Forty-five

146 8 2
                                    

"Kamu latihan balap gitu beresiko besar juga ya?" tanya (Name)

Saat ini (Name) dan Gabriel berada didalam mobil milik Gabriel, tenang saja Gabriel sudah 17 tahun dan memiliki SIM agar memudahkan ia berangkat ke tempat latihan.

"Iya resiko nya besar setiap kali main nyawa jadi taruhan," jawab Gabriel

"Ngeri juga ya," (Name) bergidik ngeri membayangkan aksi balapan Gabriel tadi

"Ngeri sih tapi udah jadi hobi," kekeh Gabriel

"Hobi nya ekstrem banget," kekeh (Name)

"Ya mau bagaimana lagi? Oh iya kamu mau mampir ke minimarket gak?'' tanya Gabriel

"Boleh kamu kan sudah janji mau traktir aku es krim," (Name) melirik Gabriel dengan senyuman licik diwajahnya

"Tambah cantik kamu senyum licik kayak gitu," ucap Gabriel

"Hm mulai keluar buaya nya," ucap (Name)

"Buaya itu hewan yang setia," ucap Gabriel

"Kata siapa?"

"Kata peneliti. Makanya kalau guru nya ceramah tuh didengerin," ucap Gabriel

"Dengerin terus yaa!" ucap (Name) tak mau kalah

"Hm percaya deh. Eh itu didepan ada minimarket kita beli disitu aja ya," ucap Gabriel

"Iya," Gabriel lalu membelokan mobilnya ke minimarket yang ada dipinggir jalan.

Gabriel dan (Name) memasuki minimarket, (Name) segera mengambil keranjang belanja dan menuju rak makanan ringan. Ia memilih beberapa camilan dan dua botol air mineral, setelah itu saat (Name) dan Gabriel akan menuju ke stan khusus es krim ia melihat Kosta dan Alina juga sedang berada disana.

"Kosta kamu juga suka rasa cokelat?" tanya Alina

"Hm,"

"Kalau aku lebih ke vanila karena rasanya enak. Nanti kamu cobain punya aku ya!" ucap Alina

"Hm,"

"Kosta mau sekalian beli kondom?" canda Alina

(Name) yang mendengar itu tak sengaja menendang lemari es hingga membuatnya nya mengaduh karena ia hanya memakai sandal jepit, ia mengganti nya saat di mobil tadi. Sandal jepit dengan merk Cristian Dior seharga 14 juta.

"Kamu kenapa?" tanya Gabriel

"Eh gapapa gak sengaja nendang lemari es hehe," ucap (Name) nyengir

"Astaga sudah belum beli nya?" tanya Gabriel

"Sudah kok. Ayo ke kasir," saat ingin menuju ke kasir, mata biru dan cokelat itu bertatapan sebentar sebelum (Name) mengalihkan pandangannya ke depan.

Kosta ingin menjelaskan tapi melihat (Name) dengan laki-laki lain membuatnya mengurungkan niatnya. Ingin rasanya Kosta menyobek mulut lemes Alina.

🌼

Kosta🦊🤍

(Name) kamu jangan salah paham ya
Alina cuma bercanda aja ngomong kayak gitu

?

Kamu jangan anggap serius omongan Alina ya

Read

(Name) hanya membaca pesan dari Kosta tanpa membalasnya lagi, mau Kosta melakukan hubungan badan dengan Alina juga ia tidak peduli. Toh, ia dan Kosta juga tak memiliki hubungan apa-apa lagi.

Dandelion (Kosta Kecmanovic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang