6. Ferry Ikutan

2.4K 123 1
                                    

Pagi tiba, setelah persetujuan gio yang akan masuk asrama, dia kini berada disekolah tengah melamun.

"Dor!"

"Anak asu!" Latah Sergio dan kemudian memukul kecil pundak orang yang mengagetkan nya, ferry.

"Anak kicik gaboleh ngumpat" ujar ferry dengan tangan yang menunjukkan jari telunjuk dan jempolnya ia dekatkan menyisakan sedikit ruang.

"Kicik kicik, gue udah bisa buat anak ye" tanpa persetujuan, Sergio menarik Ferry untuk duduk disampingnya,

"Mang eak? Coba tunjukkin?" Dengan wajah tengil nya, Ferry menggoda Sergio yang mulai kesal. "Goblok!" Ucap sergio seraya menggeplak kepala ferry.

"Ada apasih kawan? Kok cemberut Mulu?" Ini tujuan Ferry yang sebenarnya, akan menanyakan keadaan sergio yang tampak cemberut dan melamun. Tangan nya ia lingkarkan dipundak Sergio.

Dengan wajah cemberutnya, Sergio menjawab dengan menggebu gebu,

"masa sih si gifar asrama gak bilang bilang, kan gue jadi gatau pas ayah gue nyuruh masuk asrama. Tau gitu udah masuk bareng gifar mungkin. Ga mendadak gini. Keselll"

Ferry terkekeh sebentar, lalu tangannya mengusap rambut Sergio, "ya gapapa atuh, kan haknya dia. Dia lupa bilang kali, udah ah jangan cemberut Mulu. Mau sekalian gue ikut asrama juga?"

Mendengar itu, Sergio menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Iya, ayo masuk asrama! Gue gabisa tidur sendiri huhu" ucapnya diakhiri cicitan kecil.

Sekali lagi terkekeh, "dasar bayi, ntar gue bilang nyokap gue dulu. Kapan pindahannya?"

"Mingdep kali" ucap Sergio,

"Mmm oke deh, dah sekarang kekelas gih. Gue mau bolos dulu, papayy" dengan segera Ferry berlalu meninggalkan Sergio yang tengah senyum senyum.

"Hehe"

***

"Ibuuuu" seruan itu terdengar dirumah bercat abu yang merupakan rumah milik Ferry yang terisi sang ibu dan dirinya, iya tanpa ayah. Karena sang ayah yang bekerja diluar kota, begitulah.

"Aya naon kasep?" Si ibu menyahut dan menghampiri anaknya yang tampak Kumal(?)

"Ferry mau ikut asrama? Boleh?" Ucap Ferry setalah mereka berdua duduk dengan nyaman,

"Ari kamu kok tiba-tiba gini, Aya naon emang?" Tangan yang sedikit keriput itu mengusap rambut Ferry.

Dengan cengiran, "mau pdkt-an sama gio ibuu"

"Haha, Ari kamu teh maksudna ikut ikutan masuk asrama gara gara gio masuk sana? Ayi kamu teh," si ibu tertawa setelah mendengar jawaban sang anak.

"Atuh da buu" Ferry berucap dengan sedikit merajuk.

Menghentikan tawanya, "ekhm, yaudah sok. Ntar ibu daftarin, sekarang kekamar gih, mandi sama ganti bajunya" titah sang ibu,

"Siap laksanakan ibu" ucap Ferry berlalu menuju kamarnya meninggalkan sang ibu yang ada disana,

Dikamar, bukannya menuruti ucapan sang ibu, dia malah mengambil ponselnya lalu memberi pesan pada sergio, akan kesuksesan nya masuk asrama.

Gioo<3

Gii, gue udh izin ma
Nyokap gue, dibolehin hehe.

Tak berapa lama kemudian, balasan Ferry terima,

Gioo<3

Ih yg bener?
Aaa mksh ferry
love uuu

"Anjir, meledak"

24,8,23

[1] SIDE classMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang