A - Pertama

166 22 22
                                    

Hallo👋🏻

Absen dulu sini yuk!

Jangan lupa sebelum baca pencet 🌟
dan beberapa komen, untuk dukungan!

Enjoy with story
and
Happy reading, guys!

05 / 07 / 2023

▪▪▪


"Rana!" cewek yang baru akan melangkah memasuki gerbang sekolah terhenti saat namanya di panggil, menoleh dan melihat salah satu teman sekelasnya, Shasha Saraswati yang juga baru datang.

"Hai...?" sapanya saat Shasha sudah berada di sampingnya.

"Lo udah baikan?" tanya Shasha melihat Airana Regatha dari atas kebawah, memastikan keadaan cewek itu baik baik saja.

"Of course, i'm fine," jawabnya menyakinkan sambil berputar putar memperlihatkan tubuhnya yang baik baik saja.

Shasha terlihat ragu dengan jawaban Rana, ingin kembali bertanya namun, suara lain menghentikannya dan membuat keduanya beralih fokus.

"Hallo para bestai!" sapa seseorang yang baru datang dan merangkul keduanya, Jessica Nancia.

"Cia, anjir! Gue kaget!" kesal Shasha langsung melepaskan rangkulan tersebut paksa, sedangkan Rana hanya diam.

"Udahlah, ayo ke kelas!" ajak Rana sebelum Nancia ikut bertanya aneh aneh seperti Shasha tadi, karena tatapan yang melihat dirinya seperti hantu saja.

Ketiganya berjalan beriringan menuju kelas 12 — Unggulan, tempat para anak anak di peringkat atas di tempatkan, 17 murid untuk angkatan mereka yang berada di kelas tersebut.

"Selamat pagi penghuni kelas!" sepertinya penghuni kelas memang pemilik suara toa, sejak tadi ada saja yang berteriak padahal masih pagi. "Pangeran datang!"

"Pangeran kodok!" balas salah satu siswa yang duduk di bangku paling belakang, Yoshua Dirgantara namanya.

"Dih, iri kamu ya?"

"Minggir! Jangan halangi pintu masuk!" usir siswa lainnya yang ingin masuk.

Haidar Lakabumi, menyingkir dari pintu membiarkan teman sekelasnya masuk. "Weh ada Neng Rana, apa kabar geulis?" tanyanya saat melewati meja cewek itu.

"Baik dong, Haidar kasep," balas Rana dengan tersenyum.

Selain Haidar, ada orang lain yang menatapnya dengan tatapan yang cukup sulit diartikan. "Haidar, jangan ganggu cewek gue!" peringat seseorang ketika baru masuk dan melihat Haidar yang akan menggombal pada pacarnya.

"Baru pacar, bisa gue tikung," jawab Haidar songong.

"Jere, duduk!" perintah Rana membuat cowoknya itu tidak jadi memukul Haidar yang malah meledeknya, Jeremy Natanegara menurut dengan perkataan pacarnya tersebut.

"Ck, banyak drama," protes perempuan dengan mata kucingnya yang menatap malas teman temannya yang banyak drama tersebut.

"Hero, kandangin tuh cewek lo!" sungut Haidar.

A - ZER0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang