"Mom, (Name) mau lihat keadaannya Rija," ucap (Name)
"Ayo sayang. Mommy antar," Bellova membantu (Name) berjalan dengan menggunakan kruk.
(Ilustrasi kruk yang dipakai (name))
Saat sampai di ruangan ICU, Milos dan Suzana berdiri menyambut Andrej, Bellova dan (Name).
"Kamu baik-baik saja, (Name)?" Suzana mengelus surai coklat keemasan (Name) dengan senyuman lembutnya.
"Maafin (Name) Ma. Gara-gara (Name) Rija terluka," (Name) menangis memeluk Suzana dengan perasaan bersalah.
"Tidak (Name). Bukan salah (Name), kita doakan Andrija ya supaya Andrija cepat sadar," ucap Suzana, (Name) mengangguk.
"Kami mengucapkan terimakasih pada Andrija. Kami juga merasa bersalah," ucap Andrej
"Tidak ada yang salah And. Jika tahu akan kejadian seperti ini, aku pasti akan melarang Andrija untuk bersekolah hari ini," ucap Milos
"Mama, (Name) boleh masuk keruangan nya Rija?" izin (Name)
"Boleh (Name)," ucap Suzana ia membukakan pintu ruangan Andrija.
"Terimakasih Ma," Setelah mengucapkan terimakasih, (Name) mendekat ke ranjang Andrija yang sedang terbaring lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion (Kosta Kecmanovic)
Teen FictionDandelion, tidak secantik mawar, tidak seabadi edelweiss dan tidak sewangi melati. "Могу ли поново да осетим твоје присуство?(Bisakah aku merasakan kehadiranmu lagi?) "Can i feel your presence again?" -Kosta Kecmanovic