Motor milik mashiho sampai di depan pekarangan rumah, setelah mematikan mesin motor dan membuka helm ia berjalan menuju pintu dan masuk ke dalam rumah setelah seharian ia berada di cafe bersama alice dan dino.
"Aku pulang"
"Mashiho" laki-laki itu menghentikan langkahnya dengan ekspresi wajah malas kemudian membalikkan tubuhnya kebelakang.
"Darimana kamu jam segini baru pulang?"
"Main, udah ya pi aku mau istirahat dulu"
"Mashiho papi mau bicara sama kamu, duduk dan turutin perkataan papi sekarang!"
"Tapi shio capek mau tidur"
"Ya sudah, kembalikan kunci motor itu dan semua barang-barang kamu ke papi, ayo cepat"
Seolah mulai muak dengan ancaman yang tidak jauh dari fasilitas, mashiho mengepalkan tangannya guna menahan emosi dalam dirinya, daripada kehilangan fasilitas ia lebih memilih untuk menurutinya.
Di benaknya sudah pasti ini persoalan cewek yang tidak lain adalah gina, ia tau betul bagaimana kedua orangtuanya begitu menginginkan perjodohan ini segera terlaksana.
"Duduk sekarang!"
Tanpa berkata apapun mashiho duduk di sofa dan melepaskan tas ransel miliknya.
"Darimana kamu?"
"Cafe"
"Sama siapa? Pasti bukan sama teman-teman kamu kan?"
"Ck, papi cukup deh, shio udah besar pi teman-teman aku juga bukan mereka doang, apa salahnya aku memiliki teman baru huh? Papi selalu ikut campur soal itu"
"Gak ada yang melarang buat kamu memiliki banyak teman mashiho, tapi yang menjadi kekhawatiran papi, teman baru kamu bisa menghasut hal buruk untuk kamu"
"Jangan sok tau, papi gak kenal mereka jadi jangan sembarangan menilai buruk seperti itu"
"Menilai buruk? Kamu lupa sebulan yang lalu kamu pernah mabok berat karena minum alkohol? Sebelumnya kamu tidak pernah menyentuh minuman beralkohol seperti itu!"
"Saat itu aku sedang lelah karena menghadapi ujian jadi wajar saja kalo aku ingin menghilangkan di klub malam, lagi juga aku sudah dewasa, papi gak perlu takut aku salah pergaulan"
"Kamu selalu saja menjawab ucapan papi, mashiho! Sekarang kasih tau papi pergi sama siapa kamu tadi huh?!"
"Oke fine, aku pergi bersama alice dan dino, puas!"
"Pacar kamu dan sepupunya itu? Shio, mereka saja baru-baru ini dekat sama kamu bagaimana bisa kamu memercayai mereka huh? Apa jangan-jangan yang mengajak kamu ke klub juga mereka?"
Mashiho mengangguk. "Of course"
"Astaga, mashiho mahendra! Papi sudah peringatkan kamu kalo alice bukan wanita baik-baik, kenapa kamu gak mau dengarkan papi"
"Cukup ya pi, aku heran sama kalian, gak papi, mami dan teman-teman aku selalu mengatakan kalo alice itu gak baik buat aku, kalian kalo gak suka ya bilang aja gak suka gak perlu menjelekkan Alice seperti itu!"
"Dan satu hal lagi, aku juga gak suka sama gina pi, dia itu bukan kriteria aku, terlalu sederhana dan gak terlihat menarik, jadi batalkan saja perjodohan ini" sambungnya.
"Segampang itu?"
"Tentu, aku hanya mencintai alice bukan gina"
"Sangat keras kepala" Edgar terkekeh kecil. "Kau yakin mencintai Alice? Shio, jangan terlalu dalam mencintai orang yang bahkan tidak pernah meletakkan perasaannya kepadamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Basket Adalah Suamiku • Takata Mashiho
Fiksi Penggemar«Ver. 01'line » «Mashiho, Sungchan, beomgyu, heeseung, Asahi, chenle, jaehyuk & jeongin» ★Baca aja dulu, deskripsi nya lagi di pikirin★