Keributan kecil di kolam renang memancing Vicky dan Nyonya Kamelia menyusul. Mereka tergopoh-gopoh menuju pekarangan samping dan terkejut saat melihat kepala dan tangan seseorang menyembul dari kolam renang.
Nyonya Kamelia histeris saat tahu itu adalah Najiya. Tangan gadis itu melambai-lambai ke udara dengan mulut terengap-engap. Vicky yakin ini ulah Faris. Atasannya itu tampak tergesa-gesa melepas kaos kaki dan sepatu. Lalu segera menceburkan dirinya ke dalam kolam renang untuk menolong Najiya yang hampir saja tenggelam.
"Apa yang kalian lakukan? Ya, Tuhan," seru Nyonya Kamelia saat sudah mencapai bibir kolam.
Beberapa detik kemudian, Faris berhasil mengangkat tubuh Najiya dari kolam. Mereka duduk terkulai dengan nafas sama-sama terengah. Najiya terbatuk-batuk. Rupanya sudah banyak air yang tak sengaja ia telan. Membuat hidungnya pengar, telinganya terasa pekak dan pandangannya mengabur. Ia menggigil kedinginan. Bibirnya biru dan wajahnya pucat.
Hampir saja ia pingsan atau mati secara mengenaskan.
Tapi ia tidak boleh mati sekarang. Karena harus balas dendam pada lelaki yang kini juga basah kuyup seperti dirinya. Faris melirik Najiya yang sibuk membenahi pakaiannya.
Vicky memalingkan muka sejak Najiya terlepas dari gendongan Faris. Gadis itu benar-benar berantakan. Roknya terangkat sempurna ke atas dan atribut bagian dalam tercetak jelas karena tuniknya basah sempurna. Jilbabnya juga hampir lepas. Rambutnya awut-awutan.
"Cepat ambilkan handuk!" pinta Nyonya Kamelia. Vicky berbalik cepat dan berlari ke dalam, melaksanakan amanat Mami Faris.
"Keparat!" caci Najiya tak terkontrol. Emosinya masih memuncak, gigi-giginya saling beradu kuat. Meski tengah setengah sekarat, ia sadar bahwa tadi rok plisketnya mengambang dan terangkat ke atas. Sialnya ia tak memakai lapisan semacam legging. Artinya sama saja ia seperti memakai bikini. Dan Faris dengan antusias menangkap tubuhnya saat koyak di dalam air. Najiya merasa sangat malu.
Plak!
Sebuah tamparan keras mendarat tepat di pipi Faris. Lelaki itu pasrah dengan wajah oleng ke kiri. Sudah sejak tadi Najiya ingin menamparnya. Puas rasanya bisa melampiaskan amarah yang sejak tadi mengendap.
Faris hanya diam. Pipi kanannya terasa terbakar. Tapi ia pasrah dan tak mau membalas lagi. Sebab saat ini ada sang Mami yang siap memuntahkan amukan. Selain itu ia merasa sangat bersalah. Ia tidak mengira jika Najiya tak bisa berenang.
Nyonya Kamelia sedikit tersentak melihat Najiya menampar putranya. Ia terkejut bukan karena merasa tak terima. Ia hanya penasaran apa yang sudah terjadi di antara mereka berdua. Perempuan itu menerka pasti karena putranya yang tak bakat melawak itu.
"Mami yakin ini ulahmu! Kalian harus menjelaskan pada Mami setelah ini. Cepat bersihkan diri kalian!" bentaknya kesal. Faris menunduk tanpa kata.
Tak berapa lama Vicky datang membawa dua buah handuk. Ia ulurkan satu untuk Faris. Sedangkan satunya untuk Najiya.
"Ayo, Jiya. Ganti pakaianmu." Suara Nyonya Kamelia sedikit melunak setelah berhasil menguasai emosi. Perempuan itu membantu calon menantu absurdnya dan memapahnya ke dalam.
Vicky geleng-geleng melihat ekspresi Faris yang tampak semprawut. Sahabatnya itu bangkit menuju ke dalam dengan handuk di tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIPAKSA MENIKAHI CEO TUA
RomanceNajiya Faradisa, seorang dokter muda yang harus menikahi lelaki seusia kakeknya demi melunasi hutang-hutang. Status sosialnya hancur lantaran video pendek tentang dirinya dan sang konglomerat viral di berbagai media sosial. Ia dituding sebagai dokte...