A - Prolog

184 21 8
                                    

Hallo, selamat datang di A —ZER0 semuanya!

Jangan lupa sebelum baca pencet  dulu🌟
dan berikan beberapa komen untuk dukungan!

Baru prolog semoga kalian suka ya,
nanti kalau dah rame aku update lagi

Enjoy with story
and
happy reading, guys!

[ 02 / 07 / 2023 ]

▪▪▪

"Liburan nanti, jangan lupa pulang! Gue nggak mau denger apapun alasan lo nggak bisa pul—AAKHH!"

"Gue harap lo mati setelah ini,"

"Ko, To—tolong..."

Bukannya menolong orang itu mengambil ponsel yang berada di genggaman korban, masih tersambung ternyata, terdengar suara panik dari sebrang telepon membuatnya tersenyum dan segera mengakhir panggilannya.

"Lo pantes dapetin ini,"

Setelahnya dia pergi membawa ponsel tersebut tanpa membantu orang yang sudah sekarat, darah sudah tergenang di bagian kepalanya, badannya tidak bisa di gerakkan, mati rasa, dan tinggal menunggu ajalnya saja.

Saat semua orang sedang berada di lapangan mendukung kelas masing masing di kegiatan classmeeting, tiba tiba suara ketakutan seseorang menghentikan semua kegiatan.

"TOLONG! TO—TOLONG! ADA MAYAT!

Mereka semua menghampirinya dan berusaha menenangkan agar bisa berkata lebih jelas maksudnya.

"Jelaskan pelan pelan, ada apa?" tanya guru mereka.

Orang itu menarik napas, setelahnya menjelaskan apa yang baru dia lihat. "Tadi, saya ingin pergi ke rooftop untuk, tapi baru sampai tangga saya melihat mayat disana, darahnya ada di mana mana," jelasnya dengan ketakutan terbukti dari suaranya yang bergetar.

"Kalian tenang, panggilkan polisi dan ambulance, saya akan memeriksanya," perintah gurunya sebelum pergi bersama siswa yang menemukan mayat tersebut.

Setelah polisi dan ambulance datang, semua berbondong bondong ikut melihat mayat tersebut. "Anak ini belum meninggal,"

Dengan segera petugas langsung mengevakuasi dan memberikan pertolongan kepada murid tersebut, memberikan selang oksigen untuk membantunya bernapas sampai pertolongan pertama selesai.

"Kami akan membawanya ke rumah sakit,"

Ambulan meninggalkan area sekolah, tinggal polisi yang meminta kesaksian mereka. Guru, teman dan orang yang terakhir berinteraksi dengan korban.

Dari semua saksi polisi menduga korban terjatuh, karena tidak ada barang bukti disana yang di temukan.

Mengejutkan lagi, setelah seminggu penyelidikan kasus tersebut di tutup oleh pihak sekolah, mengatakan bahwa kejadian ini bisa membuat nama sekolah buruk nantinya jika semakin jauh.

A - ZER0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang