A - Kesembilan belas

60 10 8
                                    

Hallo, apa kabar semuanya?

maaf ya aku baru update, karena jujur aku kena writer's blok dan sempet ada chapter yang kena plot hole, karena kemarin pas nulis ada hal yang mengganjal makanya nggak fokus.

oh ya chapter ini, bahkan cerita ini udah aku spoiler'in di ig sebulan sebelum di publikasi, aku post feed ini Mei dan cerita ini di publikasi Juli, apa kalian nggak sadar bahkan, aku namain kucingnya ada Xagara, berharap kalian peka.

oh ya chapter ini, bahkan cerita ini udah aku spoiler'in di ig sebulan sebelum di publikasi, aku post feed ini Mei dan cerita ini di publikasi Juli, apa kalian nggak sadar bahkan, aku namain kucingnya ada Xagara, berharap kalian peka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa pencet tombol 🌟
dan berikan komen sebagai dukungan!

Enjoy with story
and
Happy Reading!

26 / 08 / 2023

▪▪▪

Rana— ralat, Renata datang bersama Rakana, mereka keluar dari mobil yang sama, bahkan rambut panjangnya sudah berganti dengan rambut pendek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rana— ralat, Renata datang bersama Rakana, mereka keluar dari mobil yang sama, bahkan rambut panjangnya sudah berganti dengan rambut pendek.

Bisik bisik tentang kedua terdengar samar, tentu saja video yang semalam sudah menyebar di kalangan mereka, Rakana dan Renata tidak ambil pusing soal itu.

"Okey?" Renata mengangguk atas pertanyaan Rakana, cowok itu menggenggam tangan Renata dan berjalan menelusuri koridor, menulikan telinga dengan ucapan ucapan semuanya.

Dari arah berlawanan Jeremy berjalan mendekat dengan tatapan kosongnya, "Jeremy..." gumam Renata yang akan menghampiri Jeremy namun Rakana semakin mempererat genggamannya.

"Jeremy, ayo bicara," ajak Rakana berjalan terlebih dahulu bersama Renata, tangannya masih menggenggam tangan Renata.

Ketiganya berjalan bersama ke salah satu ruangan dan tentu saja tidak luput dari pandangan yang lain.

"Jeremy, gue nggak mau ngomong tentang video itu karena emang itu kebenarannya," ucap Rakana, "Tapi lo perlu lihat ini," cowok itu memberikan ponselnya pada Jeremy.

A - ZER0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang