26.

378 30 0
                                    

Di sekolah, gina turun dari motor mashiho dan seperti biasa semua murid membicarakan dirinya karena terlihat dekat dengan mashiho yang notabenenya terkenal sebagai pacarnya alice.

Tapi bagi gina dirinya tidak perlu memperdulikan mereka, lagi pula sekarang statusnya sudah sah menjadi istri mashiho meskipun tidak di anggap oleh pria itu.

"Aish, helm gue kenapa si begini terus!" Sarkas mashiho yang kesal akibat tali pengikat helm yang kembali macet.

"Kenapa shio?" Tanya gina.

"Tali pengikatnya macet lagi, susah gue buka nya" sahut mashiho.

"Sini aku bantuin" gina mengambil ahli tali pengikat dari tangan mashiho.

Hal tersebut membuat mata mashiho tertuju menatap wajah gina yang begitu dekat untuk ke dua kalinya, tidak ada yang bisa menutupi kenyataan bahwa gina memang sangat cantik dan terlihat sangat menarik, tapi balik lagi, kecantikan gina masih kalah jauh dengan alice menurut mashiho.

"Gue mikirin apaan si, sadar shio, sadar! Dia itu perusak masa depan lo, cuman jadi beban hidup Lo"

Krek!

"Udah nih" ucap gina, mashiho tersadar dari lamunannya dan langsung membuka helmnya.

"Makasih" ucap mashiho dengan nada ketus.

"Sama-sama" sahut gina tersenyum manis.

"Nunggu apa lo? Sana pergi"

"Ish, aku kan nungguin kamu biar ke kelasnya bareng"

"Ck, berharap banget lo bisa bareng sama gue ke kelas huh?"

"Lho, memangnya kenapa? Gak ada salahnya juga kan?"

"Dengar ya, jangan berhalu terlalu tinggi, lo mau bareng sama gue jalan ke koridor terus gandengan tangan sampai di kelas seolah-olah kasih tau semua murid kalo lo itu milik gue, gitu? Ck, jangan mimpi, itu gak akan jadi kenyataan"

"Dan satu hal lagi, sampai kapanpun gue gak akan pernah mau menganggap lo, jadi jangan heran kalo gue bakalan bersikap dingin ke lo" sambung mashiho kemudian berlalu begitu saja.

Gina hanya menatap punggung mashiho yang berjalan memasuki koridor, ia kembali menghela nafas panjang lalu membuangnya kasar.

"Woi. Gina" gadis itu menoleh kebelakang.

"Oh, chenle, asahi, gue pikir siapa"

"Lo baru datang?" Tanya asahi.

"Iyah, baru aja, kok kalian berdua doang? Yang lain kemana?"

"Udah di kelas, kami berdua tadi mampir dulu ke kedai kopi yang baru buka" ucap chenle.

"Oh kedai prince itu? Tapi ngapain kalian ke sana?"

"Beomgyu melamar kerja di sana, dan kebetulan dia nitip surat lamarannya yang ketinggalan ke kami, jadi biar sekalian lewat aja kami kasih ke manager kafenya langsung"

Gina manggut-manggut mengerti dengan penjelasan chenle.

"Lo gak bareng shio?" Tanya asahi.

"Bareng kok, tapi dia udah masuk duluan tadi" ujar gina.

Asahi mengangguk. "Ya udah kalo gitu, ayo kita masuk"

Ketika mereka sedang berjalan di koridor sekolah, tatapan mata mereka khususnya gina menatap ke arah mashiho yang sedang berduaan dengan Alice.

Asahi dan chenle saling melirik satu sama lain seolah mereka berdua memiliki pikiran yang sama, beda dengan gina yang menatap ke depan dengan tatapan sendunya, ia bisa melihat bagaimana wajah mashiho yang berbeda jauh saat berhadapan dengannya.

Kapten Basket Adalah Suamiku • Takata MashihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang