A - Kedua puluh empat

39 4 2
                                    

Sorry banget karena menghilang sangat lama dan meninggalkan book ini hingga terbengkalai🙁

Nggak maksud buat begitu sih tapi emang ada beberapa alasan, jadi mohon maaf semuanya🙏🏻

***

Renata yang baru keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah, berjalan ke laci samping tempat tidur miliknya, mengambil ponsel yang sempat di cas saat datang sekolah tadi, sudah penuh.

Memilih duduk di atas ranjang dan mulai menghidupkan ponsel tersebut. Sambil menunggu, Rena mengeringkan rambutnya.

Setelah benar benar hidup Rena melihatnya dan terkejut saat lockscreennya menunjukkan foto perempuan, Rena sangat mengenalinya, wajahnya sama persis dengannya namun, jelas itu bukan dirinya.

"Handphone punya Rana...?" gumam Rena saat menyadari jika ponsel tersebut ternyata milik Rana yang terakhir digunakan sebelum kejadian naas itu, pantas ada sedikit pecah layarnya, tapi kenapa bisa ada di Rakana?

Untung saja Rena masih inget dengan password ponsel kembarannya itu, mulai membuka dan mengotak atiknya, siapa tau mendapat bukti lewat ponsel tersebut.

"love...?"

Rena buru buru membuka satu folder dan matanya membelalak saat mengetahui banyak video dan foto hasil paparazi dan itu bukan Jeremy, melainkan tunangannya, Rakana.

Kenapa banyak foto Rakana di ponsel Rana? Kenapa juga ponsel Rana ada di Rakana? Apa hubungan mereka? Pikiran dan perasaannya serasa di permainan sekarang, begitulah pikiran Rena sekarang.

Memutar salah satu video yang menampilkan Rakana  yang sedang mengobrol dengan Sean, "Ko, lihat sini!" suara Rana mengintruksi untuk menoleh, bukan Rakana saja yang menoleh Sean juga ikut menoleh, namun tatapan Rakana terlihat tidak bersahabat terlihat dari kamera.

"Stop, ganggu gue!" peringat Rakana sebelum video itu selesai.

kenapa Rakana terlihat membenci Rana? Apa mereka ada masalah? Jujur Rena tidak paham semua ini, tapi tunggu! Rana memanggil Rakana dengan panggilan "Ko"? Rena ingat kalau Rana memanggil Rakana dengan panggilan Koko, jangan bilang cowok itu...?


Airana Regatha, salah satu murid dari sekolah elit, berada di kelas unggulan adalah impian banyak orang namun, sifat sombongnya sangat tidak di sukai yang lain, selain itu sifat centilnya yang terus mendekati anak pemilik sekolah.

Setiap ada kesempatan pasti Rana akan melakukannya, padahal dirinya sadar dan tau jika Rakana adalah tunangan kembarannya namun, tetap saja dia dekati.

"Stop, ganggu gue! Lo lupa gue tunangan kembaran lo, Renata?!" Rakana selalu memperingati cewek itu untuk berhenti mengodanya.

"Kenapa sih? Gue sama Rena sama, muka kita aja sama, kenapa lo nggak suka sama gue? Harusnya gue yang tunangan sama lo bukan Rena! Tapi kenapa lo malah minta Rena!" frustasi Rana.

"Karena gue sukanya Renata! Dan sejak awal, keluarga kalian emang jadiin Renata jaminan ke bokap gue!" sanggah Rakana, "Jadi berhenti kayak jalang dan inget lo udah ada Jeremy!" tambah Rakana dan pergi untuk menghentikan perdebatan mereka.

"Sialan lo Rakana!" umpat Rana saat Rakana sudah menghilang dari pandangannya, "Persetanan sama Jeremy yang sebenernya jadiin gue taruhan! Gue maunya lo, Rakana Pradipta!"

Selama ada kesempatan Rana akan selalu menggoda Rakana, bahkan saat berpacaran dengan Jeremy dia masih berusaha mendekati tunangan Renata itu, pantang menyerah sebelum mendapatkannya.

Hal itulah yang membuat Rakana tidak suka dengan Rana, selain karena itu, faktor lain Rakana tidak suka adalah karena cewek itu, Rena harus bersekolah diluar negeri tinggal bersama Ghamaniel.

Rana menyembunyikan fakta bahwa dirinya memiliki kembaran dari semua orang, dia enggan mengakui jika Renata adalah kakak kembarnya, hingga tidak ada yang tau soal itu kecuali Rakana.

Pada suatu waktu Rakana hampir saja terjebak oleh Rana, ketika mereka sedang study tour, Rana datang ke depan kamar hotelnya dengan berpenampilan mirip dengan Renata, Rakana yang setengah sadar karena minum terlalu banyak, tentu tidak jelas melihat orang di depannya, dirinya menganggap Rana adalah Renata.

"Babe..." panggil Rakana yang mulai mendekat kearah Rana, "Kamu kapan pulang? Kenapa nggak ngabarin, malah udah nyusul aja," tanya Rakana yang sedikit mabuk.

"Kamu banyak minum, ayo masuk!" Rana menuntun Rakana untuk masuk ke dalam kamar, menunjukkan seringan kemenangannya.

"Aku kangen kamu, Babe..."

Rakana terus mengumamkan itu setelah berada di dalam kamar hotel, tidak melakukan apapun hanya bermanja pada Rana yang dia kira Renata.

Rana yang memiliki ide licik mendorong Rakana untuk tidur, Rakana yang setengah sadar tentu hanya menurut saja, mengikuti alur yang Rana buat tanpa sadar tiga kancing teratas bajunya sudah lepas.

"Babe..."

"RAKANA!"

Teriakan dan gedoran itu menghentikan aksi Rana, buru buru perempuan itu membuat berantakan penampilannya dan mengacak acak rambutnya pula.

"Gue masuk ya..." Sean membuka pintunya, Rana langsung menjatuhkan diri di lantai, mengeluarkan air mata buayanya. "Bitch! " umpat Sean saat melihat semuanya.

"To— tolong gue..." ucap Rana sambil menangis, "Jere, aku tiba tiba ditarik ke sini sama Ko Raka..." Rana tidak bisa melanjutkan ucapannya dan semakin menangis sesenggukan.

Ternyata bukan hanya Sean yang masuk tapi yang lainnya juga, termasuk Jeremy yang langsung menutup tubuh berantakan pacarnya itu dan membawanya keluar.

Sean melihat pada Rakana yang sudah tidak sadarkan diri, tiga kancing bajunya memang terlepas, tapi bagian bawahnya masih tertutup rapat, berarti Rana mengarang cerita, mana ada orang yang tidak sadarkan diri bisa melecehkan seseorang kecuali dirinya yang melakukannya.

"Raka, lo inget kejadian semalam?"

Pagi harinya Sean bertanya pada pemuda itu, Rakana terlihat kebingungan, sepertinya Rakana tidak mengingat kejadian semalam.

"Gue ngelakuin aneh aneh ya pas mabuk?"

"Lo hampir ngelecehin Rana, ah— Rana yang hampir lecehin lo sebenernya," Rakana melotot mendengarnya, "Kita semua percaya Rana yang ngelakuin karena lo udah nggak sadar pas itu, cuma kancing baju lo yang kebuka,"

"Lo ada apa sama Rana kenapa dia kayak terobsesi banget sama lo?"

"Gue tunangan kembarannya, Eirene Renata,"

Sean menjadi orang pertama yang tau fakta itu, dan orang yang selalu bersama Rakana sampai saat ini, dan  selalu membantunya.

A - ZER0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang