Lima belas menit kemudian, spaghetti buatan gina selesai dan sudah tersaji di atas piring, gadis itupun melepaskan celemek yang ia pakai dan segera bergegas membawanya naik ke lantai dua.
Gina berjalan ke arah pintu kamar shio dan mengetuk pintu tersebut.
"Shio, ini spaghetti nya udah jadi"
Mashiho yang sudah mandi dan sedang bermain PS itu pun mempause game nya dan bergegas menuju pintu kamar.
Ketika ia membuka pintu kamar, terpampang jelas gina yang tersenyum membawa nampan berisikan dua piring spaghetti.
"Ini makan dulu sebelum dingin"
"Masuk, gue lagi main game" setelah mendapatkan izin dari mashiho, lantas gina masuk ke dalam kamar mashiho untuk pertama kalinya.
Jelas, kamarnya sangat wangi seperti parfum yang sering digunakan oleh pria itu, bahkan, begitu rapih dan semua barang tersusun di tempatnya masing-masing, gina meletakkan spaghetti tersebut di karpet hitam berbulu dan duduk di sana sambil memperhatikan mashiho yang melanjutkan bermain game.
"Shio, makan dulu"
"Bentar, gue lagi main game"
"Kan bisa nanti lanjutin nya, ini makan dulu nanti keburu dingin gak enak"
"Cerewet deh lo, udah nanti aja, gue lagi serius mainnya"
Gadis itu tidak tinggal diam, ia bahkan tidak mau kalo spaghetti nya keburu dingin dan tidak enak, ia pun berinisiatif untuk mengambil piring milik mashiho dan mencoba untuk menyuapi pria di sampingnya.
"Buka mulutnya"
"Mau ngapain Lo?"
"Bawel deh, buruan buka mulutnya aku yang suapin"
"Ck, gue bisa makan sendiri"
"Mashiho mahendra, mau makan atau aku telepon papa"
"Lo kenapa jadi pengaduan begini huh? Mau terkesan gue yang di salahin terus, begitu?!"
"Mungkin, udah deh buruan buka mulutnya, kamu kan bisa makan sambil main game, cepetan"
Tidak memiliki pilihan lain ia lantas menuruti kemauan gina untuk menyuapinya makanan sedangkan dirinya melanjutkan bermain game. Ya. Dia akui spaghetti buatan gina sangat enak melebihi rasa di restoran termahal sekalipun.
"Lagi" gina mengangkat satu alisnya ke atas.
"Suapin gue lagi, katanya di suruh makan, gimana si lo"
Gina terkekeh kecil. "Haha iya iya, nih makan lagi, harus habis lho ya"
Masa bodo bagaimana ia tidak menyukai gina, masalah perut yang selalu memintanya makan lebih penting dibandingkan ego yang tinggi. Sore hari itu gina terus menemani mashiho di kamar dengan menyuapi pria itu makan dan sesekali berteriak heboh saat mashiho berhasil mengalahkan musuh di setiap lompatan level game, ia begitu heboh seolah bikin mashiho tidak sadar bahwa dirinya ikut terbawa suasana kegembiraan dari gina.
Lima belas menit kemudian, spaghetti yang berada di piring mashiho pun habis tidak tersisa, pria itupun juga sudah menyelesaikan game nya hingga babak terakhir.
"Nih minum dulu" menyodorkan gelas ke arah mashiho.
Setelah meminumnya hingga habis, mashiho menoleh dan mendapati piring gina yang masih utuh tidak tersentuh.
"Lo dari tadi gak makan?"
"Aku kan nyuapin kamu"
"Ya tapi seenggaknya gina, lo juga makan, lo sendiri yang bilang kalo udah dingin gak enak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Basket Adalah Suamiku • Takata Mashiho
Fanfiction«Ver. 01'line » «Mashiho, Sungchan, beomgyu, heeseung, Asahi, chenle, jaehyuk & jeongin» ★Baca aja dulu, deskripsi nya lagi di pikirin★