"Jadi besok kita di Maldives atau di Serbia aja ngadain nya?" tanya Giana menatap layar laptop nya.
"Menurut ku kita di Maldives buat mereka flashback aja dulu, terus di Serbia baru deh kita umumkan gimana?" tanya Bellova
"Ide bagus. Cincinnya nanti aku kirim fotonya ya, biar (Name) yang milih soalnya Ed ikut seleranya (Name)," ucap Giana
"Oke itu bisa diatur. Tapi Ed gapapa izin sekolah buat ke Serbia?" tanya Bellova
"Gapapa Bell justru dia malah seneng," kekeh Giana
"Haha dasar anak muda," tawa Bellova
"Kamu dulu juga gitu sama Andrej," sindir Giana tersenyum menggoda Bellova
"Gigi udah ah! Besok jangan lupa ya kita quality time sembari aku mau cerita," ucap Bellova
"Iya Bell. Sudah dulu ya aku juga harus mengemasi barang-barang yang akan dibawa besok," ucap Giana
"Oke Gi! Bye-bye!" ucap Bellova
"Bye too Bell!'' Giana mematikan sambungan video-call nya dan mulai menata baju di koper yang akan ia bawa besok ke Maldives.
"Ma!"
"Apa Ed? Kamu sudah menyiapkan pakaian mu?'' tanya Giana
"Mama tadi ngobrol sama Tante Bellova ada (Name) gak?" tanya Ed
"Gak ada lah Ed, kan (Name) tinggal di apartemen yang dekat sama sekolah nya," jawab Giana
"Ed sudah chat dia tapi (Name) gak pernah baca pesan dari aku Ma," ucap Ed
"Mungkin (Name) sibuk Ed, dia kan ikut banyak ekskul," hibur Giana
"Mungkin ya Ma, yaudah Ed mau ke ruang kerja Papa dulu," pamit Ed meninggalkan kamar orang tuanya
"Bell, kamu serius sama rencana ini?" tanya Andrej saat istrinya selesai mengobrol dengan Giana
"Serius lah And. Aku gak rela anak aku sama kriminal itu," ucap Bellova ia menuju ke lemari untuk mengemasi pakaian yang akan mereka bawa
"Tapi Bell, (Name) aja baru mau tujuh belas tahun loh," ucap Andrej
"And! Saat (Name) lahir kita sudah sepakat bahwa anak kita harus memiliki masa depan yang cerah," jawab Bellova
🌼
British International School
"Masih pagi udah serius amat muka nya liat handphone," ucap Laura
"Eh Laura, iya nih tumben banget Mommy aku ngirim foto cincin terus aku disuruh milih," ucap (Name)
"Hadiah buat ulang tahun kamu atau gimana?" tanya Laura
"I don't know, menurut mu bagusan yang mana?" tanya (Name)
"Terserah kamu lah kan kamu yang mau pakai," ucap Laura
"Aku tanya Kosta dia malah mikir harganya," ucap (Name)
"Padahal banyak lebih dari Kosta, kayak Gabriel atau Ilya hidup kamu pasti mewah banget," ucap Laura
"Ini masalah hati Lau," ucap (Name)
"Iya sih hati emang gak bisa dipaksakan tapi logika juga harus jalan," ucap Laura
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion (Kosta Kecmanovic)
Fiksi RemajaDandelion, tidak secantik mawar, tidak seabadi edelweiss dan tidak sewangi melati. "Могу ли поново да осетим твоје присуство?(Bisakah aku merasakan kehadiranmu lagi?) "Can i feel your presence again?" -Kosta Kecmanovic