"Apa kau gugup?"
"Ah- aku tidak.."
Azor tersenyum kecil saat melihat Joen yang terus menerus meremas jari jemarinya.
"Ini bukan yang pertama kalinya, kenapa kau segugup itu?" Azor membelokan mobilnya kejalan masuk tahanan Gregor.
"Tidak hanya saja..."
"Hm?"
"Apa Stevens belum kembali?"
"Bukankah tidak sopan menanyakan pria lain saat kau bersamaku?" Azor mengangkat sebelah alisnya.
"Tidak bukan itu. Hanya saja... Siapa yang akan mengurus itu nanti."
"Memangnya apa yang perlu di urus?"
"I-itu..biasanya Stevens yang mengurus kekacauan yang kita buat." Joen mengalihkan pandangannya dengan wajah yang mulai memerah.
"Bukankah seharusnya kau mengkhawatirkan dirimu sendiri sweetie?" Azor menghentikan mobilnya. Ia mendekat kearah Joen dan membukakan seatbelt nya.
"Sisanya akan ku urus." Ucapnya dengan seringai tipis.
"Hwaa~ Azor sepertinya aku mengantuk."
"Sayang sekali aku tidak akan menerima alasan mu itu." Azor keluar dari mobil disusul Joen yang memilih membuka pintu mobil sendiri.
"Entah kau akan tertidur atau pingsan nanti, tapi aku akan tetap memasukan milikku kedalam mu." Azor menarik tangan Joen untuk masuk melalui pintu utama.
Tanpa rasa takut sedikitpun Azor menarik Joen melewati beberapa polisi. Ya, tentu bukan polisi sungguhan.
"Pilihlah, kau ingin melakukannya di lorong mana? Atau kau ingin mencoba semuanya?"
"A-aku.." perasaan gugup kembali menghampiri dokter muda itu.
"Lupakan, aku yang akan memilih."
"Tung-.." belum sempat Joen menyelesaikan ucapannya Azor dengan cepat menarik tangan Joen untuk pergi ke salah satu lorong.
Lorong ini, lorong dimana ia pernah pingsan saat pertama kali mendatanginya. Lorong tempat sel Azor berada.
"Dengar! Pergi dari sini dan tutup telinga kalian dengan kencang. Jika kalian mendengar suara bahkan jika itu suara samar aku sendiri yang akan memotong telinga kalian!" Tegas Azor dan para tahanan yang berada di sel sel yang ada di lorong itu mulai keluar satu persatu. Joen sempat tercengang saat para tahanan itu dengan mudah membuka sebuah gembok kunci yang berada di sel mereka.
"Jika kalian melihat atau mendengar sesuatu hari ini. Maka persiapkan diri untuk tidak memiliki mata dan telinga."
Para tahanan itu hanya mengangguk patuh dan mulai berjalan menjauh dari lorong. Mereka tidak tahu pasti apa yang akan di lakukan seorang Redhyer dengan dokter muda yang ada di dekatnya itu.
Para tahanan itu benar benar berjalan menjauh dan memilh berkumpul di lorong 13 bersama para tahanan lain yang mendapatkan perintah yang sama dari Azor. Mereka semua memilih berbaris dan mulai memejamkan matanya dengan kedua tangan yang mulai menutupi telinganya.
Disisi lain Azor mulai menjatuhkan clothes yang ia pakai, bersamaan dengan itu cctv yang ada di sana semuanya mati.
"Fokus saja, jangan memikirkan apapun." Ucap Azor dan menarik pinggang kecil Joen. Tangan kanannya mengusap lembut pipi halus Joen, sedangkan tangan kirinya mulai meraba bagian bawah sang dokter.
"Berteriaklah sesuka hatimu. Aku tidak ingin kau menahan nya sweetie blue." Setelah mengatakan itu Azor dengan cepat mencium bibir Joen dan memangut bibir kecil itu untuk melakukan ciuman panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑮𝒓𝒆𝒈𝒐𝒓-𝐄𝐍𝐃
RomancePenjara Gregor adalah penjara dengan tingkat kejahatan tertinggi di Itali. Bagaimana seorang dokter muda yang bekerja di Tahanan Gregor menghadapi situasi berbahaya setiap harinya apalagi saat di pertemukan dengan seorang pidana yang memiliki kekuas...