Hari ini, adalah hari dimana aku sendiri lagi. Jauh dari kata pertemanan, pertemanan tersebut, yaitu: pertemanan yang ada di sekolah. Setiap hari, aku selalu menanti diri nya yang tidak kunjung peka. Bagaimana cara agar diri ini, memiliki banyak teman? Trik apa yang harus dipakai? Dan bagaimana cara nya? Mari simak perjalanan ku yang penuh akan lika-liku, baik dari segi pertemanan maupun segi masalah.Di suatu sekolah ternama, terdapat sosok gadis yang lagi melamun menatap langit biru, dengan pikiran melalang buana. Tiba-tiba, ada seseorang yang mengagetkan gadis tersebut. Membuat sosok gadis itu, menolehkan kepalanya ke samping. Mata lentik nya menatap sosok di depannya dengan terheran-heran. Lalu berucap: “Ada, apa?” , “Ku lihat dari tadi, kamu melamun menatap langit biru. Kenapa?” kata sosok didepan gadis itu. “Nggak, kenapa-napa kok. Tumben datang pagi sekali” ucap ku. , “Itu, hehehe… ngantar jajan ke kantin!” ucapnya sambil cengengesan, “Oalah… pantesan datang pagi sekali!” ucap ku. , “Iya, yukk antar aku ke perpus. Lagian lab nya belum buka tuh.” Lanjut sosok itu. Sosok itu, bernama ALONA ZI FYAN. Sedangkan gadis itu bernama, ALIVIA ALQIZA LUIS. Mereka berteman sejak “SMP”. Dan sekarang mereka satu sekolah, akan tetapi beda jurusan sama kelas. Alona jurusan, Desain Komunikasi Visual 2, sedangkan Alivia jurusan Desain Komunikasi Visual 1.
“Gimana kalau lab nya, nanti dibuka? Terus ada bu Layla!” ucap Alivia. Dirinya merupakan sosok gadis sederhana, penurut, sama pendiam. Walaupun pendiam, dirinya memiliki sejuta ide, serta memiliki emosi terkendali. Banyak orang-orang menghina fisik nya, serta membicarakan di belakang punggung nya. Dia hanya tenang seperti air mengalir, dan diam saja saat ada orang mengejeknya. “Ealah, kayak nggak kenal aja, sama bu Layla. Kan beliau selalu datang terlambat ke kelas.” Ucap Alona tenang. Alona merupakan sosok gadis, yang ceria, suka membolos saat pelajaran. Walaupun begitu, mereka tetap menjadi seorang teman. Keduanya, sama-sama tidak memiliki teman di kelas masing-masing.
Next Story…
“Iya, tau. Tapi kan… aku nggak mau kalau bolos pelajaran dari bu Layla.” Ucap Alivia, menjawab pertanyaan dari Alona. “Ish, ayolah… sebentar aja kog! Nanti balik lagi ke kelas.” Paksa Alona. “Yaudah, tapi bentaran aja yah!!” pasrah Alivia. “Nah, gitu dong…. Baru temen gue!” ucap Alona dengan nada bangga nya. Lantas, kedua nya datang ke perpustakaan dimana tempat para murid-murid bersantai dan menimba ilmu. Sesampainya disana, mereka langsung masuk ke dalam. Di perpustakaan, tidak ada penjaga.
“Kok, sepi yah Lon! Perpustakaan nya….” Ucap Alivia dengan nada heran nya. “Entahlah, Vi. Mungkin penjaga nya lagi keluar bentar!” ucap Alona. “Mungkin, lagi keluar bentar.” Jawab Alivia, atas pertanyaan Alona. “Yaudah, kita duduk di pojok sana yah.” Ucap Alona, sambil menunjuk bagian pojok, di perpustakaan itu. Lalu mereka berdua kesana, sesampainya disana…. Alivia menemukan buku bercahaya,, dengan judul “Putri Dingin Yang Terlupakan”. Lantas mereka membaca nya berdua, nggak terasa waktu berlalu begitu cepat. Tiba-tiba….
Cahaya terang menyinari perpustakaan itu, cahaya tersebut menarik kedua gadis itu ke dalam cahaya nya. Dikarenakan cahaya tersebut, sangat berkilau. Membuat mata dari kedua gadis itu, terpejam.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - bagian 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kedua gadis itu mengerjap-kerjap mata mereka, setelah terkena silau cahaya. Mata mereka, melihat kesana-kemari. Di sekeliling tampak sangat asing bagi mereka berdua. Bangunan- bangunan berdiri kokoh dengan ukiran kuno di setiap dinding. Batin kedua teman dekat itu bertanya-tanya. Dimana mereka berada sekarang? Kenapa bangunan di sekitar seperti bangunan kerajaan, saat mereka tonton di Film?. Salah satu diantaranya berucap, “Ini lagi dimana sih?”. “Entahlah!” seru gadis ber-hanfu hijau muda, banyak lumpur di hanfu tersebut. Seperti menggambarkan sosok gadis malang serta menyedihkan.
“Tunggu dulu, kau siapa?” pekik gadis ber-hanfu hijau muda sambil menunjuk gadis di sebelahnya. “Kau yang siapa? Aku adalah ALONA ZI FYAN!” tanya balik gadis satu nya. “Aku, ALIVIA ALQIZA LUIS!” ucap gadis ber-hanfu hijau muda, memperkenalkan diri nya. “Kyaa, kau Via?!” pekik gadis bernama Alona. Lalu memeluk Alivia dengan erat nya. “Sssesaakk!” ucap terbata-bata gadis bernama Alivia. “Hehehe, maaf. Saking senangnya bertemu dirimu lagi.” Ucap cengengesan Alona. “Idih, najis tau!” sinis Alivia. Kalimat terlontar dari mulut teman dekat nya itu, sangat alay menurut nya.
5 Week Later…
Kedua teman dekat itu, setelah mengetahui dimana mereka berdua berada. Awal nya sangat terkejut, akan tetapi mereka bisa beradaptasi di tempat baru itu. Tempat mereka berdua berada adalah tempat, dimana “Yang Terkuat, menjadi pemimpin. Sedangkan, yang lemah akan ditindas!”.
Alivia, Alona pernah membaca sebuah novel seperti mereka alami sekarang juga!. Di novel tersebut, harus memiliki pengetahuan luas. Saat di dunia baru itu, Alivia belajar, cara teleportasi, meringankan tubuh, serta beberapa element di dunia nya dulu. Owh iya, kalian pasti bertanya-tanya. Kog bisa, Alivia memiliki element? Padahal hanya manusia biasa?!. Ya, karena…. Kakek-nenek nya, adalah seorang penguasa element. Selain itu, mereka juga seorang alkemis ternama. Sedangkan, Alona…. Dia belajar teknik berpedang, serta memanah. Serta,
dirinya bisa berbicara dengan hewan tingkat tinggi. Kog bisa begitu?, Ya, karena keturunan dari kakek nya. Kakek Alona seorang, penyampai pesan rahasia. Maka dari itu, peran beliau sangat penting bagi kerajaan-kerajaan.
“Kay,” panggil Alona kepada Alivia. “Kenapa, Frey?” sahut Alivia a.k.a Kay. Kay merupakan panggilan dari pemilik tubuh, tempat jiwa Alivia bersemayam. Nama lengkap nya: KAYRAZA PUTRI ALQINA. Beliau merupakan, putri dari raja terkenal di wilayah itu. Sebuah insiden mengharuskan nya, pergi dari istana. Alona a.k.a Frey. Dia juga sama kaya Kayraza, beda nya,… dia seorang gadis yang tinggal bersama nenek dari sang ibu. Dia bernama: AMELDA FREYRA PUTRI. Mari kita panggil mereka dengan nama asli mereka aja, biar tidak bingung nantinya.
“Apa, kita harus kembali ketempat itu?” tanya Alona kepada Alivia. “Iya, sudah saat nya kita bertemu orang-orang yang membuat kita diusir dari istana. Serta balaskan dendam gadis kedua putri, raga tempat jiwa kita bersemayam.” Ucap Alivia penuh ambisi, balas dendam… “Bener juga, kata mu. Wahai temanku!” ucap nya sambil ber-smirk menyeramkan.
Waktu terus berjalan, tidak terasa waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Kedua teman dekat itu, mengunjungi kerajaan tempat mereka berdua dilahirkan. Sesampainya disana keadaan sekitar tampak sangat kacau. Seperti terjadi masalah besar, salah satu dari mereka berucap: “Ini kenapa yah?”. “Entahlah, tapi… kemungkinan ada bencana besar yang terjadi di istana ini!”.
~END.
BIONARASI:
Hai, perkenalkan saya V.Amora_30, biasa dipanggil Vamora atau Mora. Saya suka menulis sejak kelas 1 SMP. Untuk suka membaca saya, sejak kelas 4 SD. Terima kasih kepada kalian semua, telah membaca cerita yang saya buat ini. Dan mohon maaf, bila ada kekurangan nya. Untuk mengenal saya lebih jauh, bisa kunjungi IG: @Vamora21.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT
Short StorySiapkah kamu menjelajah dunia bersama SOUL? Berisi kumpulan cermin dari para pejuang generasi ketiga. Tidakah membuatmu penasaran dengan isinya? Mari, mampirlah sejenak. Mengikuti kisah yang ditulis oleh para pejuang! . . . SOUL 2023