A… Aku? Calon istri Mr. Bunglon? Ja… jadi Mr. Bunglon ini cucu Tuan Zabir pemilik Albana? Ja… jadi lelaki panti tukang ceramah ini adalah Richie Rich Albana? Bagaimana bisa?
Apa selama ini aku telah salah paham dengan Ibu? Mengira Tuan Zabir lah yang akan menikahiku? Kenapa si Richie Rich ini diam saja sejak pertama bertemu? Apa dia sengaja mempermainkanku?
Siapa dalang di balik video tentangku dengan Tuan Zabir? Seharusnya aku konfirmasi dahulu pada Ibu. Tapi mau siapa calon suamiku, tetap saja kenyataan ini pahit. Intinya aku harus mau dijual.
Berbagai kecamuk tumpah tindih dalam benak Najiya. Ia benar-benar merasa terguncang dengan kenyataan ini.
Jika bisa bergerak maka ia pasti sudah mencubit lengannya untuk memastikan apakah ini mimpi atau bukan. Atau sekalian mencakar wajah tampan nan pucat seperti vampire di sampingnya. Saat ini emosinya serasa diaduk-aduk. Terkejut, bingung, tak percaya, panas dingin, lega, gemas, marah campur menjadi satu.
Di tengah ketegangan itu, suara Ibu Sofia berdenging di telinganya. Wajah Ibunya yang penuh air mata dan menghiba di depannya kembali membayang.
"Nduk, Ibu benar-benar minta maaf tidak cerita dari awal jika ayahmu bangkrut. Ibu nggak mau kuliahmu terganggu. Kau sangat ingin jadi dokter sejak kecil. Ibu tak mau menghancurkan impian mulia itu. Ibu terpaksa meminta bantuan pada sahabat ibu untuk melunasi biaya kuliahmu."
"Ibu jangan khawatir. Najiya akan kerja keras untuk melunasi hutang-hutang itu," sahut Najiya berkaca-kaca sambil menggenggam tangan ibunya. Dia memang selalu percaya diri.
Ia mencoba meyakinkan sang Ibu agar tak terlalu meresahkan kondisi ekonomi keluarga. Tapi Bu Sofia menggeleng. Ia perlu jeda untuk membicarakan rencana perjodohan itu pada Najiya. Wajahnya terbungkus kalut. Sedang Ayah Najiya hanya diam, menyerahkan semua pada istrinya. Gampang-gampang susah membuat anak gadisnya yang berwatak keras kepala dan idealis itu untuk memahami semuanya.
"Ibu tak mau membebanimu, Jiya. Jiya… kuharap kamu mau menikah dengan pemilik Albana….
"Najiya." Sebuah suara membuat Najiya terkesiap. Nyonya Kamelia menggeleng kecil sambil tersenyum simpul. Ia heran kenapa wajah Faris dan Najiya setegang besi.
Gadis itu masih mematung di ambang pintu. Menatap Faris dengan sorot mata tak percaya. Kilasan kejadian bunuh diri kembali terputar. Berbagai analisa menari-nari dalam otaknya. Bisa jadi Mr. Bunglon sudah tahu Najiya akan bunuh diri lalu ia hadir bak pahlawan agar Najiya luluh dan menyetujui pernikahan itu. Mungkin saja Ibunya sudah mengontak lelaki itu agar menguntitnya.
"Apa kalian mau berdiri di sana terus?" Tuan Zabir tak tahan melihat segerombol patung hidup di depan kamarnya.
"Ayo masuk, kakek nanti marah." Nyonya Kamelia menggamit lengan Najiya. Meski masih terguncang, gadis itu berusaha memulihkan kesadarannya. Ia hanya tak boleh terlihat tolol di tengah-tengah orang borjuis itu. Ia berniat akan melawan jika dipojokkan oleh mereka. Apapun itu harga diri tetap harus dijunjung tinggi.
Mr. Rich Bunglon… aku harus membuat perhitungan denganmu. Dengan hati bersungut-sungut Najiya melangkah ke arah tempat tidur Tuan Zabir. Beruntung Nyonya Kamelia merangkulnya. Jika tidak, Najiya pasti sudah jatuh pingsan. Kemelut yang ia rasakan melebihi ketegangan pertandingan Piala Dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIPAKSA MENIKAHI CEO TUA
RomanceNajiya Faradisa, seorang dokter muda yang harus menikahi lelaki seusia kakeknya demi melunasi hutang-hutang. Status sosialnya hancur lantaran video pendek tentang dirinya dan sang konglomerat viral di berbagai media sosial. Ia dituding sebagai dokte...