Bugh
Satu pukulan terakhir berhasil membuat pria itu terpental dan tak sadarkan diri. Wajah nya tampak penuh dengan darah. pukulan terakhir tadi berhasil membuat nya terkapar lemah.
Azor bejalan ke arah nya lalu kaki panjangnya menginjak dada pria di bawah nya. Menekan nya dengan kencang membuat pria di bawanya terengah karena rasa sakit yang luar biasa.
"Uhukk.." darah kembali keluar dari mulutnya, dengan sisa tenaganya ia berusaha menjauhkan kaki pria yang menginjak nya. tapi yang ia dapat justru malah sebalik nya. Injakan keras yang menekan dada bidang nya semakin terasa menyesak kan. Jika dalam beberapa puluh menit Azor tetap melakukan kegiatannya itu bisa di pastikan pria itu mati saat itu juga.
"Redhyer hentikan, kau bisa membunuh nya." Stevens berjalan mendekat, ia tahu betul kemarahan Azor jika di biarkan akan membuat pria tersebut langsung meregang nyawa di saat hari pertama masuk ke tahanan Gregor.
"Kau..kemari." dengan gesture jarinya Azor menyuruh Steve mendekat.
Dengan ragu Steve berjalan mendekat ke arah pria yang kini terlihat berantakan itu. 20 menit lamanya ia langsung menghajar tahanan yang baru masuk itu kedalam sel. Keringat tampak membasahi tubuh atletis nya dengan darah yang mengotori tangan nya.
"Cepat kemari Steve sebelum aku melakukan hal yang sama kepadamu."
Stevens menelan ludah, keberanian di dalam dirinya hilang begitu saja.
"Steve kau pasti bisa, ingat jika kau mati kau sudah melihat wajah joen sebelum nya. Maka kau akan tenang. Huh!" Steve menepuk dadanya sendiri mengingat awal keberanian nya berasal dari wajah manis dokter muda yang ia ingat.
Stevens segera mendekat. "Apa yan-.."
Bugh
Satu pukulan keras tepat mengenai rahang Steve. Polisi itu tampak mundur beberapa langkah setelah menerima pukulan keras dari pria yang sangat ia takuti.
"Kau bahkan tidak bisa menahan nya."
Bugh
Kembali pukulan keras Azor layangankan ke arah nya dan kali ini kembali membuat Steve mundur beberapa langkah saat menerima pukulan keras yang mengenai rahang nya.
"Aku bisa jelaskan Redhyer.." Steve memegangi rahang nya, sebelah tangan nya terangkat mencoba memberitahu Azor jika dia harus tenang dan mendengarkannya.
"Dia hanya mengambil barang barang nya. Kau tenang saja." Ucap Steve, tangan kirinya tampak mengusap sudut bibir nya yang sedikit mengeluarkan darah.
"Aku sudah mengatakan kepadamu Steve. Jangan biarkan dia keluar dari tahanan ini!" Nada suara Azor penuh dengan penekanan, tangan besarnya masih terkepal seolah siap menghajar siapapun yang berani mendekat kearah nya.
"Dia akan kembali aku jamin itu. Dia hanya mengambil barang barang nya, tidak lebih." Stevens masih berusaha menenangkan Azor yang masih di selimuti kemarahan.
"Jika dia tidak kembali kau orang pertama yang ku habisi Steve." Azor berjalan mendekat ke arah Stevens.
"Aku memberi mu waktu sampai tengah malam. Jika dia masih belum kembali bawa dia dengan cara apapun." Sebuah peringatan dan perintah mutlak dari seorang Redhyer Azor Gregor. Steve hanya bisa mengangguk mendengar perintah tersebut. Ia tidak bisa dan tidak akan pernah bisa menentang keinginan the last Gregor. Jika Azor mengatakan hal itu maka ia akan langsung mematuhi nya karena tugas seorang bayangan yang setia adalah mendengarkan dan menjalankan perintah pemilik bayangan.
Setelah itu Azor melangkah pergi meninggalkan Stevens dengan seorang pria yang tak sadarkan diri.
"Ucapan Redhyer benar. Joen bisa menghancurkan segala nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑮𝒓𝒆𝒈𝒐𝒓-𝐄𝐍𝐃
RomancePenjara Gregor adalah penjara dengan tingkat kejahatan tertinggi di Itali. Bagaimana seorang dokter muda yang bekerja di Tahanan Gregor menghadapi situasi berbahaya setiap harinya apalagi saat di pertemukan dengan seorang pidana yang memiliki kekuas...