Thirty-six

165 13 8
                                    

Mobil mahal itu terparkir diluar gedung apartemen yang ditempati Kosta. Andrej memasuki gedung apartemen itu menuju lantai 9 untuk menjemput anaknya.

Saat Andrej ingin mengetuk pintu apartemen, terdengar suara tangis anaknya ia hanya mendengarkan nya dengan tatapan bersalah menatap pintu tertutup itu.

"(Name) jangan nangis dong! Kita selalu bersama kok," Kosta menghapus air mata (Name) dan memeluknya.

"Tapi Kosta, Mommy aku pasti bakal jauhin kita," ucap (Name) menangis

"Aku janji aku akan sering-sering datang ke rumah kamu," ucap Kosta mengelus rambut cokelat keemasan itu dengan lembut.

"Nginep ya di apartemen aku besok!" pinta (Name)

"Iya bila perlu aku tinggal disana," kekeh Kosta ia melepaskan pelukannya dan memegangnya kedua tangan (Name).

"Aku janji akan berjuang buat kamu. Kita pasti bersama," ucap Kosta menatap mata berwarna biru itu dengan lembut.

"Aku sayang sama kamu Kosta. Aku cinta sama kamu," ucap (Name) tersenyum

"Iya aku juga sama. Sudah ya, pasti Daddy kamu sudah nunggu diluar," Kosta membuka pintu apartemen nya dan terkejut karena Andrej sudah ada didepan.

Andrej menetralkan wajahnya dan tersenyum menatap kedua remaja didepannya.

"(Name)! Daddy kangen sama kamu," Andrej melebarkan kedua tangannya

"(Name) juga kangen sama Daddy!" (Name) behambur ke pelukan sang ayah setelah empat bulan berpisah

"Kosta? Bagaimana kabarmu?" tanya Andrej

"Baik Om," ucap Kosta tersenyum

"Panggil Daddy juga dong seperti (Name)," ucap Andrej tersenyum. Kosta hanya mengangguk malu

"Nah, sudah siap untuk pulang princess?" tanya Andrej

"Siap gak siap Dad," jawab (Name) lirih

"Kosta, ini Daddy ada sedikit hadiah dari Paris," Andrej menyerahkan beberapa kantong belanjaan bermerk Dior itu

"Terima kasih Dad. Malah ngerepotin," ucap Kosta menerima belanjaan itu

"Enggak dong. Yaudah ya kita pulang dulu, disitu ada makanan buat kamu sarapan sampai makan malam nanti tinggal dihangatkan saja," ucap Andrej

"Iya Dad sekali lagi terimakasih," ucap Kosta

"Sama-sama. Gak mau pelukan dulu sama (Name)?" goda Andrej

"Sudah tadi Dad didalam," jawab (Name) malu

"Hahaha yasudah kita permisi dulu ya Kosta,"

"Kosta, aku pulang dulu ya. Jangan lupa di makan makanannya, bye Kosta," (Name) mengecup pipi Kosta dan segera berlari duluan meninggalkan Kosta dan Daddy nya.

Andrej hanya terkekeh melihat anaknya itu yang berlari karena malu.

🌼

🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dandelion (Kosta Kecmanovic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang