🌷 Pardon for the Guardian : Fay 🌷

13 2 2
                                    


Ammolit, sebuah batu permata yang selalu dilindungi Soul Kingdom selama puluhan dekade tengah diincar. Ratusan peserta mendaftar sebagai Guardian, berjanji akan melindungi Ammolit—batu permata yang menjaga Soul Kingdom agar tetap berdiri—hingga tetes darah terakhir. 

Di sini aku, Azalea Fay. Dengan kemampuan menembak jarak jauhku yang hebat, aku mendaftarkan diriku dan lolos seleksi, dengan menyembunyikan nama keluargaku. Azalea, nama keluarga keturunan penyihir yang selalu bermimpi menghancurkan Soul Kingdom.

Mereka sudah membuat terlalu banyak dosa. Tuhan, izinkan aku melindungi kerajaan ini, meski jika mereka tahu aku keturunan Azalea, aku akan mati, batinku dengan tekad yang sepenuh hati.

Meskipun aku adalah keturunan penyihir hitam, aku sama sekali tidak bisa sihir. Bahkan aku juga tidak mempunyai Mana. Mereka, Azalea, mengucilkanku dan menganggap aku tak sama dengan mereka. Hal itu membuatku lebih yakin untuk menentang mereka.

Baru-baru ini, para rogue membuat masalah. Padahal sebelumnya jarang mereka menyebabkan kekacauan seperti ini. Entah apa yang terjadi.

Ratusan Guardian dikerahkan, tetapi hasilnya nahas. Para rogue mengoyak-oyak daging para Guardian, hingga mengubah padang rumput hijau menjadi banjir darah.

Sekarang, yang tersisa di tim ini hanyalah lima Guardian dengan nilai tertinggi dalam seleksi, serta kapten kami, Ryola Theodore. Bersama, kami berhasil mengatur strategi dan mengalahkan para rogue.

Keadaan saat ini begitu damai. Tidak ada masalah pencurian permata ammolit lagi. Hal tersebut justru membuat kami merasa waswas, takut kondisi ini hanyalah angin sejuk sebelum badai. Benar saja, hal yang lebih mengerikan daripada amukan rogue terjadi.

Baru-baru ini Soul Kingdom dihebohkan oleh kejadian mengerikan. Tanpa alasan yang pasti, beberapa orang saling membunuh. Setelah membunuh orang lain, mereka akan membunuh diri mereka sendiri. Pembunuhan ini dilakukan dengan cara mutilasi. Potongan-potongan tubuh manusia ditemukan di pinggir-pinggir jalan kota, membuat rakyat bergidik ngeri.

Para Guardian ditugaskan membereskan mayat-mayat yang mati mengenaskan. Bau anyir di mana-mana, rasanya seperti ingin muntah. Namun, mau tak mau kami harus melakukannya.

Ada kejadian yang sangat aneh. Saat tubuh mereka dibereskan dan siap ditimbun tanah, tiba-tiba potongan tubuh mereka menyatu. Membentuk monster mengerikan dari potongan tubuh manusia yang menempel acak. Dengan brutal, mayat hidup itu menghabisi setengah dari Guardian Soul Kingdom. Entah para Guardian bisa bertahan sampai kapan.

“Kenapa bisa sekacau ini? Siapa musuh kuat yang mampu melakukan hal seperti ini?” Eloonar, salah satu Guardian bertanya-tanya. Tampaknya saat ini ia merasa frustrasi.

Ia adalah orang yang sangat tegar biasanya. Aku tidak menyangka ia bisa menampakkan emosi seperti itu. Tampaknya bukan hanya ia, tetapi seluruh pasukan yang ada di sana.

Aku juga memikirkan hal yang sama. Siapa musuh kuat yang menyerang kali ini? Kekuatannya berbeda dengan musuh-musuh sebelumnya.

“Kami akan berusaha menahannya dengan pedang. Tolong pikirkan cara. Lakukan sesuatu!” teriak Yoppi, Guardian yang paling andal dalam bermain senjata tajam.

Kapten Ryo mengangguk dan mulai berpikir. Tampaknya ia mengetahui sesuatu. “Apa kalian lihat aura itu? Aku tidak asing dengan aura hitam ungu yang ada di belakang monster itu.”

Aku tidak melihat aura apa yang Kapten Ryo maksud. Namun, jika memang benar aura yang muncul adalah warna hitam dan ungu, bisa jadi aku tahu dalang di balik kejadian ini.

“Azalea. Aura hitam ungu adalah milik keluarga penyihir terkutuk itu,” ucap Amaya. Ia memang memiliki banyak informasi para musuh Soul Kingdom.

Deg-deg-deg

Jantungku rasanya berdetak lebih cepat daripada biasanya. Darah para penyihir yang dikatakan terkutuk itu juga mengalir di tubuhku.

Hah ... hah ....

Napasku terengah-engah. Ada yang salah pada tubuhku. Aku terduduk tak berdaya di hadapan para Guardian yang menatapku dengan raut terkejut.

“Fay! Apa yang terjadi? Apa kau baik-baik saja, aku akan menyiapkan obat untukmu!” Raut muka Ashira terlihat khawatir. Dengan cepat ia mengeluarkan racikan obat yang sudah ia siapkan dalam tas selempangnya. 

Namun, ini bukan karena sakit, tetapi ini merupakan tanda-tanda bangkitnya kekuatan penyihir hitam. Tidak, sepertinya aku akan segera ketahuan bahwa aku berasal dari keluarga Azalea. 

Aku seolah berjalan di lintasan waktu. Kulihat para penyihir hitam memanggil iblis untuk mengacaukan Soul Kingdom. Iblis-iblis itu berbisik pada manusia. Memerintah mereka untuk saling membunuh dan membunuh. Saat ini sang iblis masih ada di sini.

Mati. Bunuh semuanya, bisikan itu terdengar jelas di telingaku.

Kau adalah penyihir hitam. Darah Azalea mengalir di tubuhmu. Takdirmu adalah menghancurkan Soul Kingdom.

“Diam!” Teriakanku seketika membuat para Guardian kebingungan. 

Aku tidak boleh seperti ini. Aku sudah berjanji akan melindungi Soul Kingdom walaupun aku akan mati. Jadi, aku harus menepati janji.

 Mantra-mantra itu seolah sudah terukir di dalam pikiranku. Dengan cepat aku memantrai anak panah andalanku dan mengarahkannya tepat di pusat sang monster. Potongan-potongan tubuh itu pun akhirnya berjatuhan, membuatku ngeri sendiri.

Namun, bukan berarti masalah selesai. Saat ini para Guardian menatapku dengan tatapan terkejut, marah, kebingungan, dan takut. Sekarang mereka sudah mengetahui identitasku.

“Aku ... izinkan aku menjelaskannya. Memang benar aku adalah keturunan mereka, tapi aku tidak mau mengikuti jejak mereka, jadi—”

“Diam! Maksudmu, kamu adalah penyihir hitam? Bagaimana pun, kamu harus mati, meskipun kamu adalah teman kami!” teriak seorang Guardian menghakimiku. Meski aku tahu ia tak berniat seperti itu.

Aku hanya terdiam. Air mataku mulai mengalir keluar. Aku tidak tahu harus bagaimana, sementara situasi ini tidak pernah aku inginkan. Sekarang aku hanya bisa pasrah, terserah mereka mau melakukan apa.

Tiba-tiba, lima orang mengulurkan tangan padaku. 

“Aku tahu kamu sungguh-sungguh untuk melindungi Soul Kingdom, Fay. Mau batu, kayu, angin, atau arwah penasaran pun, jika dia berada di pihak kami, kami akan menerimanya. Sekarang, biarlah raja yang menentukan nasibmu ke depannya. Tapi satu hal, kami mempercayaimu,” ucap Kapten Ryo menguatkanku.

Kami bersiap pergi ke Kerajaan, tetapi aku melupakannya. Sang iblis masih bebas berkeliaran di luar sana.

****

Bionarasi

Halo, All, u can call me Fay❗❗ Aku suka baca dan menulis novel genre horor, tapi aku mau coba genre fantasi karena kayaknya menarik! Selain itu, aku suka baca manhwa, mendengarkan musik, menyanyi, matematika, warna pink, serta semua hal manis seperti kamu.・῾ ᵎ⌇⁺◦🌷 ✧.°

IRIDESCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang