FW 21

78 16 7
                                    

Rasanya begitu menyesakkan, ketika orang yang di harapkan untuk selalu ada di saat menghadapi hal sulit dalam hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rasanya begitu menyesakkan, ketika orang yang di harapkan untuk selalu ada di saat menghadapi hal sulit dalam hidup. Tak menampakkan kehadirannya. Seakan tak ada yang memperdulikan keadaannya. Begitulah yang di rasakan Jihyo saat ini. Mungkin ini bagian dari karmanya dan Tuhan tengah memberinya peringatan. Semoga ia segera menyadari kesalahannya. Setelah dokter menyatakan bahwa janinnya tak dapat di selamatkan lagi. Tak ada yang datang menemuinya, meski hanya sekedar berempati atau menghiburnya.

Jihyo mesra dunia ini tidak pernah memihak kepadanya. Mengapa kebahagiaan yang ia kecap hanya sesaat? Ambisi untuk menjadikan anaknya sebagai alat untuk mendapatkan Jimin seutuhnya sirna sudah.

Kepingan-kepingan memorinya dahulu berputar di dalam kepala. Mulai dari harapan mendapatkan Yoongi saat dahulu kala tak dapat di realisasikan setelah ia meninggalkan Jimin yang tulus kepadanya. Hanya karena mengharapkan kehidupan yang lebih layak. Lalu sekarang, keserakahan kembali menghampirinya kala mengetahui Jimin telah memiliki banyak hal dalam materi. Akan tetapi keserakahan itu telah bercampur dendam, kala mengetahui wanita yang telah membuat Yoongi berpaling darinya adalah wanita yang sama dengan wanita yang menjadi istri Jimin.

Kecemburuannya kepada Hyuna membuat Jihyo ingin merebut Jimin kembali. Hyuna memiliki segalanya, harta, kasih sayang dari suami dan anaknya. Bahkan Yoongi, pria itu masih memendam rasa kepadanya hingga saat ini. Memang benar dahulu Yoongi pernah menjalin kasih dengan Jihyo. Akan tetapi, cinta yang di berikan Yoongi tak sebesar cintanya kepada Hyuna. Buktinya ketika Yoongi akan di jodohkan dengan Hyuna, pria itu tanpa berpikir panjang dan tak ada niatan untuk mempertahankan Jihyo. Yoongi langsung memutuskan hubungan mereka secara sepihak. Padahal Jihyo sudah merancang banyak hal jika ia menjadi Nyonya Min kala itu.

Pertemuan tak sengajanya di Hawai dengan Yoongi setelah sekian lama berpisah. Padahal waktu itu ia mengira Yoongi telah menikah dengan Hyuna yang sudah di jodohkan oleh orang tua mereka. Namun, ternyata dugaannya salah. Yoongi dan Jihyo memandang dari kejauhan interaksi sebuah keluarga yang terlihat bahagia, bermain di pinggir pantai. Yang tak lain adalah Jimin, Hyuna dan putrinya — Aerin. Sebuah ide terlintas dalam benak Jihyo kala itu, meski Yoongi sempat terdiam memikirkannya. Akhirnya pria itu setuju dengan ide Jihyo.

🎇🎇🎇


Jihyo masih setia merekatkan matanya. Meski telah melewatkan sarapannya, tak ada rasa lapar yang ia rasakan. Padahal waktu sudah mendekati jam makan siang. Mungkin cairan infus membuatnya merasa kenyang. Lagi pula Jihyo tengah malas menghadapi kenyataan bahwa tak ada yang menarik dalam hidupnya saat ini.

Dernyitan suara pintu tetap tak membuat Jihyo membuka kedua netranya. Ia mendengar suara langkah yang semakin mendekat ke arahnya. Tapi ia tetap bergeming.

Seseorang dengan kemeja hitam rapi menoleh ke arah meja. Nasi dan lauk masih utuh di atas sana. Pria itu menghela napas, "Apa kau sudah menyadari kesalahanmu? Sehingga membuatmu kehilangan napsu makan?"

𝐅𝐢𝐫𝐞𝐰𝐨𝐫𝐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang