17

37.7K 3K 36
                                    

"A-apa?"

"Beristirahatlah." Azor mengelus rambut Joen.

"Seiring berjalan nya waktu kau akan tahu, untuk sekarang kau perlu berisitirahat. Kau pasti lelah." Azor menarik pelan tangan kecil Joen.

"Aku akan membangunkan mu nanti." Ucap Azor setelah membantu Joen menyamankan posisi tidurnya.

"Tapi ak-..."

"Aku ada disini Joe." Azor mengecup kening Joen, hal itu terhasil membuat sang dokter membelakan matanya.

"Aku akan menjaga mu Joe, jadi tidur lah." Setelah mendengar itu Joen mengangguk pelan, ia mulai memejamkan matanya.

~'~

"Tahanan 000 kau mendapatkan kunjungan." Seorang polisi mengetuk kaca tebal yang menjadi sel bagi tahanan G;000.

"Kau bisa menolak nya." Lanjut polisi itu

"Tidak perlu."

"Segera keluar dan pakai baju tahanan mu." Setelah mengatakan itu polisi tadi menjauh menunggu tahanan 000 di lorong.

"Sir, maaf mengganggu mu tapi anda di panggil ke ruang interogasi tahanan." Seorang polisi muda menghampiri polisi yang tengah berdiam diri di dekat pintu lorong.

"Apa ada tahanan baru yang datang?" Tanyanya pada polisi muda bernama Alger, seorang polisi muda yang bekerja sejak 7 bulan yang lalu di tahanan Gregor.

"Yes sir, dia pembunuh berantai yang kita cari 2 bulan yang lalu."

"Jadi dia sudah tertangkap?"

"Benar pak, dan saat ini dia sedang di Interogasi. Dia sudah di interogasi sejak 2 jam yang lalu, tapi dia tidak mengakui kejahatannya."

"Bajingan itu! Padahal bukti yang kita kumpulkan sudah jelas. Aku harus segera menemuinya, tapi aku juga sedang bertugas sekarang."

"Saya akan menggantikan anda, sebaiknya anda segera pergi ke ruang interogasi. Anda sangat dibutuhkan Sekarang."

"Apa kau bisa menanganinya?" Tanya polisi itu kerah Alger.

"Saya akan berusaha sir." Alger menjawab dengan yakin kearah polisi yang cukup berumur itu.

"Baiklah, kau awasi dia dan antar dia menemui pengunjung nya. Berhati hatilah Alger." Polisi itu menepuk pundak Alger.

"Baik pak."

Setelah mendapat jawaban dari Alger polisi itu pergi keruang Interogasi, sedangkan Alger masuk kelorong itu untuk menemui tahanan G;000.

"Polisi tua itu terlalu banyak bicara."

"Maafkan saya karena datang terlambat." Alger menunduk hormat.

"Saya akan mengantar anda." Lanjut Alger dan mengikuti langkah pria di hadapannya.

"Siapa yang datang?"

"Seorang pria yang cukup berumur bernama Jason."

Setelah menjawab hal itu Alger dan tahanan 000 itu masuk kesebuah ruangan khusus pengunjung.

"Aku akan menemuinya secara langsung."

"Anda yakin?" Tanya Alger, sedangkan tangan nya tadi akan membuka sebuah ruangan yang memiliki pembatas kaca saat menerima pengunjung.

Pria itu tak menjawab ia beralih kesebuah ruangan berbeda dimana dia akan menemui pengunjung itu secara langsung tanpa pembatas apapun.

Alger membukakan pintunya, lalu pria yang lebih besar darinya itu masuk kedalam. Alger kembali menutup pintunya dan menunggu di luar.

"Aku tidak menyangka bisa mendapatkan kunjungan lagi setelah 25 tahun lamanya." Pria bermata merah itu mendudukkan dirinya di hadapan pria yang kini terlihat semakin tua.

"Rupanya kau sudah tumbuh menjadi pria dewasa Redhyer." Pria itu menatap kearah pria dewasa yang ia panggil Redhyer.

"Kau terlihat semakin tua Jason."

Pria bernama Jason itu terkekeh saat mendengar balasan kecil dari Redhyer.

"Kau benar, aku semakin tua sekarang."

"Itu lebih baik, akan lebih baik lagi jika kau cepat mati."

"Hahaha.." Jason tertawa saat mendengar ucapan tajam dari Redhyer. Sedangkan Redhyer tampak menatap datar kearah nya.

"Ucapan mu terdengar menusuk." Ucap Jason setelah berhenti tertawa.

"Ucapan ku hanya akan melukai seseorang yang masih mempunyai hati. Kau tidak termasuk kedalam nya."

"Kau benar."

"Kenapa kau menemui ku?" Tanya Redhyer langsung.

"Aku hanya ingin kau mengingat kejadian 5 tahun yang lalu." Jason terlihat menegakkan posisi duduknya, kini tatapan nya terlihat berbeda saat menatap Redhyer.

"Untuk?"

"25 tahun yang lalu kau mungkin hanya seorang anak kecil biasa Redhyer. Aku membiarkan mu hidup agar kau bisa mengingat dengan jelas kejadian 25 tahun yang lalu."

"Ahh, jadi kau menemui ku untuk menanyakan hal itu?."

"Tentu saja, kebenaran tentang kejadian 25 tahun yang lalu ada di ingatan mu. Jangan sampai aku menyesal karena telah membiarkan mu hidup Redhyer."

"Lalu kenapa kau tidak membunuh ku waktu itu? Bukankah lebih mudah membunuhku daripada membiarkan ku hidup? Setelah aku menjadi seperti ini aku mungkin bisa membunuhmu."

"Aku sangat ingin. Aku ingin sekali membunuh seorang anak 25 tahun yang lalu dan mengambil otak nya agar aku tahu kejadian sebenarnya saat itu "

"Seharusnya kau melakukannya saat itu."

"Katakan padaku yang sebenarnya Redhyer! Siapa yang membunuh Kellen Gregor?!" Jason tersulut emosi, nada suaranya meninggi.

"Jawabanku tidak akan berubah Jason."

"Aku tidak percaya! Saat itu kau masih berusia 5 tahun. Kau tidak akan bisa menghabisi seorang Kellen Gregor."

"Kenapa aku tidak bisa? Aku hanya membunuh seorang Nyonya yang selalu memerintahku."

"Dengar, kau bukanlah seorang anak berusia 5 tahun lagi Redhyer! Katakan padaku yang sebenarnya agar kau bisa
bebas dari sini."

"Lalu setelah aku bebas, kau akan memberikan ku pada Hares." Redhyer mendengus dengan seringai kecil di bibirnya.

"Aku dengar Hares mencari Nyonya Kellen saat itu. Ahh benar, dimana dia sekarang? Kenapa dia tidak muncul dan menanyakan nya secara langsung padaku? Dia justru mengirim tangan kanan nya untuk menemui ku. Apa dia sakit? Atau...dia takut?"

"Tutup mulutmu!" Jason berdiri.

Redhyer mendongak, ia menatap tanpa rasa takut sedikitpun kearah Jason yang kini berdiri dengan pistol ditangan nya.

Redhyer menyamankan posisi duduknya. "Aku penasaran setua apa Herodes sekarang. Dia pasti lebih tua darimu."

Redhyer berdiri, ia menatap tajam kearah Jason. "Kau cukup berani mengangkat senjatamu di daerah kekuasaan ku Jason."

BRAK

Pintu di buka dengan kasar lalu para tahanan masuk begitu saja memenuhi ruangan.

Para tahanan dengan tubuh besar itu berhasil mengepung Jason dan menutupi keberadaan Redhyer.

"Apa yang kau lakukan Redhyer! Dimana kau?!"

"Jason Mraz, akan ku lihat setiap tetes darah yang keluar dari tubuhmu."

~'Gregor'~

Terimakasih telah menunggu. With love Alstory~

𝑮𝒓𝒆𝒈𝒐𝒓-𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang