"Antarkan aku ke Bandara sekarang." Pinta Hyuna kepada Yoongi yang langsung mengernyitkan dahinya.
"Kalian baru saja sampai, kenapa kau memutuskan untuk pulang setelah menangis seperti itu? Aku tak mengerti sebenarnya kau kenapa?"
Hyuna terdiam ia berpikir sejenak mencari alasan, "Jimin memberitahuku jika ada rekan bisnisnya yang akan datang sekalian membahas pekerjaan mereka. Aku tak ingin mengganggunya. Lebih baik aku pulang saja."
"Begitu saja kau menangis? Tapi bagaimana dengan Aerin? Pasti dia akan kecewa acara berliburnya gagal, jika Jimin sibuk aku akan menemani kalian."
"Sudah jangan banyak bertanya. Aku ingin pulang saja." Hyuna tetap pada pendiriannya tak ingin lebih lama berada disini.
Yoongi tau jika wanita itu sudah membuat suatu keputusan maka sulit untuk di goyahkan. "Baiklah, kalian kemasi dulu pakaiannya. Kita bertemu di lobby satu jam lagi."
"Mm ... " Hyuna mengangguk kemudian Yoongi berjalan menuju kamarnya.
"Aerin, kita pulang ya?" Hyuna mengusap pucuk kepala putrinya, berharap sang anak mau menuruti permintaannya.
Aerin yang masih sibuk bermain dengan boneka kelinci menoleh ke arah ibunya. "Kitakan baru sampai Bu, aku masih ingin ke pantai bermain pasir."
"Lain kali ya, kita kesini lagi. Ayah sedang sibuk sekarang karena rekan kerja ayah datang, bukankah kita ingin menghabiskan waktu bertiga jadi jika ayah bekerja nanti kita malah mengganggunya." Hyuna terpaksa harus berbohong di depan putrinya. Ia tak ingin mini mochi kesayangannya ikut merasakan kecewa dengan apa yang Jimin lakukan di kamar.
"Apa ayah nanti tidak kesepian jika kita tinggal?"
"Aniyo, ayahkan terbiasa melakukan perjalanan bisnis sayang. Jadi bagaimana? Kita pulang ya?" Hyuna sampai mengedip-ngedipkan kedua manik matanya seraya bergaya lucu untuk merayu Aerin.
Aerin tertunduk lesu, "Baiklah, kita pulang." Nadanya melemah tak bersemangat.
Hyuna menyentuh dagu Aerin mengangkatnya perlahan dan menatapnya lekat, "Ibu akan mengganti liburan kita yang gagal dengan membelikan Aerin boneka bebek yang besar kau mau kan?"
Aerin mengangguk lemah, "Janji."
"Tentu." Hyuna dan Aerin mengaitkan jari kelingking mereka menyepakati perjanjian.
Meski dengan berat hati Aerin akhirnya menyetujuinya. Hyuna menarik garis lengkung pada bibirnya, "Ibu menyayangimu." Kemudian mengecup pipi berlemak Aerin dan memeluknya. Maafkan ibu kita harus pulang. Aku tak ingin jika kau melihat kelakuan ayahmu yang diluar batas itu.
Belum genap satu jam menunggu, Yoongi sudah terlihat mendekat dengan menarik satu koper berwarna hitam.
"Lho, kenapa membawa koper? Bukanya kau cuma mengantarkan aku ke Bandara?" Tanya Hyuna bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐢𝐫𝐞𝐰𝐨𝐫𝐤
Fanfiction❗ FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA ❗ Choi Jimin dan Park Hyuna menjalani kehidupan pernikahan yang terlihat sempurna selama 6 tahun, hingga sebuah liburan yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi bencana. Di balik senyuman manis, Jimin ternyata m...