"Bagaimana Dad, Paman Veselin sudah membuat keputusan?" tanya (Name) yang duduk disamping Andrej diruang tamu
"Belum sayang. Masih harus menunggu hasil sidang dulu dan keadaan mentalnya Kosta," jawab Andrej mengelus surai coklat keemasan (Name)
"Daddy tadi dikirimi foto Kosta ini," Andrej menunjukkan foto Kosta yang ada di handphone nya
"Itu bukan tulisan tangan Kosta Dad," ucap (Name)
"Daddy tahu. Tapi kita bisa berbuat apa sayang? Semua orang pasti sudah mengecap nya sebagai monster," ucap Andrej
"Daddy percaya kalau pelakunya bukan Kosta?" tanya (Name). Andrej hanya tersenyum menanggapi nya.
🌼
"Bagaimana keadaan kaki mu, (Name)?" tanya Irina yang mengunjungi rumah (Name) saat ini mereka sedang ada dikamar (Name).
"Puji Tuhan hanya cedera ringan saja kok, Ir. Kamu tidak ada yang terluka kan?" tanya (Name)
"Tidak kok. Hanya saja hatiku masih sakit kehilangan Ema," ucap Irina sendu
"Kita semua merasa kehilangan Ir, kita doakan yang terbaik saja untuk para korban," (Name) memeluk Irina memberinya kekuatan
"(Name), Kosta menitipkan surat ini untukmu," Irina memberikan kertas yang sudah agak lecek itu.
"Terimakasih Ir," (Name) menerima surat itu dan menaruhnya di meja samping ranjangnya
"Setelah kejadian ini apakah kamu masih bersama Kosta?" tanya Irina
"Aku yakin bukan Kosta pelakunya. Dan aku akan menunggu nya sampai ia selesai dengan kasusnya," ucap (Name)
"Kenapa tidak move on dari Kosta dan mencari yang lebih baik (Name)? Banyak laki-laki diluar sana yang cocok untukmu," ucap Irina
"Tapi dihatiku sudah tertulis nama Kosta dibarisan paling atas!" ucap (Name)
"Semoga kamu tidak menyesal. Kalau begitu aku pulang dulu ya, Aku kesini hanya ingin mengantarkan surat itu. Cepat sembuh ya (Name)," Irina keluar dari kamar (Name)
"Terimakasih Ir, aku tahu kamu membenci Kosta," lirih (Name)
Bellova masuk kedalam kamar (Name) membawa obat dan segelas air putih.
"Diminum dulu obatnya sayang supaya cepat sembuh," Bellova membukakan bungkus obat dan memberikan pada (Name)
"Iya Mom terimakasih," (Name) segera meminum obatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion (Kosta Kecmanovic)
Ficção AdolescenteDandelion, tidak secantik mawar, tidak seabadi edelweiss dan tidak sewangi melati. "Могу ли поново да осетим твоје присуство?(Bisakah aku merasakan kehadiranmu lagi?) "Can i feel your presence again?" -Kosta Kecmanovic