Setelah mengurus gina, mashiho masuk ke dalam kamarnya dan hendak tidur. Namun, tiba-tiba saja ponselnya berdering memunculkan notifikasi di layar ponsel.
Belum sempat membalas tiba-tiba seseorang menelponnya, siapa lagi kalo bukan papi nya.
"Halo pi, ada apa?"
"Kenapa lama banget ngangkat teleponnya huh?"
"Ya maaf, ta-tadi cio..."
"Jangan bilang kalian udah melakukan hal itu?"
"Huh? Maksud papi?"
"Jangan sok polos cio, kamu udah melakukannya sama gina?"
"Apaan si, papi jangan ngaco deh ngomongnya"
"Ngaco apaa? Kamu sama gina itu udah sah cio, mau kalian melakukan itupun gak akan dosa, lagian juga sebentar lagi kalian akan lulus sekolah jadi gak masalah"
"Ck, udahlah pi jangan bahas itu dulu, aku sama gina masih muda, masih harus fokus sama masa depan kami"
"Pikiranmu terlalu tua cio, sudahlah papi cuman mau ngasih tau kalo besok pagi papi dan mami kamu akan berkunjung ke rumah kalian"
"Ngapain?"
"Jenguk mantu kami lah, udah ya papi cuman mau ngabarin itu, ngomong-ngomong dimana istri kamu? Papi mau bicara"
"Gi-gina... Umm... Gina udah tidur, iyah dia udah tidur pi"
"Kamu jagain kan? Gak macam-macam kan cio?"
"Gak lah pi, dia udah tidur beneran"
"Yaudah kalo gitu, papi tutup teleponnya"
"Oke, bye papi"
Mashiho segera menutup ponselnya, ia membuang nafas lega karena untungnya papi nya itu tidak banyak bertanya, jika itu sampai terjadi maka siap-siap saja dirinya kena ceramah.
"Kalo seperti ini, gue mau gak mau tidur di kamar gina, bokap pasti datangnya pagi dan gue gak mau nimbulin kecurigaan mereka"
"Aish, ada-ada aja deh!" Ujarnya mengacak-acak rambutnya.
Sedangkan di kamar gina, gadis itu baru saja selesai dari kamar mandi dan bergegas untuk tidur.
Tokk... Tokk... Tokk...
Suara ketukan pintu membuatnya menunda keinginan untuk segera tidur, ia bergegas jalan ke arah pintu membuka kunci pintu tersebut.
"Lho, shio, kamu belum tidur?"
"Gue tidur di sini"
"Huh? Tidur di sini?"
"Jangan salah faham dulu, bokap tadi nelepon gue kalo mereka mau datang ke sini besok pagi, lo tau sendiri selain kita berdua, bokap gue juga pegang kunci rumah ini dan gue gak mau mereka sampai curiga kalo kita gak satu kamar"
"Tapi kan..."
"Ck, udahlah gin, gue juga gak akan ngapa-ngapain lo, gue kan udah pernah bilang mau sampai kapanpun gue gak akan mau nyentuh lo, gue tidur di sini juga terpaksa"
"Gimana? Boleh gak?" Lanjutnya.
"Iyah boleh kok" gina mempersilahkan mashiho untuk masuk ke dalam kamarnya.
Jujur, dia senang karena bisa satu kamar apalagi jika itu suaminya tapi di sisi lain gina juga merasa tidak nyaman karena hal ini dilakukan terpaksa oleh mashiho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Basket Adalah Suamiku • Takata Mashiho
Fanfiction«Ver. 01'line » «Mashiho, Sungchan, beomgyu, heeseung, Asahi, chenle, jaehyuk & jeongin» ★Baca aja dulu, deskripsi nya lagi di pikirin★