29

26.8K 2.5K 55
                                    

"Kau lebih mesum dari yang ku kira Mr. Azor." Cibir Joen setelah terdiam cukup lama. Bagaimana bisa ia harus di setubuhi terlebih dahulu agar bisa pergi ke restoran Chinese.

"Kau menghancurkan selera makan ku Joe." Azor meletakan sumpitnya.

"Bagaimana bisa kau makan saat membicarakan hal itu." Joen merebahkan tubuhnya.

"Tentu saja bisa, itu membuat makanan ku terasa lebih enak."

"Ternyata kau memiliki kebiasaan makan yang buruk."

"Aku rasa tidak jika aku makan dengan mu."

Joen kembali terdiam, ucapan spontan yang Azor ucapkan selalu berhasil membuat Joen tersipu malu.

"Bisakah kau berhenti? Kau terus saja menggodaku." Ucap Joen seolah merasa jengah.

"Aku tahu jika aku mempesona itu sebabnya kau selalu tergoda."

Joen memutar bola matanya, kali ini ia benar benar jengah. Jika Azor sudah mulai seperti ini ia terdengar sangat menyebalkan.

"Apa acara makan mu belum selesai?" Joen kembali bertanya, sedangkan Azor mulai berdiri dan berjalan mendekat kearah jendela.

Azor membuka tirai nya, ia masih bisa melihat dua orang pria yang terus menatap ke arah mobilnya.

"Aku sudah selesai, dan sepertinya kau harus membuatkan pilihan untuk ku Joe."

Joen menjauhkan handphone nya, suara Azor terdengar berbeda. "Pilihan?" Tanya Joen.

"Haruskah aku pergi dari restoran ini?"

Kedua alis Joen bertaut. " Bukankah kau harus pergi jika sudah selesai?"

"Haruskah?" Azor kembali bertanya.

"Apa kau merasa nyaman berada di restoran itu?" Bukannya menjawab Joen justru kembali bertanya.

"Tidak juga." Jawab Azor sembari menatap ke sekeliling ruangan, bagaimana bisa ia merasa nyaman di restoran Chinese seperti ini.

"Kenapa kau tidak pergi saja." Saran Joen.

"Aku akan pergi jika kau menyarankan nya." Azor berjalan kearah meja, ia kembali membawa sumpit besi yang ia gunakan tadi.

"Sekarang beristirahatlah, dan siapkan tubuh mu." Setelah mengatakan itu Azor mematikan sambungan telepon, mengabaikan Joen yang ingin mengatakan sesuatu disana.

Azor mulai berjalan keluar dari private room, ia memperhatikan kesekeliling restoran tersebut. Restoran itu tampak ramai, pintu masuk tampak di penuhi oleh orang orang yang sedang mengantri. Azor yang melihat kesempatan itu memutar arah untuk keluar dari pintu belakang, saat ia sampai di dekat mobil nya ia memperhatikan dua orang itu. Saat mereka lengah Azor dengan cepat masuk kedalam mobil dan mulai melajukan mobilnya.

Tak berselang lama sebuah mobil hitam terlihat mengikutinya, Azor yang sudah menduga hal itu mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju jalan yang lebih sepi. Dengan tiba tiba Azor berhenti membuat suara decitan keras dan membuat mobil dibelakangnya juga berhenti secara mendadak dan menabrak mobilnya hingga terjadi sebuah kecelakaan kecil dimana mobil Azor terlihat mengeluarkan asap.

"Sial!" Umpat salah satu dari mereka, mereka segera keluar dari mobilnya menuju mobil yang mereka tabrak.

Tok Tok

Pria yang memiliki tubuh besar itu mengetuk kaca mobil Azor, walaupun terlihat samar pria besar itu bisa melihat seorang pria yang kini terlihat tak sadarkan diri di kursi kemudi.

𝑮𝒓𝒆𝒈𝒐𝒓-𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang