Perempuan dengan gaun biru muda selutut keluar dari gedung mental hospital dengan menundukkan wajahnya dan menutup mulutnya dengan telapak tangannya ia tersenyum malu saat mengingat kejadian tadi.
Tak fokus karena sibuk dengan pikirannya, gadis itu tak sengaja menabrak seorang laki-laki yang membawa beberapa buku hingga jatuh.
Bruk!
"Ah maaf aku tak sengaja," kaget gadis itu kemudian ia membantu laki-laki itu membereskan buku-bukunya dan memberikannya pada laki-laki tersebut.
"Ini. Maaf ya aku sungguh tak sengaja," ucap gadis itu
Laki-laki itu seperti akan memarahinya, ketika ia melihat kearah gadis itu, laki-laki itu langsung menganggukkan kepalanya.
"I-iya tak apa," ucap laki-laki itu
"Terimakasih. Yasudah aku pergi dulu ya," gadis itu segera berlalu dari hadapan sang laki-laki.
"Sial aku lupa menanyakan siapa namanya," ucap laki-laki itu jengkel ketika gadis telah pergi jauh meninggalkan gedung mental hospital.
Laki-laki itu segera masuk dan menuju kamar temannya. Saat sudah didalam ruangan temannya, laki-laki itu memberikan buku-buku nya kepada temannya itu.
"Kau tahu bro? Tadi aku bertemu dengan bidadari," ucapnya tersenyum
"Ha?"
"Aku bertemu dengan perempuan tadi ia tak sengaja menabrak ku awalnya aku ingin memarahinya tapi ketika aku melihat wajahnya rasa marahku langsung lenyap!"
"Lalu?"
"Cantik banget bro, senyuman nya itu loh manis banget,"
"Namanya?"
"Nah itu dia aku dengan bodohnya lupa menanyakan namanya,"
"Hahaha jangan harap bertemu lagi Vic,"
"Ah kau tidak asik!"
🌼
Setelah liburan sekolah pasca kelulusan. (Name) sudah bersekolah di British International School Beograd selama tiga bulan. (Name) berada disini sendirian karena Katarina dan Irina tidak satu sekolah dengannya. Selama tiga bulan ini temannya hanyalah dirinya sendiri, ada yangg mengajaknya berteman tapi entah kenapa ia tak suka padanya jadi (Name) hanya nyaman sendirian.
Seorang perempuan datang menghampiri (Name) yang sedang duduk di taman sendirian menikmati pemandangan teman-teman baru nya yang berlalu lalang.
"Hai?"
"Hai juga,"
"Boleh aku duduk disini?"
"Silahkan,"
"Oh iya kita belum kenalan nama aku Laura Moonstone,"
"(Name) Dzhordzhevich,"
"Kita sekelas loh kalau kamu ingat," kekeh Laura
"Oh ya? Maaf aku lupa," jawab (Name) tak enak.
"It's ok. Kamu sendirian aja dari awal masuk? Belum ada teman?" tanya Laura
"Belum," (Name) menggelengkan kepalanya lesu
"Teman-teman aku waktu SMP beda sekolah sama aku," jawab (Name)
"O-oh. Aku juga pendatang baru sih di Serbia gimana kalau kita temanan?" ajak Laura
"Boleh," ucap (Name) tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion (Kosta Kecmanovic)
Teen FictionDandelion, tidak secantik mawar, tidak seabadi edelweiss dan tidak sewangi melati. "Могу ли поново да осетим твоје присуство?(Bisakah aku merasakan kehadiranmu lagi?) "Can i feel your presence again?" -Kosta Kecmanovic