendesah dramatis, lalu pria itu duduk di pinggir ranjang Nathaniel. Sebelumnya, Thomas selalu bersikap seperti seorang pelayan, tetapi sikapnya kali ini, seperti sikap seorang ayah yang sedang menghadapi kegalauan putranya.
"Kenapa semudah itu untuk jatuh cinta pada manusia yang lemah? Bukankah kita memiliki kesempurnaan akal melebihi manusia biasa?" bisik Nathaniel lagi.
Thomas tersenyum, meraih tangannya, dan menepuk-nepuk lembut dengan menenangkan.
"Anda lupa jika kita sekarang bukan lagi malaikat yang sempurna? Kita dikutuk, dan kutukan itu berbentuk ketidaksempurnaan. Kita tidak ada bedanya dengan mereka semua."
"Karena itulah turun ke bumi adalah hukuman yang paling ditakuti para malaikat."
"Ya." Thomas mengangguk setuju mendengar pernyataannya. "Tidak semua malaikat sanggup menjalani kehidupan di sini, Nak. Banyak dari mereka yang memilih mati sebelum tugas mereka terlaksana. Kau sangat kuat bertahan di sini."
Sikap sopan yang ditujukan Thomas menghilang, berganti dengan belas kasih yang begitu kental. Suara Thomas yang hangat dan begitu penyayang itu membuat Nathaniel merasa sedih.
Thomas pria yang sangat baik, dia juga begitu sabar menghadapi Nathaniel selama ini, dan pasti ada lebih banyak lagi malaikat yang diurusnya sebelum dirinya.
Kenapa Thomas tidak bisa mendapatkan kebahagiaannya? Kenapa ayahnya tidak memberi kesempatan lagi pada Thomas untuk kembali?
"Aku akan meminta pada ayahku agar membawamu bersamaku nanti saat aku pulang ke Eyden."
"Aku menghargai itu, Nak. Tetapi tugasku di sini masih akan terus berlanjut setelah kau pulang nanti. Akan selalu ada malaikat lain yang turun dan membutuhkanku. Lagipula, ada satu hal yang harus kau selesaikan lebih dulu sebelum kau bisa menyatakan dirimu untuk kembali."
Kening Nathaniel berkerut mendengarnya.
"Kau harus mengatakan pada gadis itu, siapa dirimu yang sebenarnya. Jika dia lari, dia benar-benar tidak pantas untuk kau cintai."
Tawa kering Nathaniel menyembur dari bibirnya. "Menurutmu itu penting? Dia sama sekali tidak jatuh cinta padaku."
"Tapi sikapnya setelah mengetahui kebenaran itu sangat penting. Sikapnya akan menentukan keputusanmu nantinya. Percayalah padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Angel (TAMAT)
Fiksi UmumVERSI LENGKAP SUDAH TERSEDIA DI KARYAKARSA Nathaniel dikutuk menjadi manusia dan diusir dari Eyden, tempat tinggal para malaikat, karena kesalahan fatal yang tidak bisa dimaafkan. Sang ayah memberinya 'tugas' sebagai syarat agar dirinya bisa kembali...