A - Kedua Belas

81 13 21
                                        

Hallo, apa kabar?

Semoga hari jum'at - nya berkah

Sebelum baca jangan lupa pencet dulu 🌟
dan beberapa komen sebagai dukungan!

Sebelumnya udah baca warning kan?
Akan ada beberapa adegan yang nggak
cocok buat yang masih di bawah umur,
jangan ditiru karena nggak baik buat adek!

Ambil posotifnya, buang negatifnya

Enjoy with story
and
Happy reading!

11 / 09 / 2023

▪▪▪

Haidar terus berlari tanpa peduli dengan hujan yang mulai deras, jangankan hujan di trobos, temen aja dia tinggal demi kabur dari Miss K katanya.

"Kok udah balik? Mana Rakana?" tanya Gladys saat hanya melihat kehadiran Haidar namun, tidak ada Rakana.

Sedangkan orang yang ditanya masih mengatur napasnya yang hampir terputus karena perasaan takut mendominasinya, "Udah di kawinin kali sama Miss K," balas Haidar ngawur dengan napas masih ngos ngosan.

"Jadi lo tinggalin Rakana di sana?!" ngegas Shasha.

"Salah dia sendiri ngapain nggak kabur!"

Di tengah perdebatan tersebut yang lain baru kembali, karena hujan yang semakin deras, mereka semua memilih kembali saja, melanjutkan pencarian nanti atau meminta tim sar untuk membantu.

"Rakana mana?" tanya Juno.

"Di tinggal di tengah hutan sama Haidar nih," ujar Nancia menunjuk pada Haidar yang masih sedikit tremor. "Ada Miss K katanya,"

"Terus gimana ini, anjir! Rana belum ketemu malah Rakana ikut ngilang!" ujar Diko

"Istirahat dulu, besok kita lanjut! Mau hujan juga, mereka pasti baik baik aja," Sean berusaha menenangkan ketegangan tersebut dengan memberikan kata kata positif.

"Gimana gue bisa tenang dan istirahat?! Cewek gue ada di dalam hutan sana! Sekarang hujan gimana sama Rana nanti?!" emosi Jeremy saat mendengar ucapan Sean.

"Jere, bener kata Sean. Semua bakal baik baik aja, Rana nggak bakal kenapa kenapa begitu sama Rakana, mungkin aja mereka udah ketemu juga," Lily membuka suara ikut menenangkan Jeremy.

"Percaya sama Rana, dia bakal baik baik aja. Dia udah lewatin yang lebih dari ini," Hanni ikut menambahkan, "Jatuh dari tangga rooftop aja dia baik baik aja apalagi cuma tersesat,"

Jeremy menatap tajam mereka yang dia tahu berkaitan dengan hilangnya Rana hari ini, tatapan yang ingin membunuh orang orang yang telah menyakiti cintanya.

Lit 🔞

Berbeda dengan dua orang yang menjadi bahan pembicaraan tadi, keduanya duduk di dalam goa yang ada di dalam hutan, dengan sebuah api unggun di depannya, untung saja di saku jaket Rakana ada korek yang digunakan untuk menyalakan rokok tadi.

"Masih dingin?" tanya Rakana melihat Rana yang sedikit basah karena air hujan.

Ya, keduanya sempat terkena hujan sebelum menemukan goa, keduanya memutuskan untuk berteduh di dalamnya sambil mengeringkan jaket masing masing.

"Sini!" perintah Rakana untuk mendekat kearahnya, Rana menurut saja mendekat pada cowok itu.

Rakana tanpa permisi langsung memeluk Rana, memberikan kehangatan untuk cewek itu, "Kana..."

"Hm?"

Keduanya melepaskan pelukan tersebut, memandang satu sama lain, "Ini salah- eumh..." belum selesai ucapan Rana, Rakana langsung membungkam bibir tersebut dengan bibirnya.

Mata Rana membola mendapat serangan mendadak dari cowok tersebut- Rakana Pradipta. Namun, berjalannya detik mungkin nalurinya tidak menolak, Rana mulai menikmatinya membuka akses agar cowok itu memperdalam kegiatannya.

Suasana yang awalnya dingin seketika terasa panas, bukan suhu alam yang berubah melainkan suhu tubuh mereka yang mulai panas karena kegiatan yang sedang mereka lakukan.

Rakana melepas tautan sebentar hanya untuk bernapas dan memberikan posisi yang lebih nyaman untuk Rana dengan membaringkan tubuh mungil tersebut dengan beralaskan jaket miliknya.

Setelahnya, Rakana kembali menyambar bibir semerah ceri tersebut, keduanya beradu berusaha mendominasi satu sama lain tidak ingin mengalah.

"Masih sama, manis," bisik Rakana membuat Rana tersenyum malu. Rakana berpindah ke area leher memberikan tanda disana.

Rakana mengambil kecupan pada bibir Rana sebelum duduk seperti semula, dirinya takut melakukan yang lebih jauh dari yang tadi, mana di hutan lagi. Nggak modal banget :(

Rana ikut duduk dan mengusap bibirnya yang sedikit bengkak karena ulah cowok di sampingnya ini! Menyebalkan!

"Kenapa tuh bibir, mau di cium lagi?" tanya Rakana yang melihat Rana memanyunkan bibirnya, Rana buru buru menutupnya dengan tangan membuat Rakana tersenyum.

"Kenapa main nyosor sih lo!" kesal Rana, "Padahal gue belum selesai ngomong!"

"Sopan gitu ngomong sama tunangan? Lo gue, lo gue! Sama Jeremy aku kamuan, sedangkan sama tunangan lo gue, lo gue!"

"Kan Jeremy pacar!"

"Aku tunanganmu Babe, posisiku lebih tinggi dari dia, kalau kamu lupa!" balas Rakana agak sewot.

Sudah cukup lama Rakana menyembunyikan rasa cemburunya, biarkan hari ini dia mengatakan semua ketidaksukaan pada sang tunangannya.

"Tau nggak!" Rana mengeleng padahal Rakana belum selesai berbicara, "Aku cemburu setiap kamu sama dia, setiap kali dia manggil sayang, setiap kalian skinship! Aku cemburu, kamu tau itu?!"

Rana terkekeh mendengarnya, "Aku tau, makanya aku berusaha biasa aja, nggak ikut manggil sayang, nggak bales skinshipnya juga, apa kamu sadar?!" Rana membuat nada bicaranya sama dengan Rakana tadi.

"Lagian rencana aku bukan buat itu, jadi kamu bakal bantu aku buat bongkar semuanya?"

Rakana mengangguk, "of course, aku bakal selalu di pihak kamu," ujarnya, "walau nanti kamu bakal marah juga sama aku," tambahnya membatin.

"I love you, Kana!"

"I love you too,"

Keduanya akhirnya beristirahat disana, dengan Rana yang tertidur di lengan kekar Rakana beralasan jaket saja, saling berpelukan untuk saling menghangatkan.

A - ZER0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang