FW 1

335 35 7
                                    

Suara roda koper yang beradu dengan lantai mengiringi perjalanan liburan yang di tunggu-tunggu oleh keluarga kecil ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara roda koper yang beradu dengan lantai mengiringi perjalanan liburan yang di tunggu-tunggu oleh keluarga kecil ini.
Setelah kesibukan Choi Jimin mengelola perusahaan kini ia mengajak Park Hyuna istrinya dan Aerin putri semata wayangnya berlibur ke Pulau Hawai.

Pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan pantainya. Jimin dan Park Hyuna telah tiba di salah satu resort yang bernama Oasis, mereka di sambut oleh beberapa pegawai resort dan Resepsionis yang sudah siap mengalungkan kalung bunga Lei sebagai tanda selamat datang karena mereka tercatat sebagai tamu naratama. Setelahnya mereka mendapatkan jamuan welcome drink.

Resort dengan pemandangan pantai yang terhubung langsung dengan penginapan tersebut membuat Hyuna berdecak kagum kini ia melingkarkan kedua tangannya ke pinggang sang suami yang kini tengah menatap lurus ke arah pantai dari balkon kamar.

"Sayang, terimakasih kau sudah membawa kami kesini." Hyuna mengeratkan pelukannya.

"Kau menyukainya?" Jimin mengecup pucuk kepala istrinya tangan lelaki itu melingkar, memeluk tubuh Hyuna.

"Mm ... ini cukup merefresingkan diri karena sibuk mengurusi urusan rumah tangga. Dan kau juga terlalu sibuk akhir-akhir ini."

"Ibu ... Ayo kita kepantai." Aerin baru saja terbangun karena perjalanan jauh dari Seoul ke Hawaii membuatnya kelelahan.

Mini mochi itu menarik-narik ujung blouse berwarna putih yang Hyuna kenakan.
Hyuna tersenyum melihat tingkah puterinya yang sudah tak sabar ingin segera menginjakan kakinya di atas pasir bibir pantai.

"Apa kau sudah tidak lelah?" Jimin menekuk lututnya mensejajarkan dirinya dengan Aerin yang berdiri di samping Hyuna.

Aerin mengangguk ribut, "Ayo ayah, aku sudah tidak sabar ingin bermain pasir."

"Baiklah, ayo kita kesana." Jimin menggandeng Aerin diikuti dengan Hyuna yang menggandeng mini mochi itu di sisi lainnya dengan Aerin berada di tengahnya.

Tak butuh waktu lama hanya hanya dengan berjalan mereka telah sampai di bibir pantai. Aerin melepaskan genggaman tangannya dan berlari mencari tempat untuk membuat istana pasir.

Hyuna pun ikut bergabung dengan Aerin membuat istana pasir, "Ibu aku akan membuat istana dengan princess yang selalu bahagia di dalamnya, seperti aku yang selalu bahagia memiliki kedua orang tua yang lengkap dan selalu menyayangi ku." Ucap Aerin sambil membentuk benteng tangannya yang terampil mencetak pasir pantai yang berwarna putih.

"Ibu akan selalu menyayangimu nak, jangan khawatir."

"Aku takut seperti teman les ku dia tak memiliki ayah. Dia selalu terlihat sedih jika ayah menjemput ku mungkin dia ingin merasakan hal yang sama seperti ku. Jadi aku menawarkannya untuk ikut pulang bersama ku agar ia bisa merasakan bagaimana di jemput seorang ayah." Entahlah bocah enam tahun ini terkadang kenapa bisa memiliki pemikiran yang lebih dewasa dari anak seusianya.

𝐅𝐢𝐫𝐞𝐰𝐨𝐫𝐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang