Pagi itu suasana Camp Serentaka Fire terlihat sibuk. Tampak anggota Camp sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk menjalankan misi selanjutnya. Setelah siap,para prajurit melakukan apel pagi yang wajib dilaksanakan setiap minggu.Kapten Ryola memulai pidatonya " wahai pejuangku yang tak kenal lelah. Hari ini kita akan menjalankan misi terbaru kita mencari permata Amolit yang langka agar tidak ditemukan lebih dahulu oleh Error Empire maupun Lazy Monarch. Untuk itu, mulai siang nanti kita akan segera bergerak. Berbagai rintangan akan kita hadapi selama pencarian,saya berharap kerjasama tim diutamakan. Saya berharap kalian saling melengkapi kekurangan yang dimiliki rekan kalian. Waktu kita sedikit,karena Error Empire telah bergerak dari Utara,sementara Lazy Monarch mulai mengumpulkan pasukannya di sebelah Barat. Saya memberikan permata Serentaka fire sebagai perlindungan kalian di perjalanan. Hilangkan iri,dengki,dan kemalasan agar tercipta kebajikan dan membawa keberuntungan bagi kita. Saling bahu membahu,dan tanamkan Integritas dalam diri anda sekalian. Tidak ada atasan atau pun bawahan di tim kita,kalian semua wajib memimpin diri kalian sendiri,agar tercipta keberanian dan percaya dengan kemampuan diri kalian masing-masing. Sekian, doa restuku mengiringi setiap langkah kalian. Saya ingatkan sekali lagi kerjasama tim lebih penting daripada tujuan misi kita. Karena keberhasilan suatu kelompok berawal dari tim yang sehat. Sekian,dan terima kasih!"
Menjelang siang setelah membekali diri masing-masing,seluruh anggota memulai perjalanannya. Mereka menuju ke arah timur,ke arah kaki gunung yang kabarnya tempat batu permata itu berada. Mereka berjalan menyusuri sungai yang memiliki air yang begitu jernih,melewati lembah dan bukit-bukit hijau yang sangat sejuk. Hingga akhirnya malam pun tiba,mereka tiba di depan hutan yang telihat sangat gelap. Dengan dibantu penerangan dari lentera yang dibawa oleh Kapten Ryola yang memimpin di depan tim,sementara di belakang tim Yoppi yang bertugas di depan dan di belakang tim,mereka memasuki Magiya Forest yang belakangan santer dibicarakan oleh masyarakat Soul Kingdom.
"Kita berkemah disini untuk sementara. Tetap waspada,karena banyak makhluk berkeliaran di tempat ini saat malam hari," ucap kapten Ryola sambil melirik ke kiri kanan semak-semak.
Yoppi,Fay,dan Eloonar bertugas mendirikan tenda sementara kapten menemani Amaya dan Ashira untuk mengumpulkan kayu bakar yang berserakan tidak jauh dari lokasi mereka.
"Tetap waspada,aku merasakan aura negatif di sekitar sini." Ucap Ryola.
"Siap Kapten. Dalam radius satu kilometer dari tempat kita berdiri ini aku merasakan emosi dari beberapa makhluk. Emosi yang tidak menyenangkan," ujar Amaya yang memiliki kemampuan mendeteksi emosi seseorang dan mengendalikan emosi seseorang sehingga dapat netral kembali.
Mereka pun kembali setelah mengumpulkan kayu bakar yang cukup,dan tenda pun telah berhasil didirikan.
****
Tengah malam tiba kapten Ryola dan Yoppi menggantikan Amaya dan Ashira untuk berjaga. Mereka berpatroli di sekitar perkemahan mereka sambil sesekali berdiskusi tentang pencarian permata.
Tiba-tiba... "GROAAAARRRR!!!" Raungan rogue menghentikan nyanyian binatang malam. Seekor Rogue mendarat di belakang Yoppi,tetapi aura panas dari Serentaka Fire menghambatnya menyerang Yoppi.
Dari arah belakang Rogue,Eloonar melompat dan telah mendarat di punggung Rogue dengan menancapkan kukunya yang tajam. Tetapi kali ini tidak mudah menembus kulit Rogue. Rogie pun meronta hingga Eloonar terjatuh dari punggungnya. Dengan kekuatan alamnya,Ryola menghembuskan angin kencang dan membuat rogue itu sedikit goyah. Amaya mengendalikan emosi rogue itu hingga merasa tercekam. Fay dengan cekatan memanah tepat ke jantung rogue itu,tetapi sebelum mencapainya rogue yang lain datang. Segera saja ada delapan rogue mengelilingi mereka berenam.
Dengan saling membelakangi mereka berhadapan dengan para rogue. Mereka pun segera memakai permata Serentaka Fire dan menyatukan kekuatan nya untuk melindungi mereka dan membuat mata para Rogue silau dan kepanasan. Perisai milik Yoppi,warisan dari neneknya setelah melakukan pertapaan selama seminggu,digunakan untuk keluar dari lingkaran para Rogue . Mereka pun mulai bertarung melawan Rogue.
Fay dan Amaya di barisan belakang yang menggunakan sistem jarak jauh. Amaya mengendalikan emosi kawan-kawannya agar lebih terbakar semangat juangnya,sementara Fay membidik Rogue yang telah mereka serang tadi. Ashira dengan bantuan kekuatan alam dari Ryola menyerang tiga Rogue sekaligus dengan ramuan yang melumpuhkan netra mereka. Kemudian dengan cepat Fay membidik mereka hingga kalah. Sementara Eloonar dan Yoppi sebagai garis depan melakukan pertempuran jarak dekat. Dengan berlari ke bawah perut Rogue,Eloonar menusuk jantung seekor Rogue dan berhasil mengalahkannya. Aroma darah Rogue membuat kawanan itu semakin marah. Yoppi memanfaatkan kesempatan itu,menarik keluar pedang yang tersimpan di kantong samping perisainya dan melumpuhkan seekor Rogue lainnya.
Fay juga berhasil membidik seekor Rogue,dan bekerja sama dengan Amaya untuk melumpuhkan Rogue yang lainnya. Tinggal seekor Rogue yang masih bertahan dengan amarah membara di matanya.
"Tidak biasanya makhluk di hutan ini menyerang penduduk setempat. Pasti ada campur tangan dari Error Empire yang menyihir mereka. Waspadalah mungkin di sekitar kita ada mata-mata yang lebih dahulu mengintai." Ucap Ryola yang mulai membuka kancing lengannya,dan tampaklah gelang dengan permata Serentaka Fire yang di padukan dengan manik berbentuk elemen alam yang berkilau di pergelangannya.
"Serahkan rogue terakhir ini kepadaku,kalian segeralah berangkat mencari permata itu sebelum musuh mendekat," ucap Ryola membelakangi rekan setimnya.
"Tapi kapten,kami tak akan meninggalkanmu begitu saja," ujar Amaya.
"Kalian tenang saja,kapten kalian ini tidak mudah dikalahkan!" Ucap Ryola berbalik dan tersenyum.
Mereka semua lalu berpelukan kemudian berpamitan. Kali ini mereka dipandu oleh Yoppi dan bergegas untuk bergerak secepat mungkin.
Ryola telah bersiap,ketika Rogue tersebut menyerangnya dapat dia hempaskan dengan kekuatan alamnya. Tanah bergemuruh ketika dua mata-mata Error Empire muncul,dan menyerangnya bersamaan. Dengan sigap Ryola menangkis serangan itu. Rogue yang terhempas tadi bangkit kembali dan menyerang lengan Ryola yang memakai gelang dengan Serentaka Fire. "ARGHHHHH...!!!!!" Erang Ryola memecah pertempuran.
Lengan Ryola mengalami pendarahan akibat serangan itu,tetapi Rogue itu telah mati akibat sengatan dari permata Serentaka. Dengan bertubi-tubi mata-mata Error Empire menyeran Ryola dengan sihirnya. Ryola masih bertahan,akhirnya dengan sekali serangan dahsyat ia menggabungkan elemen tanah dan angin yang menewaskan kedua orang itu. Ryola terpuruk,karena kekuatan sihir ini sangat menguras tenaganya,ditambah darah di lengannya masih mengucur deras. Dia kemudian telentang di tanah tak mampu menopang tubuhnya.
Amaya dan yang lain kembali karena dia merasakan kesakitan yang dialami sang kapten,Ashira segera membalut luka di lengan Ryola. Dengan kemampuan penyembuhannya, ia berusaha mengembalikan stamina Ryola yang terkuras habis.
"Ingat pesanku, kalianlah yang akan kembali berjuang. Tetap bekerjasama, kalian hebat!" Ucap Ryola sambil menutup matanya.
"KAPTEEEEENNNNNN!!!!!" teriak mereka berlima dengan pilu.
Ryola pun tak sadarkan diri dan melalui pemulihan selama tiga bulan.
Bionarasi :
Penulis bernama lengkap Fera Maharani yang lebih dikenal dengan nama pena Amaya Hikaru. Ia seorang Ibu yang berjiwa Wonder Women memiliki hobi bernyanyi,menulis,menonton film,menghayalkan Sugar Daddy dan membaca Novel.Ia telah mengikuti beberapa event kepenulisan untuk menambah pengalaman. Kunjungi akun Instagramnya @feramaharani94 untuk lebih mengenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT
Short StorySiapkah kamu menjelajah dunia bersama SOUL? Berisi kumpulan cermin dari para pejuang generasi ketiga. Tidakah membuatmu penasaran dengan isinya? Mari, mampirlah sejenak. Mengikuti kisah yang ditulis oleh para pejuang! . . . SOUL 2023