53.

546 38 13
                                    

Adella melepaskan pelukannya, ia tersenyum dan menghapus air mata mashiho. Ia juga bisa merasakan ketulusan dari wajah mashiho dan rasa penyesalan yang lelaki itu tunjukkan.

"Jangan nangis, gina gak akan suka kalo liat kamu nangis seperti ini"

"Aku cuma merasa bersalah aja ma, aku bodoh banget sampai harus seperti ini ke gina"

"Shio, usia kamu dan gina masih sangat muda, kalian juga masih perlu belajar untuk mengenal satu sama lain, saling mengontrol emosi masing-masing, anggap saja apa yang terjadi sekarang sebagai salah satu ujian pertama untuk rumah tangga kalian"

Mashiho mengangguk. "Iya ma, makasih ya udah mau memaafkan shio, aku janji, mulai sekarang dan selamanya aku bakalan berubah, aku bakalan jadi suami yang baik untuk gina"

Adella mengelus rambut mashiho sebentar, lalu tersenyum.

"Mama pegang janji kamu ya"

"Ngomong-ngomong, apa gina ada di rumah ma? Shio mau ketemu dia"

"Maaf shio, gina gak ada di rumah, dia terakhir ke sini lima hari yang lalu itupun hanya sebentar"

"Ma-maksud mama?"

"Gina hanya mampir untuk mengambil beberapa barang miliknya, lalu pergi dan menitipkan surat untuk kamu, saat mama bertanya mau kemana dia pergi sendirian, dia hanya bilang kalo dia akan baik-baik saja, setelah itu mama gak pernah tau dia pergi kemana"

"Boleh aku lihat suratnya ma?"

"Tentu, sebentar ya mama ambilkan"

Adella beranjak dari tempat duduknya ia bergegas pergi sebentar untuk mengambil surat yang di berikan oleh gina untuk mashiho, tidak lama kemudian ia datang membawa surat tersebut.

"Ini suratnya"

Mashiho menerima surat tersebut lalu membukanya. Ia membaca isi surat tersebut dengan serius.

"Untuk mashiho mahendra, kapten basket terhebat aku, kamu harus tau kalo aku sangat bangga melihat kehebatan kamu di lapangan, entah apakah aku bisa mengungkapkan hal ini di secarik kertas putih ini, tapi aku akan segera mengatakannya untuk terakhir kalinya.

Suamiku, kamu hebat dan aku bangga memilikimu, semoga setelah ini kamu bisa menemukan kebahagiaan yang seharusnya kamu dapatkan bukan dari hal yang justru kamu benci.

Terakhir kalinya juga. Terimakasih sudah membuatku bahagia selama ini:)

Tertulis :

Gina Amartha Joice"

Selesai membacanya ia meremas kertas tersebut hingga tak terbentuk, ini lebih mirip seperti surat perpisahan tanpa sebuah izin resmi, ia bahkan tidak menyangka gina benar-benar akan memutuskan untuk pergi dari hidupnya.

"Kamu akan memperjuangkannya kan shio?"

"Tentu ma, aku akan mengejar gina, bawa dia pulang dan aku akan buat dia percaya, kalo aku juga mulai mencintainya, mungkin ini sedikit terlambat, tapi aku akan mencobanya mulai sekarang"

Adella tersenyum dan mengangguk.

"Mama percayakan semuanya ke kamu nak, teruslah berjuang jika hal ini baik untuk kalian berdua"

"Iya ma, terimakasih banyak"

"Sama-sama sayang"

•••••

Sore harinya, mashiho terus mencari keberadaan gina yang begitu sulit untuk ia temui, beberapa tempat yang sering gina datangi juga tidak dapat membantunya menemukan gina. Langit sudah mendung dan rintik hujan perlahan mulai turun ke bumi.

Kapten Basket Adalah Suamiku • Takata MashihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang