"I-ibu..k-kenapa dia ada disana?"
Bugh
Satu pukulan keras berhasil membuat tubuh Joen terjatuh. Sedangkan seorang pria kini menghembuskan nafas kasar.
Azor langsung mengangkat tubuh Joen untuk kembali ia baringkan di atas kasurnya, sedangkan rahang tegas nya tampak sedikit mengeras seolah menahan rasa kesal.
"Kau melihat barang seseorang tanpa izin sweetie." Azor mengusap pipi joen.
"Bereskan semuanya." Ucap Azor pada Stevens dan dengan segera Stevens menarik tirai yang sempat Joen lihat tadi beserta lukisannya.
Azor membuka laci kecil yang ada di nakasnya, ia mengambil sebuah suntikan yang telah diisi cairan obat bius. "Aku tidak ingin melakukannya. Tapi karena kau sedikit mengacau, kau harus tertidur sedikit lebih lama." Ucap Azor mengangkat tangan kanan Joen lalu menyuntikan cairan tersebut.
"Kau membiusnya?" Tanya Stevens setelah kembali masuk kedalam kamar.
"Ya" ucap Azor dan berdiri, ia menatap Joen dengan tatapan berbeda. Seperti bukan Azor yang Joen kenal.
"Pergilah, kau harus mengurus keberangkatan mu besok." Azor melangkah keluar dari kamar di ikuti Stevens. Mereka berdua mengambil arah yang berbeda, Stevens pergi ke kanan sedangkan Azor pergi kearah kiri menuju sebuah perpustakaan.
Azor membuka pintu ganda didepannya, menampilkan rak rak tinggi yang dipenuhi oleh buku, ia kembali melangkah. Netranya memperhatikan satu persatu buku buku itu untuk mencari sebuah informasi.
Setelah menghabiskan 10 menit lamanya ia akhirnya menemukan beberapa lembar kertas yang disimpan di atas buku. Dengan cepat Azor mengambil 5 lembar kertas yang tampak usang itu untuk ia baca.
GOLDEN GREGOR
Sebuah tulisan tangan menggunakan tinta menjadi kata pertama yang Azor baca. Ia langsung berjalan kearah kursi untuk membaca kertas kertas tersebut.
GOLDEN GREGOR
Milan, 20 Juni 1989.
Pendiri: Herodes Tucci
Golden Gregor di bangun untuk kepentingan dua organisasi di masa depan, Kedepannya GG akan mengurus bahan mentah pembuatan emas hasil impor dari inggris.
Pengiriman barang 6 bulan 1x yang akan di lakukan di Milan dalam pengiriman ilegal, pemasokan barang akan di simpan di ruang bawah tanah pabrik. Bahan mentah didalam sebuah karung yang berisi pasir dimana Pasir itu telah di campur dengan golden.
Persetujuan: Untuk:
Gregor, Tucci kepentingan~'~
"Jadi pabrik itu adalah golden Gregor yang di buat oleh ayah ku sendiri? Apa Hares mengincar golden Gregor?""GG di buat jauh sebelum ayah dan ibu menikah. Itu artinya Hares mengetahui tentang ini dan ingin merebutnya? Apa hubungan Gregor dan Tucci di perkuat oleh pernikahan ayah dan ibuku sehingga pabrik itu benar benar bisa berjalan? Apa Hares membenci ayah karena hal ini? Apa akar permasalahan nya di mulai dari sana? Setelah 35 tahun di tutup apa yang akan tersisa didalam sana?"
Azor sibuk memikirkan pertanyaan demi pertanyaan yang muncul di kepalanya. Untuk apa Hares mengarahkan nya datang ketempat itu jika ia ingin menguasainya? Kenapa dia baru tahu tentang Golden Gregor sekarang?
"Apa ada sesuatu disana? Tidak mungkin ayahku mempertahankan Golden Gregor tanpa alasan."
Setelah mengatakan itu Azor kembali membuka handphonenya.
"Dengar Steve, apapun yang kau temukan disana bawa itu. Entah kau menemukan sampah, pasir atau daun sekalipun."
"Kotoran?"
"Bawa jika kau bisa." Azor menutup panggilan telponnya. Kepalanya terasa berat karena memikirkan pertanyaan pertanyaan itu.
Pria tegas itu menghembuskan nafasnya, tangan kanannya memijit pelipisnya yang terasa pening. Setelah menghabiskan beberapa puluh menit untuk menutup mata, Azor kembali berdiri dan kembali berjalan ke kamarnya.
~'~
"Sepertinya kau sangat kelelahan." Ucap Azor saat melihat Joen yang berusaha mendudukkan dirinya."Ah, apa aku tertidur?" Tanya Joen dengan tangan kiri yang mengusap pundaknya.
"Hm, aku tidak tega membangunkan mu." Azor mendudukkan dirinya didekat Joen.
"Aku.." ucap Joen tertahan, mata indahnya menyusuri setiap sudut kamar Azor.
"Apa kau bermimpi buruk?"
"Azor aku..."
Azor merapihkan anak rambut Joen yang terlihat mengganggu. "Apa kau ingin mengatakan sesuatu sweetie?"
"Kepalaku pusing bahuku juga sakit."
"Apa kau merasa tidak sehat?"
"Tidak, aku baik baik saja. Aku hanya... merasa bingung."
"Tell me." Azor mengecup kening Joen.
"Sejak kapan aku tertidur?"
"Mungkin saat aku menemui Steve?"
"Tidak Azor, aku ingat aku tidak tidur. Lalu aku...a-aku.."
Azor menatap Joen menunggu dokter muda itu melanjutkan ucapannya. "Aku ingat aku melihat tirai hitam disana." Tunjuk Joen kearah dinding yang dihiasi lukisan bergaya Eropa.
"Tirai? Tidak ada tirai disana." Azor menampilkan ekspresi kebingungan di wajahnya yang berhasil membuat Joen merasa linglung.
"Aku jelas melihat tirai hitam disana. Bagaimana bisa sekarang tidak ada" Joen terdiam "A-aku juga melihat sebuah lukisan, ada ibuku disana, lalu aku melihatmu dengan seorang wanita."
"Aku?" Azor mengangkat sebelah alisnya.
Joen mengangguk yakin "Aku melihat mu saat masih kecil Azor." Kedua tangan dokter muda itu memegang bahu lebar Azor seolah meyakinkannya.
Azor mengambil kedua tangan kecil itu untuk ia genggam, di usapnya tangan Joen dengan lembut "Aku rasa kau bermimpi, tidak ada tirai atau lukisan yang kau bicarakan disini."
"T-tapi ak-.."
"Joen" suara Azor tegas.
"Dengar, aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Tidak ada tirai atau lukisan itu disini, kau bisa melihatnya bukan? Aku rasa kau bermimpi." Azor menarik tubuh Joen kedalam pelukannya. Diusapnya punggung kecil itu dengan lembut untuk menenangkan Joen.
"Mandilah agar kau merasa lebih baik." Azor masih setia mengusap punggung kecil Joen.
"Setelah kau selesai mandi, aku akan mengajak mu ke restoran Chinese." Ucap Azor yang berhasil membuat Joen menatap antusias kearahnya.
"Apa kau serius?"
"Aku akan memberikan mu dua pilihan. Pertama, makan disini dengan masakan Chinese atau pergi keluar dan makan di restorannya?"
"Kedua!" Jawab Joen langsung.
"Jika begitu segera bersiap."
Joen mengangguk dan dengan cepat berlari kearah kamar mandi, Azor yang melihat itu tersenyum kecil lalu senyuman nya perlahan menghilang berganti dengan wajah datar khas miliknya.
"Jika kau mengetahui yang sebenarnya, apa kau akan membenciku Joen Emerson?"
~'Gregor'~
Bkn mimpi, Al emng up lg stlh 1 hri wkwk. Tembusin 1k atau 2k vote nnti Al blik lg dan ngsih bbrpa chptr lg, skrng silahkan tebak² dlu ya..
With love Alstory♡
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑮𝒓𝒆𝒈𝒐𝒓-𝐄𝐍𝐃
RomancePenjara Gregor adalah penjara dengan tingkat kejahatan tertinggi di Itali. Bagaimana seorang dokter muda yang bekerja di Tahanan Gregor menghadapi situasi berbahaya setiap harinya apalagi saat di pertemukan dengan seorang pidana yang memiliki kekuas...