Setelah pulang dari camping, gina berjalan masuk ke dalam rumah dan menaiki tangga tanpa berbicara apapun kepada mashiho, di dalam bus saja gina justru memilih duduk bersama asahi di belakang di bandingkan harus bersama mashiho.
Katakan saja setelah perdebatan di dekat danau kemarin berhasil membuat sifat gina berubah, dirinya menjadi pendiam dan enggan untuk menatap mashiho. Ia justru menjauh dari mashiho saat pria itu mendekatinya.
"Ada apa sama gina? Kenapa dia ngejauhin gue?" Gumamnya. "Ah biarin deh, nanti juga negur sendiri"
Mashiho lantas berjalan menuju tangga untuk segera istirahat di kamarnya. Satu hingga tiga jam kemudian, saat makan malam tiba ia keluar dari kamar setelah mandi dan bergegas untuk makan malam.
Sesampainya di dapur, ia tidak melihat adanya makanan di meja. Biasanya gina sudah menyiapkan makan malam dan menyambutnya di sana, tapi sekarang gadis itu bahkan tidak kelihatan.
"Apa dia masih istirahat di kamar ya? Gak biasanya dia begini" gumam mashiho.
"Ngapain di tangga?" Shio terperanjat kaget saat mendengar suara gina dibelakangnya.
Gadis itu menatap wajah mashiho datar, tatapannya juga bukan yang biasanya mashiho liat.
"Ngagetin aja, oh ya, lo baru keluar kamar? Dari tadi ngapain aja?" Gina tidak menjawab melainkan melenggang pergi ke dapur.
"Woi, gue lagi ngomong sama lo, kenapa di cuekin coba"
"Biasanya gue juga kalo ngomong suka di cuekin sama lo kok"
Deg!
Ucapan dan nada bicara gina yang berubah berhasil mengagetkan mashiho dalam sedetik kemudian.
"Gue gak masak, lo bikin mie aja sendiri, kalo pun gue masak gak akan Lo makan juga"
"Lo kenapa si?" Gina tidak menjawab, ia terus mencuci buah yang ia ambil lalu memotongnya di atas piring.
Merasa di abaikan mashiho berjalan mendekati gina, ketika gadis itu membalikkan tubuhnya ia terkejut karena mashiho berdiri tepat dibelakangnya.
"M-mau apa lo?"
Gina yang sudah tidak bisa pergi kemanapun terkunci saat kedua tangan mashiho mengunci pergerakannya, wajahnya juga begitu dekat dengan gina.
"Mau gue? Lo jawab pertanyaan gue, kenapa sikap lo semenjak pulang dari camping jadi berubah gini huh?"
"Lepas shio, gue mau ke kamar"
"Jawab gue, apa karena sikap gue ke lo huh?!"
Gina menatap mata mashiho yang begitu dekat dengannya, dalam hatinya ada rasa marah dan emosi yang ingin ia ledakkan tapi selalu tertahan.
"Jauhin wajah lo dari gue" mashiho mengerutkan keningnya. Ia bisa melihat tatapan beda Terpancar dari sorot mata gina.
"Lo kenapa si?!"
"Gue kenapa? Harusnya lo mikir kenapa gue bisa kayak gini, minggir Lo!" Gina mendorong tubuh mashiho kemudian melangkah pergi dari dapur.
Mashiho menatap punggung gina yang mulai menjauh dari hadapannya. Sekilas ia terus bertanya-tanya apa yang salah sama dirinya? Kenapa gina seperti membencinya.
"Biarkan saja, besok juga seperti biasa lagi"
Singkat cerita, ia pikir hanya kemarin sikapnya dingin tapi ternyata hal itu masih terjadi sampai sekarang. Gina bahkan tidak membangunkan nya dan justru sarapan sendiri, dan kini ia harus kembali menelan ucapan gak enak dari gina.
"Gak usah sok jual mahal deh, biasanya juga lo mau-mau aja kalo gue ajak bareng"
"Itu dulu, lagian lo lupa? Kan biasanya juga lo selalu nolak gue terus ninggalin gue, kenapa tiba-tiba sekarang kekeh ngajak gue bareng?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Basket Adalah Suamiku • Takata Mashiho
Fiksi Penggemar«Ver. 01'line » «Mashiho, Sungchan, beomgyu, heeseung, Asahi, chenle, jaehyuk & jeongin» ★Baca aja dulu, deskripsi nya lagi di pikirin★