(Name) memfoto lehernya yang terdapat hickey dari Kosta tadi malam. Pipinya kembali memerah mengingat kejadian semalam walaupun hanya sebentar. (Name) menatap Kosta yang masih terlelap ia segera bangun dan membersihkan dirinya.
Setelah selesai mandi, (Name) belajar membuat Sandwich sembari melihat tutorial nya di youtube.
"Ternyata mudah banget buat sandwich gini doang? Ya Tuhan malasnya diriku," ucap (Name)
Setelah menyiapkan sarapan (Name) hendak membangunkan Kosta tapi laki-laki itu sudah duduk dimeja makan tersenyum menatap (Name).
"Baru saja Aku ingin membangun kan dirimu," kekeh (Name) ia duduk disebelah Kosta
"Aku mencium wangi makanan makanya aku langsung bangun," tawa Kosta
"Haha bisa aja yaudah dimakan," ucap (Name)
"Kissmark nya kurang banyak ya," ucap Kosta menatap leher (Name)
"Apaan sih Kosta! Ini gak bisa hilang tau, gimana dong?!" panik (Name)
"Itu bakalan ketutup sama seragam sekolah kamu kok tenang aja," jawab Kosta
"Besok sudah hilang kan?" tanya (Name)
"Satu Minggu baru hilang," ucap Kosta
"APA?! Kosta? Kamu gila? Satu Minggu?" kaget (Name)
"Iya satu Minggu. Kamu lupa? Kita udah pernah ngelakuin itu," ucap Kosta
"Dimana?" tanya (Name)
"Mental hospital. Tapi aku buatnya di dada kamu bukan di leher," ucap Kosta
"Oh ya ampun! Besok-besok jangan di leher Kos," ucap (Name)
"Maunya dimana?" Kosta memiringkan sudut bibirnya
"Dada aja yang gak kelihatan," jawab (Name)
"Ok! Tapi aku gak janji kalau tiba-tiba aku nyerang kamu," ucap Kosta
"Aku belum siap Kosta," ucap (Name)
"Iya aku tunggu kamu sampai kamu siap," ucap Kosta (Name) mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion (Kosta Kecmanovic)
Fiksi RemajaDandelion, tidak secantik mawar, tidak seabadi edelweiss dan tidak sewangi melati. "Могу ли поново да осетим твоје присуство?(Bisakah aku merasakan kehadiranmu lagi?) "Can i feel your presence again?" -Kosta Kecmanovic